Metabolisme Lipoprotein Lipoprotein 1. Struktur dan Fungsi
Terdapat beberapa mekanisme bagaimana LDL berperan dalam aterogenesis:
1. Hiperlipidemia kronis, terutama hiperkolesterolemia termasuk di
dalamnya peningkatan LDL meningkatkan pembentukan radikal bebas oksigen yang menonaktifkan nitrat oksida. Nitrat oksida merupakan faktor
pelemas endotel utama sehingga LDL secara langsung dapat merusak fungsi sel endotel.
22
2. Radikal bebas oksigen yang dibentuk oleh endotel dinding arteri seperti
proses di atas maupun akibat peran makrofag akan merubah sifat kimiawi LDL menjadi LDL teroksidasi termodifikasi. Selanjutnya, LDL
teroksidasi akan menyebabkan proses lanjutan antara lain makrofag akan menelan LDL teroksidasi melalui scavenger reseptor reseptor penyapu
sehingga terbentuk sel busa, meningkatkan akumulasi monosit di sel lesi, merangsang pengeluaran faktor pertumbuhan dan sitokin, bersifat
sitotoksik bagi sel endotel dan sel otot polos, menyebabkan disfungsi sel endotel.
22
Gambar 2.5. Mekanisme Pembentukan Aterosklerosis Sumber: Kumar, 2012
Proses di atas menyebabkan inflamasi dan proliferasi lebih lanjut dari jaringan fibroblas dan otot polos pada permukaan dalam dinding arteri gambar
2.6. Proliferasi sel tersebut ditambah penimbunan lemak akan membuat plak besar yang menonjol ke dalam lumen yang menyebabkan aliran darah berkurang
bahkan menyumbat seluruh aliran darah.
22
Selain itu, permukaan plak yang kasar dapat menyebabkan pembentukan trombus atau embolus sehingga secara tiba-tiba
aliran darah akan tersumbat. Aliran darah yang tersumbat ini sering dikaitkan dengan penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner.
22
Gambar 2.6. Histologi plak aterom pada arteri koronari. Keterangan: F tudung fibrosa, C sentral nekrotik, dan L lumen yang menyempit.
Sumber: Kumar, 2012
Penyakit jantung koroner PJK atau penyakit jantung iskemik merupakan kondisi ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen di miokardium
yang biasanya diakibatkan oleh aterosklerosis sehingga terjadi hipoksia miokardium dan akumulasi sisa metabolit akhir.
Sindrom dari PJK ini bervariasi meliputi angina pektoris, angina stabil, angina tak stabil, dan infark miokard.
24
Angka mortalitas PJK termasuk tinggi. Di dunia, 45 dari total kematian akibat penyakit jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner PJK.
20
Sedangan, di Indonesia, PJK merupakan salah satu penyebab kematian utama dan angka
kematiannya mencapai 26.
25,26
Hal tersebut merupakan alasan mengapa penyakit jantung koroner adalah manifestasi penting dari aterosklerosis.