5
Ada beberapa alasan mengapa metode kontekstual menurut Depdiknas 2003 menjadi pilihan yaitu: 1 Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi
oleh pemandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan,
kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memperdayakan siswa. Sebuah strategi
belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafalkan fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka
sendiri, 2 Melalui landasan filosofi konstruksivisme, CTL dipromosikan menjadi alternatif strategi belajar yang baru. Melalui strategi belajar metode kontekstual,
siswa diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.
7
Demikian halnya di MTS Mathla’ul Anwar Cemplang Sukamaju Cibungbulang, kota Bogor yang memilih menggunakan model CTL, guru
membina akhlak peserta didik dengan menggunakan metode tersebut, sehingga peserta didik dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan
nyata. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka penulis akan
mengadakan penelitian dan pembahasan skripsi yang berjudul “Efektifitas Metode CTL Contextual Teaching And Learning Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlaq
Di Sekolah Mts Mathla’ul Anwar Cemplang Sukamaju Cibungbulang Bogor”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan di antaranya adalah:
1. Pentingnya aqidah akhlak dalam Islam dan merupakan tindakan yang harus dipersiapkan untuk masa depan.
7
Ujang Nur din, M et ode Cont ext ual Teaching and Learning CTL, ht t p: capit al- lect ure.blogspot .com 2012 09 m et ode-cont ext ual-t eaching-and-l earning.ht ml. Diakses pada 5
Desem ber 2013 pk.14.15.
6
2. Bagaimana hubungan pentingnya metode CTL dengan pendidikan aqidah akhlak di sekolah .
3. Faktor pergaulan sehari-hari yaitu dengan banyaknya seseorang yang tidak peduli dengan norma-norma yang digariskan dalam suatu daerah.
4. Faktor globalisasi yang berlangsung pada masa sekarang ini. 5. Akhlak negatif masih banyak mewarnai perilaku anak didik bahkan juga
beberapa pendidik kita, sebutlah aksi tawuran antar pelajar dan kebocoran soal-soal ujian nasional.
6. Kurang terlaksananya metode CTL pada sekolah-sekolah sehingga pengetahuan tentang akhlak yang dimiliki siswa hanya bersifat kognitif
pengetahuan tidak mencapai ranah afektif sikap dan psikomotor keterampilan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam memahami isi kandungan skripsi yang merupakan cerminan judul, maka penulis menganggap perlu untuk
memberikan batasan. Untuk membatasi persoalan dalam kajian dan penelitian ini, Perlu dikemukakan bahwa penulis tidak mengkaji dan meneliti permasalahan
secara meluas. Penulis hanya akan meneliti permasalahan terkait: 1. Pelaksanaan metode CTL yang dilakukan guru dalam pembelajaran
aqidah akhlak di MTS Mathla’ul Anwar Cemplang Sukamaju Cibungbulang.
2. Penerapan metode CTL dapat meningkatkan pendidikan aqidah akhlak di MTS Mathla’ul Anwar Cemplang Sukamaju Cibungbulang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, berikut rumusan masalah yang hendak dicoba untuk dikaji yaitu:
1. Apakah penerapan metode CTL dapat meningkatkan pendidikan aqidah akhlak di MTS Mathla’ul Anwar Cemplang Sukamaju
Cibungbulang?
7
E. Tujuan Penelitian