41
maka orang tersebut akan mudah memahami apayang dibicarakandimaksudkan oleh Rasulullah.
54
C. Kerangka Berpikir
Dalam PP Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 1 ayat 36 disebutkan bahwa “pendidikan adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik danatau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
55
Pendidikan dalam konsepsi Islam tidak terlepas dari wahyu pertama, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5. Surat ini mengilhami pendidikan dalam Islam, dalam ayat
tersebut terdapat perintah untuk membaca dan menulis yang dilandasi atas nama Allah SWT.
56
Dengan demikian membaca dan menulis merupakan inti dari proses pendidikan.
Setelah menjelaskan tentang metode CTL dan pembelajaran aqidah akhlak, disini akan diuraikan tentang efektifitas metode CTL dalam permbelajaran aqidah akhlak,
sebagaimana telah diketahui bahwa suatu kegiatan bias dikatakan efektif apabila telah mencapai tujuan sesuai dengan yang telah ditentukan dalam pembelajaran aqidah
akhlak, tujuan yang hendak dicapai adalah dapat membentuk dan menghasilkan individu yang beriman kepada Allah SWT. Dan memiliki akhlakul karimah sehingga
dia tetap survive dalam menghadapi zaman yang semakin penuh dengan tantangan yang sangat berat.
Upaya yang harus dilakukan pendidik dalam pembelajaran aqidah akhlak agar dapat menarik perhatian peserta didik dan mudah dipahami adalah harus terampil
dalam memilih dan menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan materi
54
Dharm a Kesum a., Dkk.,Pendidikan Karakt er “ Kajian Teori dan Prakt ek di Sekolah” , Bandung: PT Rem aja Rosdakarya offset , 2012, h. 11-12.
55
Tim LPP-SDM , Ensiklopedi Pendidikan Islam ” Proses dan Ist ilah-ist ilah Umum dalam Pendidikan Islam” ,
Depok: Bina M uda Cipt a Kreasi, 2010, Cet . Ke-I, h. 134.
56
Tim LPP-SDM , Ensiklopedi Pendidikan Islam ” Proses dan Ist ilah-ist ilah Umum dalam Pendidikan Islam” ,
Depok: Bina M uda Cipt a Kreasi, 2010, Cet . 1, h. 133.
42
tersebut salah satu metode yang bias diterapkan dalam pembelajaran aqidah akhlak adalah metode CTL, penerapan metode ini dapat digunakan cara mengkorelasikan
materi yang disampaikan dengan pembuatan kelompok, melakukan tanya jawab, dan berdiskusi penggunaanya disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat pendidikanya,
agar lebih menarik sehingga peserta didik lebih antusias dalam mengikuti pembelajaranya materi yang disampaikan akan cepat meresap kedalam hati dan
pikiran. Metode CTL sangat efektif dalam pembelajaran aqidah akhlak karena didalamnya
menggunakan langkah-langkah yang membuat efektif didalam pembelajaran aqidah akhlak karena siswa terjun langsung dalam diskusi, tanya jawab yang akhirnya tidak
hanya guru saja yang aktif tetapi juga siswanya juga ikut berkontribusi dalam pengajaranya, sehingga mewujudkan insan kamil yang berkualitas dalam segi
dhahiriyah dan bathiniyah. Adapun indikator efektifitas metode CTL dalam pembelajaranya aqidah akhlak
adalah: a. Selama proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih antusias dan tidak mudah
merasa jenuh. b. Peserta didik bias lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan.
c. Meningkatkan prestasi peserta didik dalam pembelajaran aqidah akhlak. d.Dapat
melahirkan generasi
muslim yang
beriman, bertaqwa
dan berakhlakulkarimah.
Apabila indikator-indikator diatas telah terwujud selama proses pembelajaran aqidah akhlak berlangsung, maka dapat diartikan bahwa metode CTL tersebut efektif dan
bisa menjadi variasi metode yang dapat digunakan dalam pendidikan agama Islam khususnya pada pembelajaran aqidah akhlak, sehingga materi pelajaran agama Islam
yang selama ini kurang disenangi peserta didik akan menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan dan sangat menarik, hal ini juga didukung oleh kemampuan
pendidik dalam memilih menggunakan dan memadukan berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Maka sebagai pendidik
43
harus mampu menguasai hal-hal yang berkenaan dengan proses pembelajaran antara lain mengenai penggunaan metode CTL, dan sumber-sumber pembelajaran lainya
yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang efektif.
D. Pengajuan Hipotesis