Penerapan Metode CTL Dalam Pendidikan Aqidah Akhlak

39 2. Memberikan pengetahuan, penghayatan, dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk , baik dalam hubunganya dengan allah ,dirinya sendiri, sesame manusia maupun dengan alam sekitarnya. 3. Memberikan bekal kepada peserta didik tentang aqidah dan akhlak untuk melanjutkan pelajaran ke jenjang yang lebih tinggi. 51 Berdasarkan rumusan-rumusan diatas , maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan aqidah akhlak adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada allah swt. Serta untuk memberikan pengetahuan mengenai akhlakul karimah sebagai bekal menuju kehidupan yang lebih baik.

8. Penerapan Metode CTL Dalam Pendidikan Aqidah Akhlak

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang tepat di dalam pendidikan Akhlak, karena dalam pendidikan ini siswa dituntut untuk mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata serta membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Pendekatan CTL sangat dibutuhkan dalam pendidikan Akhlak, di sekolah agar pengetahuan yang dimiliki siswa tidak hanya bersifat kognitif pengetahuan tetapi juga mencapai ranah afektif sikap dan psikomotor keterampilan.Di samping itu, pendekatan CTL hendaknya mampu membentuk sifat toleran dan inklusif pada siswa.Sikap-sikap tersebut mendukung terlaksanya pembelajaran nilai-nilai dalam kehidupan bersama. Adapun untuk meningkatkan nilai prestasi siswa terlebih dahulu guru harus melihat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, pengatahuan yang 51 M oh . Rifai, Aqidah Akhlak Untuk M adrasah Tsanawiyah Kurikulum 1994 Jilid 1 Kelas 1, Sem arang: Cv Wicaksono, 1994, h. 5. 40 dimiliki siswa dan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah. Semua itu sangat penting bagi guru untuk melihat perkembangan siswa selama proses belajar mengajar terjadi. 52 Kemampuan yang harus dikembangkan pada peserta didik melalui persekolahan adalah berbagai kemampuan yang akan menjadikan manusia sebagai makhluk yang berketuhanan tunduk patuh pada konsep ketuhanan dan mengemban amanah sebagai pemimpin di dunia. Kemampuan yang perlu dikembangkan pada peserta didik Indonesia adalah kemampuan mengabdi kepada tuhan yang menciptaknya, kemampuan untuk menjadi dirinya sendiri, kemampuan untuk hidup secara harmoni dengan manusia dan makhluk lainya, dan kemampuan untuk menjadikan dunia ini sebagai wahana kemakmuran dan kesejahteraan bersama. 53 Nilai yang sangat terkenal dan melekat yang mencerminkan akhlakperilaku yang luar biasa tercermin pada Nabi Muhammad Saw, yaitu: 1 sidik, 2 amanah,3 fatonah, 4 tablig. Tentu dipahami bahwa empat nilai ini merupakan esensi, bukan seluruhnya. Karena Nabi Muhamad Saw. Juga terkenal dengan karakter kesabaranya,ketangguhanya, dan berbagai karakter lain. Sidik yang berarti benar, mencerminkan Rasulullah berkomitmen pada kebenaran, selalu berkata dan berbuat benar, dan berjuang untuk menegakkan kebenaran. Amanah yang berarti jujur atau terpercaya, mencerminkan bahwa apa yangdikatakan dan apa yang dilakukanRasulullah dapat dipercaya oleh siapa pun, baik oleh kaum muslimin maupun non muslimin. Fatonah yang berarti cerdas pandai, arif, luas wawasan, terampil dan professional. Artinya, perilaku Rasulullah dapat dipertanggung jawabkan kehandalanya dalam memecahkan masalah. Tablig yang bermakna komunikatif mencerminkan bahwa siapa pun yang menjadi lawan bicara Rasulullah, 52 Beberapa Gambaran Tentang CTL Pembelajaran Aqidah akhlak Bab II, ht t p: gsfaceh.com pust aka skripsi-dan-buku 6546-beberapa-gam baran-t ent ang-ctl-pem belajaran- aqidah-akhlak-bab-ii.htm l, diakses pada 10 januari 2014, pk. 10.46 WIB. 53 Dharm a Kesum a., Dkk.,Pendidikan Karakt er “ Kajian Teori dan Prakt ek di Sekolah” , Bandung: PT Rem aja Rosdakarya offset , 2012, h. 7. 41 maka orang tersebut akan mudah memahami apayang dibicarakandimaksudkan oleh Rasulullah. 54

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar PKn dalam Materi Peranan Globalisasi Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) di kelas IV MI. Masyirotul Islamiyah Tambora Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 4 180

Contextual Teaching and Learning(CTL)

0 6 14

Efektivitas Pendampingan terhadap Kinerja PMT-AS di Desa Sukamaju. Kecamatan Cibungbulang dan Desa Pamijahan. Kecamatan Pamijahan. Kabupaten Bogor.

0 11 107

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

EKSPERIMEN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN DISCOVERY LEARNING (DL) DALAM PEMBELAJARAN Eksperimen Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Dan Discovery Learning (Dl) Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika D

0 5 21

PENERAPAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI DALAM Penerapan Metode Contextual Teaching And Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Dalam Pembelajaran Ipa Kelas V Di Sdn Pakis Kecamatan Tambakromo.

0 0 17

Pembelajaran aqidah akhlak dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) siswa di MAN 1 Kota Mojokerto.

0 4 97

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING CTL DAL (1)

0 1 16

CTL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SEB (4)

0 0 11