sumbangan yang diberikan variabel work it self terhadap kepuasan kerja adalah tidak signifikan.
h. Variabel achievement memberikan sumbangan sebesar 25.0 dalam varians kepuasan kerja. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change = 96.849, df 1
= 1 dan df 2 = 171 dengan signifikan F change = 0.000 sig0.05. Artinya sumbangan yang diberikan variabel achievement terhadap kepuasan kerja
adalah signifikan. i. Variabel recognition memberikan sumbangan sebesar 0.6 dalam varians
kepuasan kerja. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F change =2.234, df 1 = 1 dan df 2 = 170 dengan sgnifikan F change = 0.137 sig0.05. Artinya
sumbangan yang diberikan variabel recognition terhadap kepuasan kerja adalah tidak signifikan.
j. Variabel affective commitment memberikan sumbangan sebesar 1.4 dalam
varians kepuasan kerja. Sumbangan tersebut signifikan dengan F change = 5.651, df 1 = 1 dan df 2 = 169 dengan signifikan F change = 0.019 sig0.05.
Artinya sumbangan yang diberikan variabel affective commitment terhadap kepuasan kerja adalah signifikan.
k. Variabel continuance commitment memberikan sumbangan sebesar 0.0 dalam varians kepuasan kerja. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F
change = 0.080, df 1 = 1 dan df 2 = 168 dengan signifikan F change = 0.777 sig0.05. Artinya sumbangan yang diberikan variabel continuance
commitment terhadap kepuasan kerja adalah tidak signifikan.
l. Variabel normative commitment memberikan sumbangan sebesar 0.1 dalam varians kepuasan kerja. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F change
= 0.487, df 1 = 1 dan df 2 = 167 dengan sgnifikan F change = 0.486 sig0.05. Artinya sumbangan yang diberikan variabel normative commitment terhadap
kepuasan kerja adalah tidak signifikan. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dari dua belas IV
terdapat empat IV yang signifikan sumbangannya terhadap kepuasan kerja yaitu: idealiezed influence, inspirational motivation, achievement dan affective
commitment. Jika dilihat besaran pertambahan R
2
yang dihasilkan setiap penambahan IV sumbangan proporsi varians yang diberikan, dari dua belas
IV tersebut, maka dapat diukur variabel mana yang memberikan sumbangan paling besar terhadap DV. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat nilai R
2
change. Semakin besar nilai R
2
change maka semakin besar nilai sumbangan yang diberikan terhadap DV. Berdasarkan tabel 4.9 maka dapat disusun urutan
IV yang secara signifikan memberikan sumbangan dalam varian DV dari yang terkecil hingga terbesar. Variabel dengan sumbangan terkecil adalah variabel
affective commitment dengan R
2
change sebesar 1.4, inspirational motivation R
2
change sebesar 12.5, idealized influence dengan R
2
change sebesar 17.7,, dan terbesar adalah variabel achievement dengan R
2
change sebesar 25.0 .
90
BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Dalam bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian, serta akan dimuat diskusi dan saran mengenai
penelitian ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: “ada pengaruh yang signifikan aspek dari variabel gaya
kepemimpinan transformasional idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, individual consideration, aspek dari variabel motivasi
kerja responsibility, advancement, work it self, achievement, recognition dan aspek dari variabel komitmen organisasi affective commitment, continuance
commitment, normative commitment terhadap kepuasan kerja ”.
Selanjutnya, berdasrkan uji hipotesis minor gaya kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan komitmen organisasi yang dianalisis secara
terpisah dengan masing-masing aspek di dalamnya, didapatkan bahwa hanya ada empat independen variabel yang signifikan pengaruhnya terhadap kepusan kerja
yaitu idealized influence, inspirational motivation, achievement dan affective commitment.
Dengan melihat proporsi varian masing-masing variabel, ternyata terdapat empat variabel yang memiliki sumbangan signifikan dan positif.Variabel-variabel
tersebut adalah idealized influence, inspirational motivation, achievement dan affective commitment.
5.2. Diskusi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan aspek dari variabel gaya kepemimpinan transformasional idealized influence, inspirational
motivation, intellectual stimulation, individual consideration, aspek dari variabel motivasi kerja responsibility, advancement, work it self, achievement,
recognition dan aspek dari variabel komitmen organisasi affective commitment, continuance commitment, normative commitment terhadap kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini, menunjukkan aspek dari variabel gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan kerja, hanya ada dua aspek
yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, yaitu idealized influence dan inspirational motivation. Pengaruh pada aspek ini bernilai positif,
artinya semakin tinggi idealized influence maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti jika karyawan memiliki persepsi yang semakin tinggi
pada pemimpin yang memunculkan sikap idealized influence, maka karyawan akan semakin merasakan kepuasan dalam bekerja. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Risambessy 2012 yang menunjukkan aspek idealized influence secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Selanjutnya, inspirational motivation memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja, pengaruh pada aspek ini bernilai positif, artinya semakin
tinggi aspek inspirational motivation maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Bass 1985 dalam Bass dan Riggio, 2006 menjelaskan bahwa aspek
inspirational motivation berkonsentrasi pada pemimpin yang dapat menginspirasi dan memotivasi bawahannya dengan cara memberikan makna serta tantangan
kepada bawahannya, membuat suatu harapan yang dikomunikasikan dengan jelas
dan menunjukkan komitmen terhadap tujuan dan visi bersama. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Risambessy 2012 yang
menunjukkan aspek inspirational motivation secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan pengaruh aspek dari variabel motivasi kerja terhadap kepuasan kerja, hanya ada satu aspek saja yaitu
achievement yang memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja. Artinya semakin tinggi achievement maka semakin tinggi kepuasan kerja.
Hezberg dalam Munandar, 2001 mengatakan aspek achievement berkonsentrasi pada usaha karyawan untuk mencapai prestasi dan keinginan karyawan untuk
memperjuangkan tugas yang diberikan oleh perusahaan. Artinya kepuasan kerja karyawan akan semakin meningkat jika karyawan diberikan kesempatan untuk
mencapai prestasi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Leli 2012 yang menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara achievement
dengan kepuasan kerja karyawan. Selanjutnya, dalam penelitian ini menunjukkan, pengaruh aspek dari
variabel komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja, hanya ada satu aspek yang memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kepuasan kerja yaitu
aspek affective commitment. Artinya, semakin tinggi aspek affective commitment maka semakin tinggi juga kepuasan kerja karyawan. Allen and Mayer 1991
menyatakan bahwa affective commitment menunjukkan adanya keterkaitan emosional karyawan dan keterlibatan karayawan dengan perusahaan, sehingga
karyawan yang memiliki affective commitment yang kuat akan tetap berada dalam
perusahaan karena keinginan karyawan itu sendiri. Artinya karyawan yang memiliki affective commitment yang tinggi dalam perusahaan maka karyawan
akan merasakan tingkat kepuasan kerja yang tinggi. Hasil ini sejalan denagan penelitian yang dilakukan oleh Adekola 2012 yang menemukan adanya
pengaruh yang signifikan antara affective commitment dengan kepuasan kerja karyawan di universitas Nigeria.
5.3. Saran
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melengkapi
kekurangan dan keterbatasan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti membagi saran menjadi dua, yaitu saran teoritis dan saran
praktis. Saran tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang akan meneliti variabel dependent yang sama.
5.3.1. Saran teoritis
1. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa aspek dari variabel gaya kepemimpinan transformasional idealized influence, inspirational motivation,
intellectual stimulation, individual consideration, aspek dari variabel motivasi kerja responsibility, advancement, work it self, achievement, recognition dan
aspek dari variabel komitmen organisasi affective commitment, continuance commitment, normative commitment terhadap kepuasan kerja sebesar 58.0
dan sisanya 42.0 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Peneliti lain yang tertarik meneliti dependent variabel yang sama agar melibatkan
independen variabel lain yang mempengaruhi kepuasan kerja selain