Definisi komitmen organisasi Komitmen Organisasi Organizational Commitment
berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan
tersebut. Kepuasan kerja dianggap sebagai suatu perasaan seseorang terhadap pekerjaannya Spectore, 1997. Jika karyawan merasa bahagia dalam bekerja
maka mereka akan merasakan kepuasan. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan
adalah gaya kepemimpinan transformasional. Bass dan Riggio 2006 menyatakan kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang memotivasi bawahannya
untuk melakukan sesuatu lebih dari yang awalnya mereka harapkan dan mereka pikirkan, selain itu memberikan kuasa kepada bawahan serta memberikan
perhatian pada kebutuhan individu dan perkembangan personal dan juga membantu bawahan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan mereka.
Terdapat empat aspek pada kepemimpinan transformasional, yaitu idealized influenced, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan
individualized consideration.
Terkait dengan
aspek kepemimpinan
transformasional dapat dirumuskan kerangka berfikir sebagai berikut: pertama, pemimpin yang menekankan pentingnya nilai-nilai dan keyakinan kepada
karyawan bahwa setiap tujuan dapat dicapai, akan menumbuhkan semangat dalam diri karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin,
sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dan kepuasan kerja karyawan meningkat. Namun, jika pemimpin tidak memberikan keyakinan atau kepercayaan
kepada karyawan, maka akan timbul keraguan dalam diri karyawan setiap
mengerjakan tugas yang diberikan, akibatnya tujuan perusahaan tidak akan tercapai dan kepuasan kerja karyawan akan menurun.
Kedua, pemimpin mampu memberikan insipirasi kapeada karyawan dalam mengerjakan pekerjaan. Karyawan yang dapat mengeluarkan gagasan yang baru
dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan dengan maksimal. Jika pemimpin tidak mampu menginspirasi karyawan dalam menyelesaikan tugas, maka gagasan
dalam diri karyawan terhambat yang berakibat tugas yang diberikan tidak akan terselesaikan dengan baik. Ketiga, pemimpin mendorong karyawan untuk lebih
inovatif dan kreatif dalam pekerjaan. Pemimpin mendengarkan pendapat karyawan tanpa mengkritik solusi permasalahan dan ide-ide baru karyawannya,
sehingga karyawan akan dapat mengekspresikan setiap tugas yang diberikan dengan sebaik mungkin, begitu pula dengan sebaliknya.
Keempat, pemimpin memberikan perhatian khusus terhadap masing- masing karyawan untuk meningkatkan pencapaian dan pertumbuhan. Pemimpin
memberikan tugas sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan karyawan. Tugas yang diberikan dipantau untuk mengetahui apakah karyawan membutuhkan
arahan tambahan dan untuk menilai kemajuan karyawan. Hal ini dapat memberikan kenyamanan dalam diri karyawan untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan dengan baik yang berdampak pada kepuasan kerja karyawan tersebut.
Selain variabel kepemimpinan transformasional, variabel motivasi kerja dalam penelitian ini dapat dikatakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk mencapai suatu