Teori motivasi dua faktor Hezberg
merupakan keinginan karyawan untuk memperjuangkan tugas dan melibatkan usahanya dalam menghadapi lawan dan tantangan.
5. Pengakuan recognition, besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas unjuk-kerjanya. Pengakuan merupakan keinginan untuk
diakui secara dan keinginan untuk terampil. Karyawan akan merasa dihargai apabila pengalamannya digunakan dalam partisipasi menyelesaikan tugas
yang lebih rumit dan penting. Faktor-faktor pada kondisi ekstrinsik yaitu:
1. Gaji, aspek ini meliputi semua keadaan yang menyangkut upah, kenaikan upah, dan harapan pada upah dari hasil kerja yang dilaksanakan.
2. Keamanan pekerjaan, aspek ini meliputi pada rasa aman, kestabilan perusahaan, masa jabatan yang pasti dari karyaan.
3. Kondisi kerja, aspek ini meliputi tempat kerja, lingkungan kerja, fasilitas kerja yang didapat dari karyawan.
4. Prosedur perusahaan, aspek ini meliputi pada pengorganisasian dan manajemen perusahaan yang terartur, peraturan dan administrasi perusahaan.
5. Kualitas pengawasan teknis, aspek ini meliputi perlakuan adil yang diberikan atasan kepada karyawan, pemberian penghargaan, serta bimbingan pada
karyawan. 6. Kualitas hubungan interpersonal antar rekan kerja, dengan atasan, dan dengan
bawahan, aspek ini meliputi pada interkasi karyawan dengan atasan, bawahan. Hubungan ini bersifat social maupun social teknikal yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Herzberg diatas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dibagi menjadi dua faktor yaitu
faktor intrinsik dan ekstrinsik, maka dalam penelitian ini peneliti akan mengambil faktor motivator atau faktor intrinsik yaitu, Tanggung jawab
responsibility, kemajuan advancement, pekerjaan itu sendiri work it self, prestasi achievement, pengakuan recognition. Faktor motivator adalah
faktor yang terutama berhubungan langsung dengan isi pekerjaan atau faktor- faktor intrinsik. Motivator akan mendorong terciptanya kepuasan kerja, tetapi
tidak terkait langsung dengan ketidakpuasan, sedangkan faktor hygiene merupakan rangkaian kondisi yang berhubungan dengan lingkungan tempat
pegawai yang bersangkutan melaksanakan pekerjaannya atau faktor-faktor ekstrinsik.