Hasil Penelitian Kesimpulan, Diskusi dan Saran
yang pribadi, tergantung bagaimana individu tersebut mempersepsikan adanya kesesuaian atau pertentangan antara keinginan dengan hasil keluarnya.
2. Teori model dari kepuasan bidang atau bagian Facet Satisfaction Teori model Lawyer dalam Munandar, 2001 dari kepuasan bidang berkaitan
erat dengan teori keadilan dari Adams. Menurut Lawyer, orang akan puas dengan bidang tertentu dari pekerjaan mereka misalnya dengan rekan kerja,
atasan, gaji. Jika jumlah dari bidang mereka persepsikan harus mereka terima untuk melaksanakan kerja mereka sama dengan jumlah yang mereka
persepsikan dari yang secara aktual mereka terima. Menurut Lawyer dalam Munandar, 2001, jumlah dari bidang yang dipersepsikan karyawan tergantung
dari bagaimana karyawan mempersepsikan masukan pekerjaan, ciri-ciri pekerjaannya, dan bagaimana mereka mempersepsikan masukan dan keluaran
dari rekan kerja yang dijadikan pembanding bagi mereka. 3. Teori proses-bertentangan Opponent-Process Theory
Teori proses-bertentangan dari Landy dalam Munandar, 2001 memandang kepuasan kerja dari persepektif yang berbeda secara mendasar daripada
pendekatan yang lain. Teori ini menekankan bahwa orang ingin mempertahankan suatu keseimbangan emosional emotional equilibrium.
Teori proses-bertentangan ini berasumsi bahwa kondisi emosional yang ekstrim tidak memberikan kemaslahatan. Kepuasan atau ketidakpuasan kerja dengan
emosi yang berhubungan memacu mekanisme fisiologis dalam sistem syaraf pusat, sehingga mengaktifkan emosi yang bertentangan atau berlawanan.
Teori proses-bertentangan ini menyatakan jika seseorang memperoleh ganjaran pada pekerjaannya, karyawan akan merasa senang sekaligus ada rasa
tidak senang yang lebih lemah. Berdasarkan asumsi bahwa kepuasan kerja bervariasi secara mendasar dari waktu ke waktu, akibatnya ialah bahwa
pengukuran kepuasan kerja perlu dilakukan secara periodik dengan interval waktu yang sesuai.
4. Teori facet Menurut Spector 1997, kepuasan kerja merupakan variabel sikap yang
menggambarkan bagaimana seseorang merasakan seluruh pekerjaan mereka dan juga dari berbagai macam aspek, atau bias disimpulkan kepuasan kerja
ialah tingkat seberapa jauh seseorang menyukai pekerjaannya. Teori ini digunakan untuk mengetahui bagian dari pekerjaan yang dapat
menghasilkan kepuasan atau ketidakpuasan. Teori ini dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang kepuasan kerja karyawan.
5. Teori dua faktor Hezberg Menurut teori dua faktor yang di kembangkan oleh Herzberg dalam
Munandar, 2001 kepuasan dan ketidakpuasan merupakan suatu hal yang berbeda. faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja itu disebut juga
sebagai “factor motivator” yang berkaitan dengan isi pekerjaan atau disebut faktor intrinsik dari pekerjaan, sementara faktor-faktor yang menimbulakn
ketidakpuasan kerja disebut sebagai “faktor hygiene” yang berkaitan dengan konteks dari pekerjaan atau disebut juga faktor ekstrinsik. Herzberg dalam
Robbins, 2008 menyimpulkan karyawan yang merasa baik dengan