Interview atau Wawancara Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

peneliti memiliki tujuan yang sudah jelas sebelumnya yaitu akan melakukan kegiatan penelitian yang terkait sikap keberagamaan siswa dengan waktu dan tempat ditentukan.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah usaha mencari data melalui data-data berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan lainnya yang terkait dengan data yang sifatnya tertulis. 75 Penulis dalam penelitian ini menggunakan data pendukung lain yaitu berbagai buku yang relevan dengan pengkajian skripsi ini. Melalui buku yang bertemakan keagamaan semisal buku yang ditulis oleh Nurcholis Madjid, Harun Nasution, dan lainnya. Semua buku tersebut turut menjembatani penulis dalam mengkaji serta memperoleh data yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini. Bukan hanya itu penulis-pun mencari data-data tertulis yang bersumber dari sekolah semisal data mengenai kegiatan sekolah, siswa, dan terkait program keagamaan yang diselenggarakan di sekolah. Semua data tersebut dinilai bisa memberikan dukungan dalam keberhasilan penelitian ini. Penulis akan melakukan pemotretan dari hasil pengamatan lapangan dan foto kegiatan keagamaan siswa yang di miliki sekolah. semua itu sebagai validitas data penelitian. Bukan hanya itu peneliti pun akan melakukan kegiatan perekaman yang dilakukan ketika kegiatan wawancara. Semua itu sebagai usaha dalam memvalidasi data yang didapatkan dari informan.

4. Catatan Lapangan

Kegiatan penelitian yang dilakukan di lapangan, lazimnya mendapati berbagai situasi yang menjadi data penelitian, baik yang sudah terencana maupun yang spontan. Melalui pengamatan, mendengar, bertanya dan lainnya menjadikan peneliti berusaha untuk mengambil data 75 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013, Cet. Kelimabelas h. 274. relevan dari kondisi serta situasi yang kiranya menjadi bahan kajian dalam skripsi ini. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi peneliti berinisiatif untuk melakukan pencatatan yang secara istilah penelitian disebut catatan lapangan. Catatan lapangan terdiri dari beberapa jenis. Adapun yang peneliti gunakan adalah catatan pengamatan langsung. Yaitu seorang peneliti menulis segera setelah meninggalkan lapangan kemudian setelah itu, catatan harus disusun secara kronologis. Catatan tersebut merupakan suatu deskripsi terperinci tentang apa yang di dengar dan dilihat sebagai sesuatu yang dinilai kongkret dan khusus. 76 Penulis akan menggunakan catatan lapangan sebagai bagian dari sumber data yang akan memberikan informasi pendukung. Maka setelah catatan lapangan dibuat, peneliti akan melibatkannya dengan berbagai data yang kirannya bisa bersesuaian dengan kajian dalam penelitian ini.

F. Teknik Validasi Data

Kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mengkaji data relevan dan memperoleh keabsahannya, adalah melakukan pengklasifikasian data. Pengklasifikasian data Adalah kegiatan penggolongan aneka ragam jawaban itu ke dalam katagori-katagori yang jumlahnya lebih terbatas. 77 Jadi data yang telah terkumpul akan disederhanakan atau diringkas, dan mungkin tidak akan digunakan semua, melainkan akan lebih dipilih data yang lebih dibutuhkan atau lebih sesuai dengan kebutuhan penelitian. Menimbang ada kemungkinan data yang masih memerlukan pengamatan lebih lanjut serta Karena terbatasnya ruang penulisan membuat penulis harus lebih mengefektifkan penulisan dengan menggunakan data yang sesuai kebutuhan. Jika data dinilai kurang atau belum sesuai dengan harapan yang terencana, maka penulis akan melakukan validasi data dengan cara perpanjangan penelitian disebabkan belum mendapatkan data yang sesuai 76 Ibid, h. 194. 77 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, Cet. Ke-8, h. 191. dengan kebutuhan skripsi. Atau pun penulis melakukan pengamatan secara tekun. Sebisa mungkin dalam memperoleh data yang relevan, penulis lebih berhati-hati atau melakukan beberapa kegiatan untuk memperoleh data yang valid, semisal penulis melakukan wawancara kembali terhadap suatu informan yang tujuannya untuk mendapatkan data yang valid. Sebagaimana menurut Moleong, “ketekunan pengamatan bermaksud menemukan cirri-ciri dan unsure-unsur dalam situasi yang sangan relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusastkan diri pada hal-hal tertentu secara rinci ”. 78 Yang pada intinya adalah melakukan pendalaman terhadap data penelitian. Kemudian tekhnik berikutnya dengan cara triangulasi. Menurut Moleong, “Triangulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan ssesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu ”. 79 Penulis dalam hal ini akan melakukan pembandingan antara data yang telah diperoleh dari siswa, dengan data dari guru. Ataupun penulis akan melakukan pembandingan dengan teori yang dikemukakan oleh tokoh melalui pengutipan dari buku relevan yang ditulisnya.

G. Teknik Analisa Data

Analisa data bisa dipahami sebagai alat utama dalam mencapai sebuah tujuan penelitian. Dengan analisa itu pula finalitas sebuah penelitian bisa tercapai. Maka analisa adalah jalan dalam memperoleh hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Menurut sugiyono analisa adalah :Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun 78 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosda Karya, 2004, Cet. Ke-20, h. 329. 79 Ibid, h. 330.

Dokumen yang terkait

GAMBARAN HARGA DIRI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB-A) TPA BINTORO KABUPATEN JEMBER

0 4 92

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka Tunanetra Pada Perpustakaan Sekolah Luar Biasa-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta

0 4 167

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

PENDAHULUAN EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-A Jebres Surakarta).

0 0 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 6

Pemanfaatan bola sebagai alat peraga untuk membantu siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB A) memahami konsep perkalian : studi kasus pada siswa kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta.

0 4 146