Visi dan Misi Program Keagamaan SLB A PTN

rasa percaya diri siswa 88 maka bisa dipahami bahwa kegiatan keagamaaan yang bersifat rutin atau memiliki jangka waktu harian sampai bulanan merupakan kegiatan yang berkaitan satu sama lain. Yaitu pembinaan mengenai shalat, dzilkir, dan pembinaan al- Qur’an dan hafalannya. Adapun poin ke empat, adalah mengenai pesantren ramadhan. Pada setiap bulan Ramadhan, di SLB senantiasa mengadakan pesantren ramadhan dengan kurun waktu tiga sampai empat hari. Kegiatan tersebut meliputi ceramah disertai tanya jawab yang disampaikan guru, kuis dan game yang bernuansa keagamaan. Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar formal. Tujuannya untuk menambah wawasan keagamaan, terkhusus mengenai rincian pengetahuan puasa, serta diiringi dengan cerita dari sejarah Islam, dan mengenai akidah dan akhlak. 89 Poin ke lima adalah hari besar Islam. Memperingati hari besar yang dimaksud adalah memperingati Maulid Nabi dan Isra Mi’raj. Kegiatan Maulid Nabi dan Isra Mi’raj di SLB tidak setiap momen dilaksanakan, terkadang dilaksanakan dan terbentur dengan dana, maka dari itu kegiatan dilaksanakan tidak terlalu meriah, hanya sekedar mengumpulkan siswa di Mushola sekolah kemudian diadakan kegiatan ceramah yang berisi sejarah Nabi dan cerita keIslaman lainnya, yang terkhusus dengan Isra Mi’raj mengenai pengetahuan tentang shalat. dilaksanakannya Shalat, dan hal tersebut merupakan kegiatan untuk menambah wawasan siswa. 90 Dan poin terakhir adalah pelaksanaan qurban. Pada bulan haji, Di SLB, setiap hari raya Idul Adha senantiasa melaksanakan Qurban di sekolah, baik hewan tersebut dari guru, maupun orang tua siswa. siswa diberi kesempatan untuk memegang hewan yang hendak disembelih, serta 88 Hsil Wawancara dengan H. Abbas Sukardi, Guru Agama SMP-LB, Senin, 02, Mei, 2016. 89 Hasil Wawancara dengan Maksum, S. Ag, M. Pd, Senin, 02, Mei, 2016. 90 Hasil Wawancara dengan Maksum, S. Ag, M. Pd, Guru Agama SMA-LB, Senin, 022, Mei, 2016. hasil sembelihan dibagikan kepada siswa. tujuan dari pelaksanaan kegiatan tersebut, untuk menanamkan sikap rela berkorban, serta keikhlasan terhadap apa yang telah dikorbankan, semisal harga hewan kurban yang mahal dan tak perlu memikirkan apa yang telah dikeluarkan berupa harta. Selain itu, mendidik siswa untuk tidak kikir, serta perduli terhadap sesama. 91 Adalagi kegiatan tambahan. Pada SLB menjelang libur pihak sekolah tepatnya satu tahun sekali mengadakan kegiatan di luar program formal, berupa tadabur, yaitu kegiatan untuk mendidik siswa dalam merenungkan perihal kehidupan yang dilaksanakan di tempat tertentu semisal Masjid Kubah Emas yang berlokasi di Depok. Rangkaian kegiatan tersebut berupa ceramah, dzikir, dan do’a. adapun substansinya, adalah pembelajaran mengenai kehidupan dan wisata religius. Tujuannya untuk mendidik siswa dalam mempertebal keimanan serta memahami kehidupan. 92 Maka terangkanlah bahwa sekolah mendidik siswa untuk senantiasa memperhatikan kehidupan yang di dalamnya bukan hanya sekedar mengenai masalah manusia tetapi dengan alam sekitar. Karena dijumpai pembelajaran mengenai menanam. Oleh karena itu, pendidikan lingkungan terkhusus dalam kaitannya dengan menjaga ekosistem telah di tanamkan di SLB. Dari berbagai uraian diatas, bisa dipahami bahwa SLB A PTN memiliki berbagai rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan. Maka dari itu bisa dipahami bahwa SLB memiliki sebuah usaha dalam membina keberagamaan siswa tunanetra. Darinya penulis akan menelusuri keberagamaan melalui kajian terhadap sikap keberagamaan siswa tunanetra sebagai dampak dari program keagamaan yang telah dijalankan. 91 Hasil Wawancara dengan Maksum, S. Ag, M. Pd, Guru Agama SMA-LB, Senin, 02, Mei, 2016. 92 Hasil Wawancara dengan Ahmad Sudarma, S. Pd, Guru Keterampilan SMP-LB, Senin, 02, Mei, 2016.

Dokumen yang terkait

GAMBARAN HARGA DIRI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB-A) TPA BINTORO KABUPATEN JEMBER

0 4 92

Peran perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi informasi bagi anak tunanetra : studi kasus perpustakaan SlB-A Pembina Tingkat Nasioanl Jakarta

22 112 102

Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka Tunanetra Pada Perpustakaan Sekolah Luar Biasa-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta

0 4 167

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

PENDAHULUAN EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-A Jebres Surakarta).

0 0 16

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA TUNANETRA (SLB-A) Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 14

PENDAHULUAN Budaya Belajar Matematika Pada Siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB-A) (Studi Etnografi Di SLB-A YKAB Surakarta).

0 4 6

Pemanfaatan bola sebagai alat peraga untuk membantu siswa Sekolah Luar Biasa Tunanetra (SLB A) memahami konsep perkalian : studi kasus pada siswa kelas II SLB A Yaketunis Yogyakarta.

0 4 146