2 Sejarah Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Istilah pendidikan IPS dalam menyelenggarakan pendidikan di Indonesia masih relative baru digunakan. Pendidikan IPS merupakan padanan dari Social
Studies dalam konteks kurikulum di Amerika Serikat. Istilah tersebut pertama kali digunakan di AS pada tahun 1913 menadopsi nama lembaga Social Studies
yang mengembangkan kurikulum di AS. Kurikulum pendidikan IPS tahun 1994 sebagaimana yang dikatakan oleh
Hamid Hasan pada tahun 1990, merupakan fusi dari berbagai disiplin ilmu. Martorella pada tahun 1987 mengatakan bahwa pembelajaran IPS lebih
menekankan pada aspek “pendidikan” daripada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah
konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran
pendidikan IPS harus diformulasikan pada aspek kependidikannya.
3 Tujuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Mengenai tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan IPS, para ahli sering mengaitkan dengan berbagai sudut kepentingan dan penekankan dari
program pendidikan tersebut. Gross menyebutkan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dalam
kehidupannya di masyarakat, secara tegas ia mengetakan “to prepare students to
be well-functioning citizens in a democratic societ y”. Selain itu , tujuan dari
pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan
lingkungannya. Serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
26
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh “ Dewi Atikoh “ dalam penelitian yang dilakukannya yang berjudul pengaruh strategi Pembelajaran
26
Entin Solihatin, COOPERATIVE LEARNING analisis model pembalajaran IPS, Jakarta:bumi aksara. 2008 h.14
Mastery Learning Belajar Tuntas Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa, dapat diketahui bahwa siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
mastery learning memiliki kenaikan rata-rata lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional.
27
Pada hasil relevan yang kedua yang dilakukan oleh “Nurhafifah” dalam
penelitiannya yang berjudul Penerapan Model Belajar Tuntas mastery learning Sebagai Upaya Meningkatakan Hasil Belajar Siswa Di SMP Pelit Harapan
Pondok Pinang Kebayoran dinyatakan bahwa indikator ketuntasan belajar siswa sesuai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran PAI untuk aspek bilangan
adalah 70. Ketuntasan pada kelas eksperimen pada tabel menunjukkan 85 sedangkan pada kelas control 70 hal ini menunjukkan bahwa penerapan model
belajar tuntas dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa. Kelas eksperimen yang menggunakan mobel belajar tuntas memiliki ketuntasan belajar lebih besar dari
pada kelas kontrol yang tidak menggunakan model belajar tuntas.
28
Pada hasil relevan ketiga ini yang dilakukan oleh “Hidayattulloh” dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui
Model Pembelajaran Tuntas mastery learning Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rahmah Ciracas Jakarta Timur Tahun Pelajaran
20122013 berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus 2 dengan menggunakan mastery learning pada pembelajaran
IPS dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar. Strategi pembelajaran tuntas mastery learning sangat membantu guru dan juga peserta
didik dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar baik secara kognitif yang terlihat dari hasil nilai akademis, juga pada afektif dan psikomotorik peserta didik,
sehingga peserta didik menjadi lebih kritis dalam berpikir dan menganalisis permasalahan dan juga lebih bijaksana dalam bersikap.
29
27
Dewi Atikoh , op. cit., h.77
28
Nurhafifah, “Penerapan Model Belajar Tuntas Mastery Learning Sebagai Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMP PELITA HARAPAN ”, skripsi pada UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta, h: 46
29
Hidayattulloh, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Tuntas Mastery Learning Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-