Pembatasan Masalah Pengaruh penggunaan strategi mastery learning terhadap hasil belajar IPS siswa Mts Al-Khairiyah tegal parung jakarta selatan tahun ajaran 2014/2015

belajarnya koneksionisme mengemukakan bahwa agar terjadi hubungan Stimulus- Respons perlu memperhatikan hukum-hukum belajar sebagai berikut: a hukum kesiapan b hukum latihan c hukum akibat. 4 2 Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu proses belajar dan mengajar dengan segala interaksi di dalamnya. Kata “pembelajaran” adalah terjemah dari “instruction”, yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan. Selain itu, istilah ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam media seperti bahan-bahan cetak, program televise, gambar, audio, dan lain sebagainya, sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Hal ini seperti yang diungkapkan Gagne, yang menyatakan bahwa: “instruction is a set of event that effect learners in such a waythat learning is facilitated” Oleh karena itu menurut Gagne, mengajar atau “teaching” merupakan bgian dari pembelajaran instruction, di mana peran guru lebih ditekankan kepada bagaimana merancang atau mengarasemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu. Lebih lengkap Gagne mnyatakan: why do we speak of instruction rather than teaching? It is because we wish to describe all of the events that may have a direct effect on the learning of a human being, not just those set in motion by individual who is a teacher. Instruction may include events that are generated by a page of print, by picture, by a television program, or by combination of physical objects, among other things. Of course, a teacher may plan an essential role in the arrangement of any of these events Dalam istilah “pembelajaran” yang lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan belajar, siswa diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang utama, sehingga 4 Ibid., h. 91 dalam setting poses belajar mengajar siswa dituntut beraktifitas secara penuh bahkan secara individual mempelajari bahan pelajaran. Dengan demikian kalau istilah “mengajar” atau “teaching” menempatkan guru sebagai “pemeran utama” memberikan informasi, maka dalam istilah “instruction” guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa. 5 3 Definisi hasil belajar Dalam proses belajar mengajar guru juga ingin mengetahui seberapa jauh pemahaman yang telah dicapai oleh siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Menurut Sudjana: Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik yang berorientasi pada proses belajar mengajar yang dialami siswa. Sementara menurut Gronlund: hasil belajar adalah suatu bagian pelajaran misalnya suatu unit, bagian ataupun bab tertentu mengenai materi tertentu yang telah dikuasai oleh siswa. Sedangkan Spears berpendapat bahwa pengalaman belajar meliputi apa-apa yang dialami siswa baik itu kegiatan mengobservasi, mengobservasi, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengar, mengikuti perintah. Sistem pendidikan nasional dan rumusan tujuan pendidikan; baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional pada umumnya menggunakan klasifikasi hasil belajar Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah: ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: knowledge pengetahuan, comprehension pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas enam aspek, yakni: 5 Ibid, h. 78