3 Bagi para praktisi pendidikan dan pendidikan pada umumnya, diharapkan
dapat  memberikan  pemahaman  ilmu  pendidikan,  pemecahan  masalah dalam    mastery  learning  serta  dapat  memberikan  konstribusi  penilaian
bagi dunia pendidikan pada umumnya. 4
Bagi  para  siswa  yaitu  dengan  model  pembelajaran  tuntas  mastery learning  ini  diharapkan  mampu  menciptakan  kondisi  belajar  yang
menyenangkan,  kondusif  dan  efektif.  Siswa  juga  diharapkan  dapat meningkatkan kemampuannya dalam pembelajaran IPS.
5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar
1 Pengertian Belajar
Dalam hidup manusia dituntut unuk selalu menuntut ilmu dengan banyak belajar.  Jangan  pernah  ada  kata  lelah  dalam  belajar.  Belajar  adalah  proses  yang
terus-menerus,  yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. Hal ini berdasarkan pada asumsi bahwa sepanjang kehidupan manusia akan terus
belajar.  Dalam  sebuah  hadits  nabi  yang  artinya:  “tuntutlah  ilmu  dari  buaian sampai  liang  lahat”.  Dan  dalam  hadits  lain  yang  Artinya:  “Tuntutlah  ilmu
walaupun  di  neger i  Cina”,  karena  sesungguhnya  menuntut  ilmu  itu  wajib  bagi
setiap  muslim.  Sesungguhnya  para  malaikat  meletakkan  sayap-sayap  mereka kepada para penuntut ilmu karena senang rela dengan yang ia tuntut. H.R. Ibnu
Abdil Bar. Banyak sekali pendapat-pendapat  para  ahli tentang belajar. Salah satunya
adalah  pendapat  dari  Hilgard.  Menurut  Hilgard,  belajar  adalah  proses  perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun
dalam  lingkungan  alamiah.  Belajar  bukanlah  sekedar  mengumpulkan pengetahuan.  Belajar  adalah  proses  mental  yang  terjadi  dalam  diri  seseorang,
sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktifitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.
3
Sedangkan  menurut  aliran  behavioristik,  belajar  pada  hakikatnya  adalah pembentukan  asosiasi  antara  kesan  yang  ditangkap  pencaindra  dengan
kecenderungan  untuk  bertindak  atau  hubungan  antara  Stimulus  dan  Respons  S- R.  Oleh  karena  itulah  teori  ini  juga  dinamakan  teori  Stimulus-Respons.  Belajar
adalah  upaya  untuk  membentuk  hubungan  Stimulus  dan  Respons  sebanyak- banyaknya.  Salah  seorang  tokoh  behaviorist,  yaitu  Therndike  dengan  teori
3
Ibid., h. 89
belajarnya koneksionisme mengemukakan bahwa agar terjadi hubungan Stimulus- Respons  perlu  memperhatikan  hukum-hukum  belajar  sebagai  berikut:  a  hukum
kesiapan b hukum latihan c hukum akibat.
4
2 Pembelajaran
Pembelajaran  adalah  suatu  proses  belajar  dan  mengajar  dengan  segala interaksi  di  dalamnya.
Kata  “pembelajaran”  adalah  terjemah  dari  “instruction”, yang  banyak  dipakai  dalam  dunia  pendidikan  di  Amerika  Serikat.  Istilah  ini
banyak  dipengaruhi  oleh  aliran  Psikologi  Kognitif-Wholistik,  yang  menempatkan siswa  sebagai  sumber  dari  kegiatan.  Selain  itu,  istilah  ini  juga  dipengaruhi  oleh
perkembangan  teknologi  yang  diasumsikan  dapat  mempermudah  siswa mempelajari  segala  sesuatu  lewat  berbagai  macam  media  seperti  bahan-bahan
cetak,  program  televise,  gambar,  audio,  dan  lain  sebagainya,  sehingga  semua  itu mendorong  terjadinya  perubahan  peranan  guru  sebagai  sumber  belajar  menjadi
guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Hal ini seperti yang diungkapkan Gagne, yang menyatakan bahwa:
“instruction is a set of event that effect learners in such a waythat learning is facilitated”
Oleh  karena  itu  menurut  Gagne,  mengajar  atau “teaching”  merupakan
bgian  dari  pembelajaran  instruction,  di  mana  peran  guru  lebih  ditekankan kepada  bagaimana  merancang  atau  mengarasemen  berbagai  sumber  dan  fasilitas
yang  tersedia  untuk  digunakan  atau  dimanfaatkan  siswa  dalam  mempelajari sesuatu. Lebih lengkap Gagne mnyatakan:
why do we speak of instruction rather than teaching? It is because we wish to describe all of the events that may have a direct effect on the learning of
a human being, not just those set in motion by individual who is a teacher. Instruction  may  include  events  that  are  generated  by  a  page  of  print,  by
picture,  by  a  television  program,  or  by  combination  of  physical  objects, among other things. Of course, a teacher may plan an essential role in the
arrangement of any of these events
Dalam istilah “pembelajaran” yang lebih dipengaruhi oleh perkembangan hasil-hasil  teknologi  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  kebutuhan  belajar,  siswa
diposisikan sebagai subjek belajar yang memegang peranan yang utama, sehingga
4
Ibid., h. 91