Jenis jenis strategi pembelajaran

2 Menyediakan waktu yang cukup kepada siswa untuk belajar 3 Menentukan bahan yang harus dipelajari secara jelas ruang lingkupnya dan tingkat kesukarannya. Menurut pendapat James H. Block 1971 tidak banyak sekolah yang mempunyai persyaratan untuk menyelenggarakan format pendidikan individual, karena ia memusatkan perhatiannya pada strategi mastery learning dengan orientasi pada kerja kelompok. Untuk keperluan itu ia mengolah kembali strategi mastery learning yang dikemukakan oleh Bloom 1968. Bloom menyebutkan istilah mastery learning dengan istilah: learning for master. 4 Prosedur Mastery Learning Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang berhasil, Bloom mengembangkan suatu prosedur pengajaran yang dapat diterapkan dalam memberikan pengajaran kepada suatu kelas. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran yang harus dicapai, baik yang bersifat umum maupun khusus. b Menjabarkan materi pelajaran atas sejumlah unit pelajaran. c Member pelajaran secara klasikal kelompok, sesuai dengan unit pelajaran yang sedang dipelajari d Memberikan tes kepada siswa pada akhir masing-masing unit pelajaran, untuk mengecek kemajuan masing-masing siswa dalam mengolah materi pelajaran e Kepada siswa yang belum mencapai tingkat penguasaan penuh, diberikan bantuan khusus. f Setelah hampir semua siswa mencapai tingkat penguasaan pada unit pelajaran tersebut, barulah guru mulai mengajarkan unit pelajaran yang berikutnya. g Unit pelajaran yang menyusul diajarkan secara kelompok dan diakhiri dengan memberikan tes. h Setelah hampir semua siswa mencapai tingkat penguasaan pada unit pelajaran tersebut, barulah guru mengajar unit pelajaran yang ketiga. i Prosedur yang sama diikuti pula dalam mengajarkan unit-unit pelajaran lainnya, sampai seluruh rangkaian selesai. j Setelah seluruh rangkain unit pelajaran selesai, siswa mengerjakan tes yang mencakup seluruh rangkaian unit pelajaran 16 Strategi mastery learning dari Bloom tersebut dikembangkan oleh James H. Block 1971 yang perinciannya mencakup: 1 Prakondisi untuk mastery learning a Guru yang ingin berhasil dengan mastery learning mulai dengan suatu asumsi bahwa sebagian besar murid belajar dengan baik, dan bahwa ia dapat mengajar sehingga sebagian besar siswa akan berhasil baik. b Langkah berikutnya ialah identifikasi masalah yang dihadapi guru, yaitu merumuskan maksud mastery learning itu. c Hasil test ini diukur dengan jalan membandingkan dengan keberhasilan yang distandarkan sehingga pengajaran tersebut dapat dilihat berhasil atau tidaknya. 2 Pelaksanaan mastery learning Sekarang guru siap untuk mulai mengajar. Karena siswa belum biasa dengan mastery learning ataupun dengan gagasan tentang penilaian A, B, C dan seterusnya guru berkewajiban untuk memberikan pengarahan mengenai pelaksanaannya. Harap diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Siswa dinilai hanya atas dasar ujian sumatif b Penilaian atas standar keberhasilan yang sudah ditentukan. c Tahap keberhasilan mungkin A, B, C, D, atau F. 16 Dewi Atikoh, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Mastery Learning Terhadap Hasil Belajar S osiologi Siswa”, skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 15.