41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil penelitian di SMA Darussalam Ciputat dengan penerapan Ice
breaking membuktikan bahwa ice breaking dapat menambah gairah siswa untuk lebih fokus terhadap pelajaran karena mereka sendiri pada nantinya
akan memvisualisasikan apa yang telah dipelajari dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian siswa lebih memperhatikan penjelasan secara
mendalam agar dapat berperan yang mungkin akan dimainkannya. Siswa dapat belajar sambil bermain agar mereka tidak merasa tertekan memahami
konsep yang abstrak sehingga siswa mempelajari pelajaran dengan antusias dan penuh semangat, karena mereka menyadari akan pentingnya suatu
pelajaran yang dipelajari dengan mudah, cepat dan menyenangkan. Tahap pertama penerapan
ice breaking pada materi Interaksi sosial pada kelas kontrol di XI dan Kelas Eksperimen di X2. Perlakuan di dua kelas
ini berbeda. Di kelas kontrol di awali dengan apersepsi, setelah itu dilanjut dengan pemberian materi tentang interaksi sosial, selanjutnya diadakan
evaluasi dan kesimpulan. Sedangkan di kelas eksperimen, pembelajaran di awali dengan penerapan
ice breaking untuk perkenalan lingkungan kelas, setelah itu diadakan apersepsi yang bersangkutan dengan materi, selajutnya
penjelasan materi interaksi sosial, lalu diberlakukan kembali penerapan ice
breaking. Setelah itu barulah diadakan evaluasi dan penutupan yang di konsep dengan
ice breaking. Penggunaan model pembelajaran
ice breaking ini mempunyai kelebihan dalam hal penguasaan suatu konsep, karena dengan teknik ini siswa
lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran. Karena mereka belajar sambil bermain, maka mudah memahami, menghayati masalah-masalah yang
diangkat. Siswa juga tidak pasif, tetapi aktif mengamati dan mengajukan saran dan kritik.
42
B. Hasil Pengolahan instrument
Sebelum data sampai ke kelas eksperimen dan kontrol, terlebih dahulu peneliti menguji validitas data tersebut di kelas XI1 data yang di dapatkan
seperti: Tabel 4.1
Instrument Variabel
Butir Soal Bobot Benar
Bobot Salah 20
40 1
Jumlah siswa di kelas XI1 ada 20 siswa, peneliti menyebar instrument dengan banyaknya soal 40 butir. Bobot untuk kebenaran jawaban 1, dan bobot
untuk kesalahan jawaban 0.
1. Reliabilitas intrument
Setelah data di dapat, langkah selanjutnya mencari: Tabel 4.2
Realibilitas Instrument Rata-rata
Simpangan Baku Korelasi XY
Realibilitas Tes 20,8
4,47 0,31
0,48 Perolehan rata-rata nya 20,8, simpangan baku 4,47, korelasi yang
didapatkan 0,31, dan realibilitas tes 0,48. Kemudiaan hasil realibilitas di atas dilihat penafsiran indeks realibilitas pada tingkat rentangnya 0.40 r
11 0.60 instrument dikatakan sedang, jadi dikatakan berealibilitas baik.
2. Taraf kesukaran
Butir-butir item hasil belajar dapat dinyatakan baik apabila butir- butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.
Dari 40 butir soal yang ada, hanya point 29 yang tingkat kesukarannya sukar, selain point tersebut, semuanya ada pada taraf
sedang.
43
C. Data Hasil Belajar Sosiologi Siswa
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan
ice breaking terhadap hasil belajar siswa kelas XI dan X2 di SMA Darussalam Ciputat pada pembelajaran sosiologi diperoleh hasil
sebagai berikut: 1.
Hasil pretest kelas Eksperimen dan Kelas Kontol Berdasarkan hasil pretest, nilai terendah pada kelas eksperimen 20
dan nilai tertingginya 60, sedangkan pada kelas kontrol nilai terendahnya 15 dan nilai tertingginya 60.
Tabel 4.3 Hasil Pretest
No Eksperimen
Kontrol Pre-Test X
Post-Test X 1
20 60
2 40
45 3
50 35
4 20
25 5
40 50
6 55
45 7
60 25
8 50
25 9
25 50
10 40
50 11
50 20
12 60
15 13
20 60
14 45
40 15
55 40
16 60
50
44
17 50
20 18
55 40
19 55
60 20
25 35
Jumlah 875
790
Hasil pretest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :
Grafik 4.1 Hasil Pretest kelas Eksperimen dan kontrol
Dari diagaram batang di atas, hasil pretest untuk kelas eksperimen yaitu sebanyak 5 siswa mendapat sekor terendah pada interval 15-23. Skor
terbanyak berada pada interval 42-50 yaitu berjumlah 5 siswa dan skor tertingi pada interval 60-68 sebanyak 3 siswa. Sedangkan untuk kelas
kontrol sebanyak 3 siswa mendapat skor terendah pada interval 15-23. Sebanyak 6 siswa mendapat skor terbanyak pada interval 42-50 dan
sebanyak 3 siswa mendapat skor tertinggi pada interval 60-68. Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol berupa rata-rata mean, nilai tengah median, skor terbanyak yang diperoleh siswa modus, dan simpangan
Deviasi, dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.
45
Grafik 4.2 Mean, Median, Modus, Simpangan Deviasi
Berdasarkan diagram di atas, ukuran pemusatanan penyebaraan data hasil pretest untuk kelas eksperimen memperoleh nilai maksimum
60 dan nilai minimum 20. Mean sebesar 43,75, median sebesar 32,3, modus sebesar 40, dan SD sebesar 75. sedangkan hasil pretest untuk kelas
kontrol memperoleh nilai maksimum 60, nilai minimum 15. Mean sebesar 70, median sebesar 31 modus sebesar 40 dengan simpangan deviasi
sebesar 2,1. 2.
Hasil posttest untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil posttest untuk kelas eksperimen nilai terendahnya 50 dan
nilain tertingginya 90, sedangkan di kelas kontrol nilai tertingginya 70 dan nilai terendahnya 45. dapat dilihat dalam bentuk tabel dan diagram
batang berikut ini: