Pengertian Ice breaking Ice breaking

22 X2 sebagai kelas eksperimen dan siswa X1 sebagai kelas kontrol. Hasil analisis data deskriptif, untuk kelas yang menerapkan k kelas yang menerapkan ice breaker diperoleh daya serap rata – rata 72,22 dengan kategori baik dan efektivitas rata 72,22 pembelajaran berkategori efektif. Ketuntasan belajar siswa 58,33 dan ketuntasan tujuan pembelajaran 61,54 dengan kategori tidak tuntas. Sedangkan dari analisis inferensial melalui uji t diperoleh inferensial diperoleh t hitung = 2,516 t tabel = 2,030.. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis t t hitung t t tabel atau 2,516 atau 2,030, sehingga terdapat 2,030, sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa setelah pembelajaran menggunakan ice breaker dibandingkan hasil belajar fisika siswa secara konvensional pada taraf kepercayaan 95 . 28 4. Hasil penelitian Dian Arshinta. Dengan judul “strategi Penerapan Ice breaking sebagai kreativitas guru dalam mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran bahasa China di SMAN 1 Karanganyar. ” Dari hasil penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa dalam proses belajar bahasa China siswa – siswi SMAN 1 Karanganyar pernah dilanda rasa bosan. cara untuk mengatasi atau bahkan menghindari hal tersebut dibutuhkan kreatifitas guru dan sarana yang mendukung dalam proses belajar. Salah satu yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan ice breaking dalam proses belajar bahasa China. Dengan demikian hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan strategi ice breaking mampu mengatasi kebosanan siswa dalam proses pembelajaran bahasa China di SMAN 1 Karanganyar. 29 5. Hasil penelitian Kisma Fawzea Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 dengan judul: pengaruh permainan ice breaker terhadap self disclosure pada remaja Pondok 28 Indriatil, Penerapan ice breaker untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran fisika kelas X SMA Babussalam pekanbaru, Pekanbaru: Universitas Pendidikan Riau, 2012 29 Dian Arshinta, strategi penerapan icebreaking sebagai kreativitas guru dalam mengatasi kebosanan siswa dalam pembelajaran bahasa china di SMAN 1 Karanganyar,Surakarta: Universitas sebelas maret, 2010 23 Pesantren Daarul Rahman Jakarta Selatan, diperoleh kesimpulan bahwa: pada kelompok eksperimen, ada kenaikan jumlah skor mean pada post- testnya, hanya selisish 13.2 angka, sedangkan kelompok kontrol malah mengalami penurunan nilai skor mean dari 117.5000 menjadi 111.5000 pada post-testnya. Karena kedua kelompok memiliki taraf signifikasi dibawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian di atas bahwa penerapan ice breaking dapat meningkatan hasil belajar atau terhadap penelitiannya. 30

E. Kerangka Berfikir

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mengarahkan seseorang menjadi lebih baik. Dalam belajar, peran guru sangatlah penting untuk mencapai hasil belajar yang baik, seperti: 1. Guru Sebagai Pendidik, Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. 2. Guru Sebagai Pengajar, guru adalah pengajar, dimana dari mulai menyusun, mengaplikasikan, dan diakhiri dengan mengevaluasi. 3. Guru sebagai pembimbing, Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks. 4. Guru Sebagai Pelatih, Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. 5. Guru Sebagai Penasehat, Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang. Di dalam pembelajaran, ada beberapa model untuk menunjang pencapaian belajar, seperti pembelajaran aktif dan pembelajaran efektif. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran dimana para siswa secara individu didukung untuk terlibat aktif dalam proses membangun model mentalnya 30 Kisma Fauzea , pengaruh permainan ice breaker terhadap self disclosure pada remaja pondok pesantrean Daarul rahman Jakarta Selatan, Jakarta: UIN Jakrta, 2008