Pengertian Hasil Belajar Belajar

13 secara objektif, berkeadilan dan akuntabel, serta diadakan sekurang kurangnya satu kali dan sebanyak banyaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran SNP.” 13

b. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Sekolah

Menurut Mulyasa, bahwa :”Penilaian hasil belajar tingkat sekolah atau satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilaian hasil belajar tingkat sekolah atau satuan pendidikan identik dengan Ujian Berbasis Sekolah UBS atau School Based Exam SBE, yang sering juga disebut EBTA. Pelaksanaan ini dapat dilakukan pada setiap akhir jenjang sekolah untuk mendapatkan gambaran secara utuh dan menyeluruh mengenai ketuntasan belajar peserta didik dalam satuan waktu tertentu dan keberhasilan sekolah secara keseluruhan. Hasil UBS atau SBE dapat juga digunakan untuk sertifikasi, menilai kinerja, dan menentukan hasil belajar yang dicantumkan dalam Surat Tanda Tamat Belajar.” 14 Dalam pelaksanaanya, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan mencakup pula tes kemampuan dasar dan benchmarking. Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kompetensi dasar peserta didik, terutama dalam membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki program pembelajaran program remedial. Materi tes kemampuan dasar dikembangkan dan diperluas cakupannya oleh guru sesuai dengan keperluan sekolah masing-masing.

c. Penilaian Hasil Belajar Tingkat Kelas

Menurut Mulyasa, bahwa : “Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru atau pendidik secara langsung. Penilaian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik.” 15 13 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, h.203 14 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, h.207 15 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, h.208 14 Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dilakukan terhadap program proses, dan hasil belajar. Penilaian program bertujuan untuk menilai efektifitas program yang dilaksanakan: penilaian proses bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran: sedangkan penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kompetensi peserta didik. Seluruh penilaian ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan menentukan kenaikan kelas bagi setiap peserta didik. Menurut Mulyasa, bahwa : “Penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir. Ulangan harian dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Ulangan umum dilaksanakan secara bersama untuk kelas kelas paralel, dan pada umumnya dilakukan ulangan umum bersama, dan baik tingkat rayon, Kecamatan, Kota Madya atau Kabupaten maupun Provinsi. Ujian akhir dilakukan pada akhir program pendidikan. Bahan bahan yang diujikan meliputi seluruh kompetensi dasar yang telah diberikan, dengan penekanan pada kompetensi dasar yang dibahas pada kelas kelas tinggi.” 16 Hasil belajar merupakan kesuksesan peserta didik yang menggunakan indikator kompetensi dasar serta perubahan perilaku yang dapat terlihat. Pada dasarnya di sekolah terdapat standar kompetensi tantangan hasil belajar dengan menggunanakan raport. Di situlah penilaian hasil belajar dari aspek yang ada dalam ranah afektif dan ranah kognitif. Seharusnya dalam standar kompetensi perlu ditambahankan adanya observasi dan penelitian langsung untuk menambah penguatan akan adanya perubahan perilaku yang didapatkan. 16 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007, h.258-259 15

6. Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar

Penilaian pembelajaran pada umumnya mencakup pre-tes, penilaian proses dan post-tes. Ketiga hal tersebut dijelaskan berikut ini :

a. Pre-test Tes Awal

Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pre tes. Pre tes ini memiliki banyak kegunaan dalam menjajagi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu, pre-test memegang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran,. Fungsi pre-test ini antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut : 1 Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pre tes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka jawab atau kerjakan. 2 Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pre-tes dengan post-tes. 3 Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. 4 Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan tujuan tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus. 17 Untuk mencapai fungsi yang ketiga dan keempat maka hasil pre-tes harus segera diperiksa, sebelum pelaksanaan proses pembelajaran inti dilaksanakan sebelum peserta didik mempelajari modul. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara cepat dan cermat, jangan sampai mengganggu suasana belajar dan jangan sampai mengalihkan perhatian peserta didik. Untuk itu, pada waktu memeriksa pre tes perlu diberikan kegiatan lain, misalnya membaca hand out, atau 17 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007, h.257