17
2 Untuk mengetahui kompetensi dasar dan tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik, serta kompetensi dasar dan tujuan yang belum dikuasainya. Sehubungan dengan kompetensi dasar dan
tujuan yang belum dikuasai ini, apabila sebagian besar belum menguasainya maka perlu dilakukan pembelajaran kembali
remedial teaching. 3
Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan remedial dan yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta
untuk mengetahui tingkat kesulitan dalam mengerjakan modul kesulitan belajar.
4 Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap
komponen komponen
pembelajaran modul
dan proses
pembelajaran yang telah dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian.
19
B. Pembelajaran aktif
Dalam proses pembelajaran ada beberapa model pembelajaran, salah satunya model yang ada yaitu model pembelajaran aktif. Pada pendekatan
belajar siswa aktif sebenarnya sudah sejak lama dikembangkan. Konsep ini di dasari pada keyakinan bahwa hakekat belajar adalah proses membangun
makna atau pemahaman, oleh si pembelajar, terhadap pengalaman dan informasi yang disaring dengan persepsi, pikiran pengetahuan yang dimiliki
dan perasaaanya. Dengan demikian siswalah yang harus aktif dalam mencari informasi, pengalaman dan keterampilan dalam rangka membangun sebuah
makna dari hasil proses pembelajaran. Pembelajaran aktif
active learning yaitu pembalajaran yang lebih berpusat kepada siswa dari pada berpusat kepada guru. Belajar aktif adalah
mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat dan keterlibatan
19
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007, h.260
18
secara pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik, harus mendengar, melihat, menjawab pertanyaan, dan mendiskusikannya dengan orang lain.
Pembelajaran aktif adalah suatu istilah yang memayungi beberapa model pembelajaran yang memfokuskan tanggung jawab proses pembelajaran
pada si pelajar. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
active learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran mencari informasi, mengolah informasi, dan menyimpulkannya untuk kemudian di
terapkan atau di praktekkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang membuat siswa tidak tertekan dan senang melaksanakan kegiatan belajar.
C. Ice breaking
1. Pengertian Ice breaking
Ice breaking merupakan “permainan atau kegiatan yang berfungsi
untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok. ”
20
Ice breaking adalah
“peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat
mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan
pertemuan. ”
21
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, Ice breaking dapat
diartikan sebagai pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik siswa. Ice
breaking juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Hal ini
Ice breaking adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
fun serta serius tapi
santai. 2.
Macam-macam Ice breaking
20
Sunarto, icebreaker dalam pembelajaran aktif. Surakarta : cakrawala Media, 2012.
h.2
21
Adi Soenarno, icebraker permainan atraktif-edukatif untuk pelatihan menejemen
Yogyakarta: Andi Offset,2005. h.1
19
a. Ice breaking jenis Tepuk Tangan
Contoh : Ice breaking jenis tepuk tangan:
Pegang kepala dibalas dengan tepuk tiga kali
Pegang hidung dibalas dengan tepuk dua kali
Pegang mata dibalas dengan tepuk satu kali
Pegang mulut dibalas dengan tepuk tangan tanpa henti
b. Ice breaking jenis Lagu-Lagu
Contoh : Ice breaking jenis lagu
I live alone away antusiastic fuh.... I live alone away antusiastic fuh....
I live alone away Away alone i live
I live alone away antusiastic fuh.... c.
Ice breaking Audio Visual perl
u kita ketahui terlebih dahulu tentang pengertian” Audio Visual yaitu media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan
zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, meliputimedia yang dapat dilihat dan di dengar.”
22
Contoh : Pemutaran video motivasi
23
3. Teknik penerapan ice breaking dalam pembelajaran
Teknik penggunakan ice breaking ada dua cara :
a. Teknik spontan dalam situasi pembelajaran
Ice breaking digunakan secara spontan dalam proses pembelajaran biasanya digunakan karena situasi pembelajaran
biasanya digunakan tanpa rencana tetapi lebih banyak digunakan karena situasi pembelajaran yang ada pada saat itu butuh penyemangat
agar pembelajaran dapat fokus kembali. Ice breaking yang demikian
bisa digunakan kapan saja melihat dituasi dan kondisi yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.
22
Rohani, Pengertian media pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipt :1997 h. 97-98
23
M said, 80+ Ice breaker games kumpulan permainan penggugah semangat
,Yogyakarta :Andi offset,2010