47
Dari  diagaram  batang  di  atas,  hasil  post-test  untuk  kelas eksperimen  yaitu sebanyak 1 siswa mendapat skor terendah pada interval
45-50. Skor terbanyak berada pada interval 75-80 yaitu berjumlah 6 siswa dan  sekor  tertinggi  berada  pada  interval  86-91  sebanyak  3  siswa.
Sedangkan untuk kelas kontrol sebanyak 4 siswa mendapat skor terendah pada  interval  45-50    Sebanyak  5  siswa  mendapat  skor  terbanyak  pada
interval 63-68 dan sebanyak 4 siswa mendapat skor tertinggi pada interval 69-74.
Dari  hasil  post-test  terdapat  kenaikan  nilai  siswa  dibandingkan dengan  pre-test.  Dimana  nilai  pre-test  pada  kelas  kontrol  dan  kelas
eksperimen  masih  terdapat  nilai  siswa  yang  rendah  dengan  batasan  nilai yang  terendah  15  dan  nilai  tertinggi  68.  Sedangkan  nilai  post-test  pada
kelas  kontrol  dan  eksperimen  mengalami  peningkatan  dimana  nilai  siswa yang rendah 45 dan nilai tertinggi 91. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh Icebreaking di dalam pembelajaran.
Ukuran  pemusatan  dan  penyebaran  data  hasil  pretest  kelas eksperimen  dan  kelas  kontrol  berupa  rata-rata  mean,  nilai  tengah
median,  skor  terbanyak  yang  diperoleh  siswa  modus,  dan  simpangan baku, dapat dilihat pada diagram batang dibawah ini:
Grafik 4.4 Mean, Median, Modus, Simpangan Deviasi
Berdasarkan  diagram  diatas,  ukuran  pemusatanan  penyebaraan data  hasil posttest untuk kelas  eksperimen  memperoleh nilai maksimum
90 dan  nilai minimum 70. Mean sebesar 70,  median sebesar 60,  modus
48
sebesar 81,5 dan SD  sebesar 1,996, sedangkan hasil posttest untuk  kelas kontrol  memperoleh nilai maksimum 70, nilai minimum 45. Mean sebesar
60,2,  median  sebesar  47,5  modus  sebesar  58,85  dengan  simpangan  baku sebesar 1,798.
Berikut  ini  adalah  tabel  rekapitulasi  ukuran  pemusatan  dan penyebaran data hasil pre-testdan  post-tes kelas eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Ukuran Pemusatan dan Penyebaran
Data Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol DATA
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre-test Post-test
Pre-test Post-test
Nilai Tertinggi  60 90
60 70
Nilai Terendah  20 50
15 45
Mean 43,75
70 70
60,2 Median
32,3 60
31 47,5
Modus 40
81,5 40
58,85 Simpangan
Deviasi 75
1,996 2,1
1,798
49
Hasil  perbandingan  nilai  antara  pretest  dan  postest  dapat  dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.6 Pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol
No Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Pre-Test X
Post-Test Y Pre-test X
Post-Test Y 1
20 60
60 67
2 40
70 45
60 3
50 80
35 55
4 20
80 25
70 5
40 60
50 70
6 55
70 45
55 7
60 75
25 55
8 50
75 25
70 9
25 90
50 50
10 40
65 50
65 11
50 60
20 70
12 60
75 15
65 13
20 55
60 50
14 45
75 40
60 15
55 90
40 60
16 60
65 50
65 17
50 55
20 50
18 55
90 40
60 19
55 60
60 45
20 25
50 35
62 875
1400 790
1204
50
4.1 Diagram Hasil pretest dan postest kelas eksperimen dan kontrol
D. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Belajar
1. Uji Normalitas
Pengujian  uji  normalitas  dilakukan  terhadap  dua  buah  data  yaitu data  posttest  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol.  Dalam
penelitian ini, uji normalitas di dapat  dengan menggunakan uji  Lilliefors. Uji  normalitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  data  berdistribusi
normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berdistribusi normal bila memenuhi kriteria L
hitung
L
tabel
dengan taraf signifikansi α = 0,05. untuk lebih  jelas,  hasil  uji  normalitas  kelompok  eksperimen  dan  kelompok
kontrol dapat dilihat pada tabel: Tabel 4.7
Uji Normalitas
Deskripsi Lo
Lt Eksperimen
Kontrol Pre-test
Post-test Pre-test
Post-test ɑ  = 0,05
0,30 0,43
0,004 0,017
1,725 Kesimpulan
Normal Normal
Normal Normal
51
Karena Lo pada kedua hasil pengujian diatas lebih kecil dari L
tabel
, maka  dapat  disimpulkan  bahwa  data  kelompok  kontrol  dan  eksperimen
berjalan normal. 2.
Uji Homogenitas Uji Homogenitas kedua kelompok dilakukan dengan uji fisher.Dari
hasil  perhitungan  ternyata  menunjukkan  bahwa  kedua  kelompok mempunyai  kemampuan  awal  yang  sama  dan  bersifat  homogeni.  Hal  ini
dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 4.8
Uji Homogenitas Deskrpsi
F
hitung
Ft Pre-test
Post-test ɑ  = 0,05
1,276 1,233
1,725 Kesimpulan
Homogen Homogen
Dari  hasil  pengujian  untuk  hasil  belajar  pre-test  kelas  eksperimen dan kelas kontrol dperoleh harga F
hitung
= 1,276  dari tabel harga distribusi F  dengan  Taraf  signifikan  ɑ   =  0,05  maka  di  dapat  harga  F
tabel
=  1,725 karena  harga  F
hitung
F
tabel
maka  dapat  disimpulkan  bahwa  data  populasi bersifat homogeny. Sedangkan pada hasil belajar post-test diperoleh F
hitung
= 1,233 dengan taraf signifikasi yang sama dan harga F
tabel
yang sama pula yaitu  1,725  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  data  populasi  bersifat
homogen. 3.
Uji Hipotesis Dari  hasil  pengujian  persyaratan  analisis  yang  meliputi  uji
homogenitas  dan  uji  normalitas  diketahui  kedua  kelompok  berada  pada distribusi  normal  dan  homogen,  sehingga  dapat  diuji  hipotesis  penelitian
dengan menggunakan uji-t berikut tabel hasil uji-t: Jika t-
hitung
t-
tabel
, maka Ho diterima Jika t-
hitung
t-
tabel
, maka Ho ditolak
52
a. Hasil pengujian hipotesis Uji-t nilai pretest
Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal  dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya data hasil
pre-test dapat di analisis dengan menggunakan Uji-t.
Hasil  perhitungan  dengan  menggunakan  Uji-t,  maka  didapat hasil sebagai berikut:
t
hitung =
0,172 t
tabel =
0,325 Karena t
hitung
t
tabel
maka hipotesis nol Ho diterima. Dengan demikian  disimpulkan  tidak  adanya  pengaruh  penerapan
ice  breaking terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sosiologi.
Tabel 4.9 Uji hipotesis Uji t Nilai pretest
Kelompok N
T
hitung
T
tabel
Kesimpulan Eksperimen
20 0,172
0,325  Ha  ditolak  dan  Ho diterima
Kontrol 20
b. Hasil Pengujian hipotesis Uji t Nilai Post-Test
Dapat diketahui bahwa sampel penelitian berasal  dari populasi yang  berdistribusi  normal  dan  homogen.  Selanjutnya  data  hasil  Post-
test dapat di analisis dengan menggunakan Uji-t. Hasil  perhitungan  dengan  menggunakan  Uji-t,  maka  didapat
hasil sebagai berikut: t
hitung =
4,29 t
tabel =
0,325 Karena  t
hitung
t
tabel
maka  hipotesis  nol  Ho  ditolak.  Dengan demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  terdapat  pengaruh  penerapan
ice breaking terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sosiologi.
53
Tabel 4.10 Uji Hipotesis Uji-t Nilai Post-test
Kelompok N
T
hitung
T
tabel
Kesimpulan
Eksperimen   20 4,29
0,325  Ha  diterima  dan  Ho ditolak
Kontrol 20
Hasil  perhitungan  perbedaan  rata-rata  kelompok  eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh harga t-
hitung
sebesar 4,29 dan harga t-
tabel
sebesar  0,325.  karena  t-
hitung
t-
tabel
makan  Ha  diterima  dan  Ho ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan
ice breaking  pada  pembelajaran  Sosiologi  terhadap  hasil  belajar  siswa
pada materi Interaksi sosial. 4.
Uji Normal Gain Data penelitian diperoleh dengan menggunakan alat pengukur data
berupa tes objektif pilihan ganda. Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan,  maka  perlu  diadakan  perbandingan  hasil  pre-test  dengan  pos-
test  dari  kedua  kelompok.  Serta  membandingkan  normal  gain  dari  kedua kelompok  tersebut.  Dari  hasil  perhitungan  untuk  normal  gain,  diperoleh
data sebagai berikut: Tabel 4.11
Uji Normal Gain Keterangan
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah sampel 20
20 Rata-rata N-gain
0,44 0,29
Kesimpulan Pemahaman tinggi
Pemahaman sedang
Pemahaman atau penguasaan konsep materi Interaksi Sosial siswa diperoleh  dari  nilai  normal  gain.  Adapun  nilai  rata-rata  normal  gain  dari
pemahaman  konsep    materi  Interaksi  Sosial  kelompok  ekseperimen
54
sebesar 0,44 dan kelompok kontrol sebesar 0,29. Dari nilai tersebut dapat dikatakan  bahwa  rata-rata  normal  gain  pada  kelompok  eksperimen  lebih
besar  jika  dibandingkan  dengan  kelompok  kontrol.  Kategori  peningkatan pemahaman  konsep  Sosiologi  siswa  pada  kelompok  eksperimen  secara
umum termasuk kategori tinggi 0,44, sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan pemahaman konsep Sosiologi siswa termasuk kategori sedang
0,29. Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  terdapat  perbedaan
yang  signifikan  antara  normal  gain  kelompok  eksperimen  dengan  normal gain kelompok kontrol.
E. Pembahasan
Sebelum  mencapai  tahap  persiapan  dalam  penelitian,  peneliti melakukan wawancara dan observasi terlebih dahulu.
Dalam  pembahasan  peneliti  mencantumkan  dari  tahap  persiapan sebelum  penelitian,  pelaksanaan  penelitian,  pengujian  dari  penelitian,  dan
yang terakhir kesimpulan dari penelitian. 1.
Tahap persiapan sebelum penelitian Sebelum  melakukan  penelitian,  penulis    melakukan  beberapa
persiapan awal, yaitu: a.
Mengurus  surat  izin  penelitian  dari  Fakultas  Ilmu  Tarbiyah  dan Kegurua FITK Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Populasi  penelitian  ini  terdiri  dari  seluruh  siswa  SMA  Darussalam
Ciputat tahun ajaran 2012-2013. c.
Sampel  penelitian  menggunakan  teknik      purposive  sampling,  yang hasilnya  terpilih  kelas  X1  sebagai  kelas  eksperimen  dan  X2  sebagai
kelas kontrol. d.
Menyusun  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  Sosiologi dengan penerapan
ice breaking  pada materi interaksi sosial. e.
Menyusun kisi-kisi soal untuk instrument penelitian.