Kelebihan dan kelemahan Ice breaking

24 sendiri dari informasi yang mereka peroleh. Sedangkan pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang mampu memberikan konstribusi optimal terhadap pencapaian tujuan belajar yang telah ditetapkan. Ada beberapa model pembelajaran aktif, seperti , snowball, role playing, mind mapping,dan ice breaking, peneliti memfokuskan pada model pembelajaran aktif untuk ice breaking. Ice breaking adalah peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara didepan kelas atau ruangan pertemuan. Sedangkan jenis-jenis ice breaking diantaranya: tepuk tangan, lagu, dan audio visual. Untuk ice breaking audio visual, dipilih bentuk video. Dimana vidio ini menceritakan tentang bagaimana sekelompok orang yang mempunyai kekurangan, bisa di pandng keberadaannya oleh masyarakat luas. Dari penerapan model pembelajaran ini, maka diperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses belajar di sekolah yang dinyatakan dengan nilai atau angka berdasarkan tes hasil belajar. Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah “untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran learner telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan atau kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. ” 31 Menurut Gagne, ada lima jenis tipe hasil belajar yakni: Belajar Kognitif, Informal Verbal, mengatur kegiatan intelektual, Belajar Sikap, dan Belajar Ketrampilan Motorik. Ada beberapa strategi untuk melihat hasil belajar yaitu Tingkat Nasional, Tingkat Sekolah, dan Tingkat Kelas. Untuk penilaian melalui tingkat kelas, Menurut Mulyasa, bahwa : “Penilaian kelas dilakukan d engan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir”. 32 31 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudi Milama, Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis kompetensi, Ciputat : UIN Jakarta Press, 2006 , h.4 32 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010, h.36