3.5. Eksperimen Faktorial
Suatu eksperimen disebut sebagai eksperimen faktorial apabila perlakuannya terdiri dari kombinasi lengkap antar level antar taraf dari dua
faktor atau lebih dan masing – masing faktor terdiri dari masing – masing faktor terdiri dari dua taraf atau lebih.
Percobaan faktorial bukan suatu rancangan, karena percobaan ini tidak mengatur sistem pengacakan, tetapi hanya teknik penyusunan perlakuan
sedemikian rupa sehingga sumber ragam perlakuan dapat dipecah untuk menguji pengaruh masing 0 masing faktor, dan apakah ada kerjasama antar faktor yang
terlihat interaksi antar faktor. Adapun beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan faktorial
adalah : a
Semua unit percobaan digunakan dalam mengevaluasi efek dari masimg – masing faktor. Pada percobaan bukan faktorial hampir sebagian unit
percobaan yang digunakan untuk mengevaluasi suatu efek, karena setiap taraf dari satu faktor dicoba pada semua taraf dari faktor lain, hal ini sering
dikatakan sebagai ulangan tersembunyi. b
Interaksi antar faktor dapat diduga. Ini berarti dapat diketahui apakah masing - masing faktor bekerja sendiri – sendiri atau ada kerja sama antar
faktor. Sedangkan pada percobaan bukan faktorial hal ini tidak dapat diketahui.
Universitas Sumatera Utara
c Ruang lingkup kesimpulan dapat diperluas dengabn cara menambah faktor
diteliti. Dengan demikian, efek suatu faktor dapat direkomendasikan pada berbagai kondisi yang sesuai.
Sering terjadi bahwa kita ingin menyelidiki secara bersamaan efek beberapa Faktor yang berlainan, misalnya efek perubahan temperature, tekanan
dan kombibasi dan kosentrasi zat reaksi pada suatu proses kimia. Dalam hal ini kita akan berhadapan dengan eksperimen faktorial, yakni merupakan suatu
eksperimen yang semua hamper semua taraf sebuah faktor tertentu dikombinasikan atau disilangkan dengan semua hampir semua taraf tiap factor
lainnya yang terdapat dalam eksperimen itu. Dalam hal ini berhadapan dengan eksperimen faktorial rancangan acak kelompok.
Berdasarkan banyak taraf dalam tiap faktor, eksperimen ini sering diberi nama dengan menambahkan perkalian antara banyak taraf faktor atau faktor-
faktor lainnya. Misalnya apabila dalam eksperimen digunakan 2 buah factor, yang satu terdiri dari 4 buah taraf dan yang satu lagi terdiri dari 3 taraf, maka diperoleh
eksperimen faktorial 4 x 3, sehingga untuk ini akan diperlukan 12 kondisi eksperimen kombisa perlakuan yang berbeda-beda.
3.6. Desain Faktorial 2