tahap awal yang bertujuan untuk menyaring partikel kecil dan menjernihkan sirup. Sirup dialirkan ke softener untuk menghilangkan kesadahannya. Sirup
yang telah jernih dialirkan ke buffer syrup.
4. Proses Pembuatan Teh Cair Manis TCM
Pencampuran Syrup dan TCP dilakukan di mix tank dalam keadaan panas. Kapasitas mix tank 6200 liter yang dilengkapi dengan pemanas yang
berbentuk spiral menggunakan media steam dan thermometer. Temperature di dalam mix tank berkisar 90 – 95
C dilakukan pengendalian kualitas standar produksi untuk kadar kemanisan dan warna teh cair. Campuran sirup dan TCP
filtrate volume 5000 liter dikirim ke mix tank dengan lama waktu berkisar 45 – 60 menit diaduk untuk dihomogenkan. Pada saat volume 1000 liter, dengan
menjalankan pompa transfer syrup di transfer dengan volume 1000 liter dari buffer tank. Operator QC mengambil sample melalui kran melalui mix tank
untuk diukur tingkat kemanisannya di laboratorium QC. Penentuan tingkat kemanisan dilakukan dengan menggunakan refractometer. Warna disuaikan
dengan warna yang telah menjadi standar sosro, dimana standar warna sosro
ada 3 yaitu A, B, dan C. Standar warna A berwarna pucat, standar warna B gelap dan standar warna C lebih gelap dari B. Standar warna yang dipakai
adalah standar warna B
+
yaitu antara warna B dan C. Bila tingkat warna dan tingkat kemanisan teh sesuai dengan standar sosro, maka TCM siap ditransfer
ke bottling line dengan lama waktu berkisar 90 menit maka dilanjutkan dengan penyaringan di bag filter yang tujuannya hanya untuk memastikan
Universitas Sumatera Utara
tidak masuknya benda asing ke TCM pada saat sirkulasi yang dapat mempengaruki produk akhir.
5. Pembotolan
TCM yang dihasilkan dikemas dalam botol kaca yang mempunyai volume 220 ml. Karena investasi untuk botol cukup mahal, maka dapat dipakai prinsip
pengembalian botol returnable bottle, artinya konsumen hanya memnbeli isinya saja tidak dengan botolnya. Proses pembotolan bottling line dapat
dilihat pada gambar 2.6. Didalam gudang Peti Botol ini, botol dipisahkan dari crate secara manual oleh operator, kemudian botol dan crate disortir.
Tujuannya adalah untuk memisahkan botol yang sangat kotor, botol yang tidak terlalu kotor dan botol yang masih layak digunakan, Proses yang terjadi
pada pembotolan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Manual Depalitizer
Decrater
Botol Kosong Crate Kosong
Botol kosong dari PB Peti Botol
Crate washer Botol washer
Light Inspection Botol Kosong
Filler Crowner
Light Inspection TBS
Printer
Crater
Manual Palletizer
Gudang PI Peti Isi Botol asing,
Sompel,karat, Botol kusam
TBS kurang dari 220 ml
Gambar 2.6. Jalur Pembotolan Bottling Line
Universitas Sumatera Utara
a. Pensortiran Botol