Penelitian Terkait TINJAUAN TEORI

55

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah bagian penting dari penelitian. Kerangka konsep akan mempermudah peneliti untuk menghubungkan hasil penelitian dengan teori ilmiah yang ada Nursalam dan Efendi, 2008. Kerangka konsep didefinisikan sebagai penggambaran secara umum dari hal-hal yang khusus yang terdiri dari veriabel-variabel penelitian yang saling berhubungan. Penelitian kuantitatif, kerangka konsep dibuat dalam bentuk gambar atau diagram untuk menghasilkan sebuah hipotesis Notoadmodjo, 2010 ; Swarjana, 2012. Peneliti mengidentifikasi pendidikan seksual pada anak prasekolah dengan pemutaran video dan cerita merupakan variabel bebas independen, sedangkan pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill merupakan variabel terikat dependen. Bagan 3.1 Kerangka konsep penelitian mengenai perbandingan efektivitas antara metode video dan cerita boneka dalam pendidikan seksual terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill Variabel Independen Pendidikan seksual pada anak prasekolah dengan pemutaran video dan cerita boneka Variabel Dependen Pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pemberian definisi secara operasional terhadap variabel penelitian berdasarkan dengan konsep teori agar variabel tersebut dapat diukur baik oleh peneliti maupun peneliti lain Swarjana, 2012. Tabel 3.2 Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Independen Pendidikan seksual Proses penyampaian materi pendidikan seksual pada anak prasekolah dengan metode video pada kelompok A dan metode cerita boneka pada kelompok B. Observasi: dilakukan 1 kali setalah pre-test pada kelompok A dan kelompok B Lembar observasi Yang mengikuti kegiatan ada 2 kelompok: 1=kelompok A video 2=kelompok B cerita boneka Nominal 2 Dependen Pengetahuan anak tentang personal safety skill Hasil dari tahu terhadap materi yang telah diberikan mengenai personal safety skill:  Body ownership  Touch  Assertiveness  The „No-Go-Tell‟ sequence  Secrecy  Intuition  Support system  Blame Responden diberikan pertanyaan sebelum dilakukan intervensi pre- test dan setelah dilakukan intervensi post-test. Kuesioner II Menggunakan skala Guttmann dimana jika jawaban salah diberi nilai 0 dan jika benar diberi nilai 1 Interval

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara untuk sebuah masalah penelitian yang telah dirumuskan berdasarkan kerangka teori yang ada Djiwandono, 2015. Hipotesis merupakan sebuah proporsi yang menunjukkan hubungan di antara dua atau lebih konsep, atau interkoreksi di antara konsep Corbetta, 2003 dalam Swarjana, 2012. Hipotesis pada penelitian ini adalah: 1. Ho : Tidak ada pengaruh pendidikan seksual dengan metode video terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill Ha : Ada pengaruh pendidikan seksual dengan metode video terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill 2. Ho : Tidak ada pengaruh pendidikan seksual dengan metode cerita boneka terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill Ha : Ada pengaruh pendidikan seksual dengan metode cerita boneka terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill 3. Ho : Tidak ada perbedaan signifikan antara kelompok video dan cerita boneka pada pendidikan seksual terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill Ha : Ada perbedaan signifikan antara kelompok video dan cerita boneka pada pendidikan seksual terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill 58

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah strategi atau rancangan yang digunakan peneliti untuk mengidentifikasi permasalahan, mendefinisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan, merancang teknik pengumpulan data dan analisis data, serta mencapai tujuan atau menjawab pertanyaan penelitian Nursalam dan Efendi, 2008. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Experiment dengan pre-test and post-test with control group design. Peneliti ini melalukan uji coba dua intervensi berbeda kepada dua kelompok berbeda. Desain penelitian ini digunakan untuk menguji perbandingan efektivitas antara metode video dan cerita boneka dalam pendidikan seksual terhadap pengetahuan anak prasekolah tentang personal safety skill. Pengukuran pengetahuan dilakukan sebelum diberikan intervensi pre-test dan setelah diberikan intervensi post-test. Bagan 4.1 Bentuk rancangan penelitian Study group A Intervensi A: Video Study group A Compare Study group B Intervensi B: Cerita boneka Study group B

Dokumen yang terkait

BUKU CERITA DAN BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA PENGENALAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KOTA TEGAL

0 9 85

Perbedaan Pengaruh Metode Cerita dan Poster Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Perawatan Gigi di Paud Pertiwi dan Paud Ardika Jaya Bekasi

0 9 348

PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK ANAK (Studi Perbandingan antara Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan dan Hasan Hathout).

0 1 18

Perbandingan Handwashing Promotion dengan Metode Bernyanyi dan Handwashing Dance Terhadap Pengetahuan Teknik Mencuci Tangan Anak Usia Prasekolah.

6 18 55

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA.

0 0 10

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

0 1 6

Efektivitas Personal Safety Skill Terhadap Peningkatan Kemampuan Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak Ditinjau Dari Jenis Kelamin

0 0 9

EFEKTIVITAS BERMAIN PERAN SANDIWARA BONEKA DALAM PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PGRI NANGGULAN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Efektivitas Bermain Peran Sandiwara Boneka dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah di TK PGRI N

0 0 13

Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orangtua dengan Pengetahuan tentang Pelecehan Seksual pada Anak Remaja di Surakarta

0 0 7

Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video dengan Media Cerita Bergambar Terhadap Keterampilan Menggosok Gigi Anak Usia Prasekolah - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 122