Uji Validitas dan Reliabilitas

Setelah didapatkan jumlah responden yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian, peneliti menomori kuesioner I responden dan membagi menjadi 2 kelompok yang diurutkan berdasarkan nomor ganjil dan genap. Responden bernomor ganjil dimasukkan ke dalam kelompok A video sedangkan responden bernomor ganjil dimasukkan ke dalam kelompok B cerita boneka. c. Intervensi dan Evaluasi 1. Intervensi Video Intervensi dilakukan dihari berikutnya. Intervensi video diberikan pada jam pertama dilanjutkan dengan intervensi B pada jam berikutnya. Sebelum intervensi dimulai, anak-anak melakukan rutinitas pagi yaitu baris berbaris, kemudian peneliti dibantu oleh guru memanggil nama anak-anak yang masuk ke dalam intervensi video untuk masuk ke kelas, dan selebihnya belajar dengan guru masing-masing. Proses intervensi pertama-tama dilakukan dengan hiburan berupa bernyanyi bersama. Setelah kondisi sudah kondusif peneliti memperkenalkan diri dan memperkenalkan fasilitator kepada responden. Setelah perkenalan, peneliti membagikan kuesioner II pada fasilitator untuk ditanyakan kepada responden sebagai pretest dan fasilitator menulis jawaban yang diberikan responden. Setelah semua kuesioner pretest terkumpul peneliti mulai memutarkan video pendidikan seksual berjudul ―Kisah Si Aksa‖ yang berdurasi selama 1 menit 59 detik. Setelah menonton video, peneliti melalukan evaluasi dengan membagikan kembali kuesioner kepada fasilitator untuk ditanyakan kepada responden dan ditulis sesuai jawaban responden sebagai post-test. Kemudian peneliti mengumpulkan kuesioner kembali dan menyimpulkan apa yang sudah di tonton oleh responden. Saat intervensi video, peneliti menjadi moderator, terdapat observer untuk mengobservasi selama acara intervensi berlangsung, terdapat 4 fasilitator yang untuk memfasilitasi responden dan menanyakan kuesioner kepada responden. b. Intervensi Cerita Boneka Setelah intervensi video dan jam istirahat selesai, peneliti dibantu oleh guru memanggil responden yang masuk ke dalam intervensi cerita boneka ke dalam kelas. Pertama-tama dilakukan bernyanyi bersama. Setelah kondisi sudah kondusif peneliti mulai memperkenalkan diri dan fasilitator kepada responden. Setelah perkenalan, dilakukan pretest dengan dibagikan kuesioner II kepada fasilitator untuk ditanyakan dan diisi sesuai jawaban responden. Setelah pretest, dilanjutkan dengan pertunjukkan cerita boneka berjudul ―Kisah Aksa dan Geni‖ sekitar 15 menit. Setelah menonton cerita boneka, dilakukan evaluasi berupa post-test. Kemudian peneliti mengumpulkan kuesioner kembali dan menyimpulkan apa yang sudah ditonton oleh responden. Saat intervensi cerita boneka peneliti manjadi moderator, terdapat observer untuk mengobservasi selama acara intervensi berlangsung, terdapat 3 fasilitator yang untuk memfasilitasi responden pada saat cerita boneka sedang berlangsung karena 1 fasilitator betugas menjadi pemeran tokoh boneka dan kembali menjadi fasilitator setelah cerita boneka selesai. Terdapat 4 pemeran tokoh boneka yang berperan sebagai Ibu, Aksa, Geni, dan orang asing. Ibu sebagai tokoh yang memberikan pendidikan seksual tentang personal safety skill kepada Aksa dan Geni. Aksa dan Geni sebagai tokoh anak yang menjadi sasaran pelecehan seksual. Orang asing sebagai orang yang mencoba melakukan pelecehan seksual kepada Aksa dan Geni. Cerita boneka ini menceritakan dua orang anak yang akan mendapat pelecehan seksual dari orang asing namun mereka menolak karena sudah diberikan pendidikan personal safety skill oleh ibu mereka.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh dataangka dari kelompok data mentah agar mengandung informasi yang siap disajikan. Proses pengolahan data menggunakan komputer melalui langkah-langkah berikut Notoatmodjo, 2012: 1. Editing Melakukan pengecekan kelengkapan kuesioner apakah sudah lengkap atau belum.

Dokumen yang terkait

BUKU CERITA DAN BONEKA JARI SEBAGAI MEDIA PENGENALAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KOTA TEGAL

0 9 85

Perbedaan Pengaruh Metode Cerita dan Poster Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Perawatan Gigi di Paud Pertiwi dan Paud Ardika Jaya Bekasi

0 9 348

PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK ANAK (Studi Perbandingan antara Pemikiran Abdullah Nasih Ulwan dan Hasan Hathout).

0 1 18

Perbandingan Handwashing Promotion dengan Metode Bernyanyi dan Handwashing Dance Terhadap Pengetahuan Teknik Mencuci Tangan Anak Usia Prasekolah.

6 18 55

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA.

0 0 10

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PEER GROUP TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI

0 1 6

Efektivitas Personal Safety Skill Terhadap Peningkatan Kemampuan Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak Ditinjau Dari Jenis Kelamin

0 0 9

EFEKTIVITAS BERMAIN PERAN SANDIWARA BONEKA DALAM PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK PGRI NANGGULAN KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Efektivitas Bermain Peran Sandiwara Boneka dalam Perkembangan Bahasa Anak Usia Prasekolah di TK PGRI N

0 0 13

Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orangtua dengan Pengetahuan tentang Pelecehan Seksual pada Anak Remaja di Surakarta

0 0 7

Efektivitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Media Video dengan Media Cerita Bergambar Terhadap Keterampilan Menggosok Gigi Anak Usia Prasekolah - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 122