4. Pemurnian contoh
Filtrat sebanyak 1 ml dipipet dan dimasukkan dalam kolom resin dan kran kolom resin dalam posisi terbuka dan dibiarkan aliran menetes, hasil elusi ditampung
dalam labu takar 50 ml. Aquades ditambahkan pada saat tinggi cairan kurang lebih 1 cm di atas resin, dan cairan dibiarkan berelusi dan dilakukan hingga labu takar
tepat 50 ml. Hasil elusi contoh dapat disimpan dalam refrigerator. 5.
Persiapan pembacaan contoh, standar dan blanko Tabung reaksi 50 ml masing-masing untuk contoh, standar dan blanko disiapkan.
Kemudian masing-masing 5 ml contoh, standar dan blanko HCl 0,1 N dipipet. Kemudian ditambahkan berturut-turut 10 ml HCl 0,1 N, dikocok, dan ditambahkan
3 ml NaOH 1 N dikocok, dan dalam 5 menit harus sudah ditambah 1 ml OPT 0,1, lalu dikocok dan biarkan selama 4 menit. Selanjutnya ditambahkan 3 ml H
3
PO
4
3 N, dan dikocok. Sampel sesegera mungkin dibaca dengan alat spectrofluorometer.
Dalam waktu 90 menit standar dan sampel harus sudah dibaca flouresensinya pada instrumen fluorometer. Kemudian nilai konsentrasi dan fluorosensi dari larutan
standar dimasukkan dalam program regresi linier. Nilai flurosensi contoh dimasukkan ke persamaan regresi standar y = a + bx, dimana y = fluorosensi
contoh, a = intercep, b = slope dan x = konsentrasi contoh yang akan dihitung. Konsentrasi histamin dihitung dengan rumus :
Konsentrasi histamin mgkg
= A x B x fp g sampel
Keterangan : A = konsentrasi x yang didapat dalam perhitungan µg ml B = volume akhir ml
fp = faktor pengenceran
3.4.3 Analisis mikrobiologi : Total plate count TPC Fardiaz 1987
Prosedur kerja perhitungan jumlah mikroba adalah sebagai berikut : media agar dibuat dengan mencampurkan 23,5 g plate count agar ke dalam 1 liter aquades dalam
gelas piala. Larutan yang terbentuk dipanaskan sambil diaduk hingga mendidih sehingga semua agar terlarut. Sterilisasi dilakukan terhadap larutan agar beserta
peralatan lain yang akan digunakan seperti pipet, cawan petri, dan larutan pengencer
dalam autoklaf selama 1 jam. Larutan agar disimpan dalam penangas air bersuhu 45
C. Pembuatan larutan pengencer dilakukan dengan cara mencampurkan 1 g bacto pepton
ke dalam 1 liter aquades. Pengadukan dilakukan sampai bacto pepton terlarut dalam aquades. Larutan pengencer tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi
sebanyak 9 ml tiap tabung reaksi untuk pengenceran. Larutan pengencer disterilisasi bersama peralatan lain dalam autoklaf.
Pembuatan larutan contoh dilakukan dengan mencampurkan 25 g sampel yang dihomogenkan dengan blender bersama larutan pengencer sebanyak 225 ml sampai
larutan menjadi homogen. Pengenceran dilakukan dengan cara mengambil 1 ml larutan contoh yang sudah homogen dengan pipet steril, lalu dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang berisi 9 ml larutan pengencer steril sehingga terbentuk pengenceran 10
-1
, kemudian larutan tersebut dikocok sampai homogen.
Pengenceran dilakukan menurut kebutuhan penelitian. Masing-masing tabung pengenceran dipipet sebanyak 1 ml larutan contoh dan dipindahkan ke dalam cawan
petri steril secara duplo dengan menggunakan pipet steril. Media agar ditambahkan ke dalam setiap cawan petri sebanyak 10 ml dan digoyangkan sampai merata metode
tuang. Cawan petri agar sudah beku diinkubasi dengan posisi terbalik dalam inkubator bersuhu 35
C selama 48 jam. Seluruh pekerjaan dilakukan secara aseptik dan pengamatan dilakukan secara
duplo untuk meningkatkan ketelitian. Jumlah koloni mikroba dalam cawan dihitung dengan pemilihan cawan petri yang mempunyai koloni antara 30-300 koloni. Hasil
yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka pertama dan angka kedua, kemudian dikalikan dengan satu per faktor pengencerannya. Jika angka yang ketiga
sama atau lebih besar dari 5, maka dibulatkan satu angka lebih tinggi pada angka kedua.
3.4.4 Uji sensori atau uji organoleptik