28 untuk memberikan oksigen pada tubuh buah jamur. Umumnya 7-14 hari
kemudian tubuh buah akan tumbuh. Tubuh buah akan terus membesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen.
Panen dilakukan jika bentuk dan ukuran tubuh buah jamur sudah memenuhi persyaratan. Jamur yang sudah dipanen segera dipasarkan agar kualitas
jamur terjaga dengan baik. Untuk menjaga daya tahan jamur setelah panen, bersihkan jamur dari kotoran yang menenpel kemudian masukkan kedalam freezer
agar jamur tahan dalam satu sampai dua minggu Suriawiria,2002.
2.3 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan tentang strategi pengembangan usaha telah banyak dilakukan. Pada umumnya tujuan peneliti-peneliti yang mengkaji
penelitian mengenai strategi pengembangan usaha adalah untuk 1 mengidentifikasi factor-faktor internal dan eksternal suatu perusahaan industri,
2 meformulasikan strategi untuk perusahaan yang diteliti. Terdapat beberapa penelitian terdahulu baik yang terkait secara langsung mengenai penelitian jamur.
Beberapa peneliti itu diantaranya adalah Suci Melani 2009, Marsella Sembiring 2009, Yessica Wisandhini 2008, Retno Wijayanti 2009, Lisda Elsera Ginting
2009, Zulrasyida Amalia 2009. Dari penelitian terdahulu terdapat perbedaan yang terkait langsung dengan
penelitian penulis dengan topik strategi pengembangan yaitu terletak pada objek, kajian, tempat penelitian dan hasil dalam penelitian. Adapun persamaannya
terletak pada tujuan penelitian dalam menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta merumuskan alternatif strategi bagi perusahaan
berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut. Sedangkan penelitian yang tidak secara langsung terkait dengan topik strategi pengembangan,
seperti analisis sifat fisik jamur, penelitian terdahulu yang dilakukan Suci Melani 2009, Yessica Wisandhini 2008, Marsella Sembiring 2009, telah membantu
penulis mempelajari mengenai konsep dan faktor yang menjadi bahan kajian dalam perumusan strategi pengembangan usaha, membantu penulis dalam
mempelajari contoh aplikasi strategi pada perusahaan jamur. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Retno Wijayanti 2009, Lisda Elsera Ginting 2009,
29 Zulrasyida Amalia 2009 telah membatu penulis dalam aspek budidaya, tataniaga
dan resiko jamur tiram. Penelitian yang dilakukan membahas mengenai strategi pengembangan
usaha jamur tiram putih agar perusahaan dapat memanfaatkan peluang, mencapai tujuan dan memperoleh keuntungan. Penelitian strategi pengembangan usaha
jamur tiram ini menitikberatkan pada upaya memaksimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki untuk dapat mengambil peluang dan meminimalkan dampak
ancaman yang ada pada lingkungan operasional perusahaan. Upaya tersebut ditujukan untuk dapat mencapai tingkat produksi yang menentukan kemampuan
perusahaan dalam persaingan dan lingkungan industri. Penyusunan alternatif strategi hasil matriks IE yang masih umum seperti penetrasi pasar, di integrasikan
dengan alternative strategi hasil matriks SWOT yang lebih kongkrit karena sudah lebih teknis, seperti meningkatkan kapasitas produksi. Penelitian terdahulu dapat
dilihat pada Tabel 5.
30
Table 5. Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Peneliti
Tujuan MetodeAlat
Analisa Hasil Analisis
Yesica Wisandhini
2008 Strategi
Pengembangan Jamur
Tiram Pada
perusahaan Jamur
Tegalwaru ,
Bogor 1.
Menganalisis faktor ekstrnal
yang menjadi peluang dan
ancaman yang
dihadapi oleh
perusahaan Jamur
Tegalwaru serta
factor internal
perusahaan. 2.
Merumuskan strategi pengembangan usaha
dari hasil analisis eksternal dan internal
perusahaan tersebut. Matriks IFE
dan EFE, IE, Matriks
SWOT dan QSPM
hasil dari
matrik IE
diketahui perusahaan
berada pada kuadran II atau pada posisi tumbuh
dan kembangkan. Strategi yang
tepat digunakan
adalah strategi intensif dan strategi integratif.
Strategi utama
berdasarkan STAS yang tertinggi yakni strategi
mengoptimalkan kapasitas produksi.
Suci Melani
2009 Analisis Strategi
Pengembangan Usaha
Telur Puyuh kasus :
Peternakan Puyuh Bintang
TigaPPBT, Kecamatan
Cibungbulang, Kabupaten
Bogor 3.
Menganalisis faktor eksternal
yang menjadi peluang dan
ancaman yang
dihadapi peternakan puyuh bintang tiga
serta factor internal perusahaan
yang menjadi
kekuatan dan
kelemahan peternakan
puyuh bintang tiga.
4. Merumuskan
alternatif strategi dan menetapkan
prioritaas strategi
pengembangan usaha dari hasil analisis
internal dan eksternal perusahaan tersebut.
Matriks IFE dan EFE,
IE, Matriks SWOT dan
QSPM Hasil dari matriks IE
diketahui perusahaan
berada pada kuadranV atau pada posisi jaga dan
pertahankan. Strategi
yang tepat
digunakan adalah strategi penetrasi
pasar dan pengembangan produk. Strategi utama
berdasarkan STAS yang tertinggi yakni strategi
perbaikan
manajemen usaha untuk menghadapi
pesaing.
Marsella Br Sembiring
2009 Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Ayam
Broiler UD Janu Putro Sleman
Daerah Istimewa
Yogyakarta 1.
Mengindentifikasi faktor-faktor
lingkungan eksternal dan internal yang
mempengaruhi pengembangan usaha
peternakan UD. Janu Putro
2. Memformulasikan
strategi alternatif
yang dapat
diterapkan oleh usaha peternakan UD. Janu
Putro 3.
Menentukan prioritas strategi
yang digunakan
perusahaan dalam
pengembangan usaha.
Matriks IFE dan EFE,
IE, Matriks SWOT dan
QSPM Hasil dari matriks IE
diketahui perusahaan berada pada kuadran IV
atau pada posisi tumbuh dan bina. Strategi yang
tepat dikembangkan oleh perusahaan adalah
integrasi, baik integrasi ke depan maupun
kebelakang.
31
Table 5. Lanjutan Penelitian Terdahulu
Retno Wijayanti
2009 Strategi
Pengembangan Usaha
Sayuran Organik
Strudi Kasus:
Kelompok Tani Putera Alam
Desa Sukagalih,
Kecamatan Megamendung,
Kabupaten Bogor 1.
Menganalisis faktor ekstrnal yang menjadi peluang dan
ancaman yang dihadapi oleh kelompok tani Putera Alam
2. Merumuskan dan
memprioritaskan strategi terbaik yang dapat
diterapkan dan direkomendasikan kepada
kelompok taniPutera Alam. Matriks IFE dan
EFE, IE, Matriks SWOT dan QSPM
Hasil dari matriks IE diketahui perusahaan berada pada kuadran II atau
pada posisi tumbuh dan kembangkan. Strategi yang tepat dikembangkan oleh
perusahaan adalah integrasi, baik integrasi ke depan maupun kebelakang.
Lisda Elsera
2009 Risiko
Produksi Jamur Tiram Pada
Usaha Cempaka
Baru Di Kecamatan Cisarua Kabupaten
Bogor 1.
Menganalisis resiko produksi pada usaha budidaya jamur
tiram putih dan hubungannya dengan pengembalian yang
diharapkan
2. Menganalisis alternatif yang
dilakukan untuk mengatasi risiko produksi di usaha
budidaya jamur tiram putih Analisis Kuantitatif
Nilai Harapan, Peluang, Variance,
Standard Deviasi, Coefficient
Variation analisis manajemen resiko.
1. Dari hasil penilaian risiko yang
menggunakan ukuran coefficient variantion
diketahui bahwa
budidaya jamur
tiram putih
menghadapi risiko produksi sebesar 0,32 dengan kata lain bahwa untuk
setiap satu kilogram hasil yang diperoleh akan mengalami risiko
sebanyak 0,32 Kg pada saat terjadi risiko produksi.
2. Strategi penanganan risiko produksi
yang dapat dilakukan adalah strategi preventif,
yaitu strategi
yang bertujuan
untuk menghindari
terjadinya resiko. Zulrasyida
Amalia 2009
Studi Kelayakan
Usaha Budidaya
Jamur Tiram Studi Kasus Rimba Jaya
Mushroom, Kabupaten Bogor
1. Menganalisis kelayakan
usaha budidaya jamur tiram pada Rimba Jaya Mushroom
layak atau tidak layak untuk dijalankan.
2. Menganalisis tingkat
kepekaan sensitivitas kelayakan usaha.
Aspek non financial dan aspek
financialaspek pemasaran, SDM,
teknis dan teknologi dan
aspek financial NVP,IRR,Net BC
PBP, BEP 1.
Dari analisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram perusahaan ini
layak untuk dijalankan. Hal ini terlihat dari NVP selama 10 tahun
bernilai positif. Nilai IRR yang didapat juga bernilai 44 persen, lebih
tinggi dari tingkat suku bunga deposito. Nilai Net BC yang didapat
4,004 lebih dari satu 1 yang menyatakan bahwa usaha ini layak
untuk dijalankan. Nilai PBP dan BEP juga masih dibawah umur proyek
yaitu sebesar 3,2 dan 7,2 tahun. Sehingga usaha budidaya pada usaha
perusahaan layak untuk dijalankan.
32
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis