Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Gambaran Umum Jamur

19 diindikasikan bahwa perusahaan harus terus meningkatkan kapasitas produksi sehingga mampu memanfaatkan peluang yang ada. Permasalah lain yang dihadapi perusahaan adalah persaingan dengan perusahaan lain yang juga memproduksi jamur yakni PT Bina sarana Bhakti, PT Amani Mastra, PO Kebunku dan petani-petani kecil. Tantangan-tantangan tersebut harus dapat dihadapi oleh perusahaan untuk dapat bertahan dan mencapai keuntungan. Peluang pasar yang besar terhadap jamur menyebabkan perusahaan harus bias memproduksi secara efektif dan efisien serta meningkatkan daya saing produknya untuk dapat bersaing dipasar dengan produsen sejenis. Indikasi permasalahan yang diuraikan dimuka mengharuskan perusahaan The Pinewood Organic Farm langkah-langkah strategis guna merumuskan strategi yang dapat memanfaatkan kekuatan, mengtasi kelemahan serta menghadapi peluang dan ancaman yang ada. Dalam merumuskan strategi yang efektif dibutuhkan serangkaian analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal pada perusahaan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kunci pengembangan divisi jamur kedepan, untuk menghadapi tantangan persaingan dan permintaan dipasar. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu: 1. Faktor eksternal apa saja yang menjadi peluang dan ancaman bagi perusahaan serta faktor internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi divisi usaha jamur pada perusahaan The Pinewood Organik Farm? 2. Apa saja alternatif strategi yang sesuai dan dapat dilakukan oleh perusahaan dalam pengembangan usahanya?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mengidentifikasi dan menganalisis peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan The Pinewood Organik Farm dalam menjalankan divisi jamur. 20 2. Merusmuskan strategi pengembangan usaha dari analisis eksternal dan internal perusahaan The Pinewood Organik Farm.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan bagi: 1. Sebagai masukan bagi perusahaan, dapat mengetahui strategi apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan usahanya di masa yang akan datang. 2. Sebagai masukan bagi pembaca untuk memperluas wawasan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Sehubungan dengan keterbatasan waktu serta kemampuan dalam melakukan penelitian, maka ruang lingkup penelitian ini terbatas pada: 1. Produk yang dikaji adalah jamur. 2. Penelitian ini menggunakan data periode selama produksi berlangsung dari tahun 2005 sampai tahun 2008. 3. Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari pengkajian kondisi internal dan eksternal perusahaan, indentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan, serta formulasi alternatif strategi dalam pengembangan usaha divisi jamur di perusahaan The Pinewood Organik Farm. 21 II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum Jamur

Jamur merupakan tumbuhan yang mudah dijumpai dan banyak terdapat di alam bebas, misalnya dihutan atau di kebun. Jamur dapat tumbuh dimana-mana terutama pada musim hujan. Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga jamur tidak dapat menyediakan makanan sendiri secara fotosintesis seperti pada tanaman yang berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi yang dihasilkan oleh organism lain untuk kebutuhan hidupnya. Menurut Redaksi Agromedia 2009 jamur selain memiliki banyak manfaat, ternyata ada jenis jamur tertentu yang mengandung racun. Racun jamur ini dapat merusak fungsi organ, bahkan memyebabkan kematian. Karenanya, jamur beracun memiliki senyawa berbahaya, seperti amatoxin dapat merusak sel hati dan ginjal, muskarin pusing, gyromitrin menyerang system saraf, dan kholin menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Untuk mencegah terjadinya keracunan jamur, kita perlu mengetahui cirri-cirinya. Berikut kriteria fisik jamur beracun yang harus dihindari. 1. Warna tubuh buah bervariasi, dari merah darah, kuning terang dan oranye, hingga putih atau pucat. 2. Biasanya memiliki cincin atau cawan pada pangkal batangnya. 3. Mengeluarkan bau amoniak, seperti telor busuk. 4. Jika dipotong dengan pisau stainless akan meninggalkan bekas hitam atau biru pada pisau. 5. Jika dimasak, fisik jamur akan berubah menjadi gelap. Berdasarkan kelasnya, jamur konsumsi dibedakan menjadi Ascomycetes dan Basidiomycetes. Jamur yang termasuk subkelas Ascomycetes biasanya berukuran kecil mikroskopis, sehingga sulit diamati langsung. Jamur ini berperan bagi manusia dalam bidang industri. Contohnya penicilium dan aspergillus. Penicilium banyak dimanfaatkan untuk menghasilkan antibiotic dan 22 penisilin dan dalam pembuatan keju. Sementara aspergilus diolah menjadi pembuat minuman sake, bahan pembuat kecap, dan sebagai penghasil asam sitrat. Sedangkan jamur yang termasuk kedalam kelas Basidiomycetes merupakan jamur memiliki tubuh buah yang lumayan besar, sehingga mudah diamati secara langsung. Jamur yang termasuk kedalam kelas ini adalah jamur tiram, jamur merang, jamur kancing, jamur kuping dan jamur shiitake. a. Jamur Kuping Auricularia sp Dinamakan jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya menyerupai telinga manusia. Jamur ini dapat hidup disegala tempat, baik dihutan, di pesisir pantai, maupun dipegunungan. Asalkan tempat tersebut memiliki kelembapan yang cukup. Umumnya, jamur kuping hanya ditemui berwarna coklat muda hingga kemerahan. Manfaat jamur kuping sebagai jamur konsumsi, jamur kuping banyak digunakan sebagai campuran dalam sup, seperti sup kimlo. Adapun kegunaan jamur kuping bagi kesehatan sebagai berikut : memperbeiki siklus darah, penawar racun dan mengatasi ambient atau wasir. b. Jamur Shiitake Lentinula edodes Jamur ini berasal dari Jepang. Masyarakat Hongkong dan Singapura lebih mengenal jamur shiitake dengan sebutan Chinese black mushroom. Sementara orang Indonesia mengenal jamur shiitake dengan sebutan jamur payung atau jamur jengkol karena sekilas bentuknya menyerupai payung dan ketika masih segar jamur shiitake mengeluarkan aroma seperti wangi jengkol. Jamur shiitake sering dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Masyarakat jepang sering menggunakan jamur shiitake sebagai tambahan dalam miso, serta aneka olahan masakan seperti tempura dan keripik. Sementara di Rusia, jamur shiitake diolah menjadi acar dan dijual dalam wadah botolan. Dibalik rasanya yang lezat, jamur shiitake juga mengandung banayak senyawa penting yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan, seperti : mengobati kanker usus, antivirus dan antibakteri, meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi impotensi, memperbeiki system sirkulasi, dan menurunkan kadar gula. c. Jamur Merang Volvariella volvacea 23 Awalnya, jamur ini hanya dibudidayakan pada media merang atau tangkai padi. Namun seiring perkembangannya, jamur ini dapat dibudidayakan menggunakan media alternatif, seperti limbah biji kopi, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, kulit pala, bahakan limbah kardus. Jamur merang ini dapat memacu kerja jantung, sehingga bermanfaat bagi orang yang menderita gangguan fungsi jantung. Bahkan, jamur merang juga mengandung sejenis antibiotik yang berguna untuk mencegah kurang darah atau anemia, kanker dan menurunkan tekanan darah tinggi. Jamur merang umumnya sering dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada makanan. Biasanya, diolah menjadi tumis jamur, pepes jamur, sup, capcay atau dicampur dengan mie ayam. d. Jamur Kancing Agaricus bisporos Jamur kancing sering disebut dengan jamur champignon, merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia. Jamur kancing memiliki keistimewaan dibandingkan dengan jamur lain, yakni mampu mengubah selulosa dari media tanam menjadi senyawa protein. Selain itu, jamur ini mengandung asam glutamate dan berbagai jenis enzim yang bermanfaat bagi pertumbuhan tubuh. Dengan demikian, jamur kancing memiliki manfaat bagi kesehatan, terutama untuk meningkatkan metabolism tubuh, menurunkan kolesterol, menjaga stamina badan dan mencegah penyakit. e. Jamur Tiram Pleurotus sp Jamur tiram merupakan jenis jamur yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Selain memiliki rasa enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Jamur tiram juga memiliki manfaat dalam pengobatan sebagai berikut. Seperti : meningkatakan sel darah merah, menurunkan kolesterol, dan mengobati kanker. Jamur merupakan sumber makanan yang memiliki nilai gizi tinggi. Kandungan lemaknya yang rendah menyebabkan jamur layak untuk dikonsumsi, apalagi untuk orang yang sedang melakukan diet. Kandungan nutrisi pada jamur juga terbilang lengkap. Tidak hanya vitamin, jamur juga memiliki kandungan mineral yang dibutuhkan tubuh, seperti kalium, kalsium, natrium, fosfor, besi dan magnesium. Selain itu serat pada jamur juga cukup tinggi, berkisar antara 7,4- 27,6. Berikut perincian kandungan zat gizi beberapa jenis jamur konsumsi. 24 Tabel 4 . Kandungan Zat Gizi Beberapa Jenis Jamur Konsumsi per 100 gram No. Jenis Protein Lemak Karbohidrat 1 Jamur tiram 27 1,6 58 2 Jamur kuping 8,4 0,5 82,8 3 Jamur shiitake 17,5 4,9 78 4 Jamur kacing 23,9 1,7 62,5 5 Jamur merang 25,9 0,3 4 Sumber : Redaksi Agromedia 2009 Pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa kandungan zat gizi pada jenis kamur konsumsi beragam. Pada jamur tiram memiliki keunggulan pada protein sebanyak 27 per 100 gram. Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Kandungan protein nabati yang dikandungnya mencapai 10-30 persen. Dalam bentuk kering jamur tiram outih ini mempunyai vitamin C sebanyak 35-58 mg per 100 gram, dan memiliki vitamin B2 sebanyak4,7-4,9 per 100 gram. Selain memiliki beberapa vitamin tersebut, jamur tiram juga memiliki manfaat dalam pengobatan sebagai berikut : meningkatkan sel darah merah Eritrosit, menurunkan kolesterol, mengobati kanker, tambahan gizi untuk ibu hamil. Jamur tiram putih memiliki beberapa keunggulan, selain harga yang relatif mahal sehingga tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat dan sangat laku dipasaran. Selain itu, keunggulan yang dimiliki, cara budidaya mudah dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Diversifikasi produk jamur tiram putih dapat berbentuk segar, kering, kaleng atau diolah menjadi keripik, pepes, tumis dan nugget. Syarat tumbuh jamur tiram meliputi beberapa parameter, terutama dalam temperatur, kelembapan relatif, waktu, kandungan CO2 dan cahaya. Parameter tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap setiap stadium atau tingkatan, misalnya : 1. Terhadap pertumbuhan mesilia pada substrat tanaman 2. Terhadap pembentukan primordial bakal kuncup jamur 3. Terhadap pembentukan tubuh buah 4. Terhadap siklus panen dan terhadap perbandingan antara berat hasil jamur dengan berat substrat log tanaman jamur. 25

2.2 Prospek Bisnis Jamur