73 Dapat diperlihatkan dari perkembagan usaha jamur tiram di Cisarua,
Bogor dalam kurun waktu tahun 2002 sampai 2007 dengan banyaknya produsen- produsen baru yang bermunculan. Hal ini dipicu oleh semakin terbukanya pasar
jamur tiram, baik secara domestik maupun ekspor. Para pendatang baru tersebut biasanya merupakan para investor bermodal besar. Terdapat beberapa tipe
investor yang menjadi pendatang baru potensial, yaitu 1 pensiunan pekerja yang
ingin menanamkan uangnya, 2 korban PHK yang mengalihkan uang pesangonnya untuk memulai usaha yang prospektif, 3 lulusan perguran tinggi
yang memiliki uang besar dan memiliki keinginan untuk berbisnis. Diantara produsen-produsen baru tersebut ada yang hanya skala kecil dan besar. Hingga
saat ini tidak terdapat peraturan pemerintah yang menghambat masuknya pendatang baru ke dalam industri jamur di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu bagi
pengusaha yang memiliki modal dapat mendirikan usaha jamur ini.
6.1.8 Ancaman Produk Subtitusi
Jamur merupakan salah satu komoditi hortikultura yang berfungsi sebagai bahan pangan. Definisi dari produk subtitusi adalah produk pengganti atau produk
yang bisa menggantikan. Produk pengganti yang dimasudkan adalah produk yang mempunyai kemampuan untuk menggantikan fungsi dari suatu produk. Produk
subtitusi jamur adalah produk yang mempunyai bentuk fisik. Dapat dilihat dari fungsinya, yaitu sebagai bahan pangan sayuran, jamur menghadapi ancaman
produk pengganti yang sangat tinggi. Dari kelompok jamur, jamur menghadapi produk subtitusi jenis jamur pangan lain seperti jamur shiitake, kuping, lingzhi,
merang, champignon, dan jenis jamur lainnya. Dibandingkan jenis jamur lainnya adalah dalam sisi produksinya yang lebih mudah dan murah sehingga harga jual
menjadi lebih murah. Namun daya tahannya yang lebih rendah dan pengetahuan masyarakat tentang jamur masih kurang menjadi suatu kelemahan.
Produk subtitusi yang dihadapi oleh jamur adalah dari kelompok sayuran lain, seperti wortel, bayam, kangkung, kol, kentang, kubis dan lain-lain.
Keunggulan yang dimiliki jamur bila dibandingkan dengan sayuran adalah jamur memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi seperti protein, lemak, serat, dan
74 kalori. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman produk subtitusi jamur
adalah sedang.
6.1.9. Daya Tawar Pemasok
Pemasok mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan usaha suatu perusahaan. pemasok pada usaha jamur terbagi dua yaitu pemasok
bahan baku untuk untuk budidaya dan bibit jamur. Dalam usaha budidaya jamur, pemasok bahan baku yang dibutuhkan meliputi pemasok serbuk kayu, dedak atau
bekatul, jagung halus dan kapur. Bahan baku untuk budidaya jamur dalam hal ini pembuatan media tanam
seperti serbuk kayu diperoleh dari penggergajian kayu yang terdapat didaerah Cisarua Bogor. Dedak atau bekatul banyak terdapat pada pabrik penggilingan padi
yang berada di Cipanas Bogor. perusahaan memiliki pemasok tetap dari daerah Cisarua Bogor. Untuk bahan penolong seperti plastik, kapas, kapur, gips, minyak
tanah dan lain-lain perusahaan juga telah memiliki pemasok yang tetap dari daerah Cisarua Bogor dan sekitar lokasi perusahaan berada.
Bahan baku yang diperlukan untuk usaha pembuatan bibit jamur meliputi serbuk kayu dan biji jagung. Pemasok serbuk kayu untuk usaha pembuatan bibit
sama seperti pemasok serbuk kayu untuk usaha budidaya jamur, sedangkan untuk usaha biji jagung dapat diperoleh di pasar-pasar yang terdapat di wilayah Cisarua
Bogor. Dengan memiliki pemasok yang terjamin dan telah menjalani kerjasama sejak perusahaan beroperasi, maka kekuatan tawar-menawar pemasok bisa
dikatakan sedang.
6.1.10 Daya Tawar Pembeli