Kualitas Kerja Analisis Persepsi Karyawan terhadap Produktivitas Kerja

Manuaba 1992 peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya manusia dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya. Dengan kata lain bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004. Ukuran produktivitas berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja dan usaha yang konkrit untuk mendorong peningkatan produktivitas tenaga manusia adalah peningkatan keterampilan agar mampu mengemban tugas dan pekerjaan dengan sebaik mungkin Sinungan, 2008. Maka produktivitas berkaitan dengan kuantitas kerja dan kualitas kerja. Pengukuran produktivitas kerja karyawan pada PT Sierad Produce, Tbk yaitu kualitas kerja, kuantitas kerja, efektivitas kerja dan efisiensi kerja.

1. Kualitas Kerja

Untuk meningkatkan produktivitas kerja perlu adanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian bekerja, karena apabila tenaga kerja tidak memiliki keahlian dan keterampilan akan berakibat menurunnya produktivitas dan merugikan perusahaan. Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel Produktivitas Kerja Karyawan dalam indikator kualitas kerja, total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 3,03. Nilai tersebut dapat dikategorikan baik dan dapat diinterpretasikan bahwa kualitas kerja karyawan sudah dikategorikan baik karena karyawan sudah mulai memahami bagaimana cara kerja yang baik. Sinungan 2008 berpendapat bahwa kerja produktif memerlukan keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja sehingga bisa menimbulkan penemuan-penemuan baru untuk memperbaiki cara kerja atau minimal mempertahankan cara kerja yang sudah baik. Keterampilan kerja dapat mengukur kualitas kerja karyawan. Selaras dengan pernyataan Heidrahman dan Suad Husnan 1990:126 menyatakan kualitas kerja adalah mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan, biasanya diukur melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan hasil kerja. PT Sierad Produce, Tbk Departemen Produksi sangat memperhatikan kualitas kerja karyawannya. Departemen ini merupakan bagian perusahaan yang sangat diperhatikan karena berhubungan dengan produk yang dihasilkan. Kualitas kerja yang ditekankan kepada karyawan PT Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Penilaian Rataan Skor Indikator Kualitas Kerja INDIKATOR STS TS S SS Rataan Skor Kategori 1 2 3 4 Pengenalan terhadap produk 5 44 17 3.18 Baik Keterampilan kerja yang sesuai dengan isi kerja 19 37 10 2.86 Baik Kecekatan dalam melakukan pekerjaan 51 15 3.23 Baik Memahami cara kerja pada area produksi di perusahaan 18 40 8 2.85 Baik Indikator kualitas kerja 42 172 50 3.03 Baik Keterangan : 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 = tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik Karyawan tidak hanya sekedar mengerjakan kewajiban pekerjaannya namun harus mengenal bagaimana produk yang baik untuk diproduksi. Jika karyawan tidak dapat mengenal produk dengan baik, hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam berproduksi dan dapat membuang-buang waktu dalam bekerja. Dari hasil uji persepsi dapat diketahui bahwa karyawan sudah baik dalam mengenal produk dengan nilai rata-rata 3,18. Keterampilan kerja yang baik juga diperlukan oleh karyawan. Keterampilan kerja harus beriringan dengan kecekatan dalam bekerja. Bekerja dengan terampil namun tidak cekatan dapat membuang-buang waktu. Bekerja dengan cekatan namun tidak terampil juga akan menghasilkan produk yang tidak sempurna sesuai standar perusahaan. Karyawan sudah baik dalam melakukan kedua hal ini dengan nilai rata-rata sebesar 2,86 dan 3,23. Karyawan dituntut pula oleh perusahaan untuk memahami cara kerja pada seluruh area produksi perusahaan. Hal ini merupakan wujud kesungguhan karyawan bekerja di departemen produksi. Selain itu dapat menumbuhkan jiwa kebersamaan antara karyawan di beda area. Karyawan sudah dengan baik memahami cara kerja di seluruh area produksi dengan nilai rata-rata menurut persepsi sebesar 2,85. Hal ini sejalan dengan pernyataan Hasibuan 2008 yang menyatakan jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya. Dari hasil uji persepsi dapat dilihat bahwa keterampilan kerja serta pemahaman terhadap seluruh area produksi memiliki nilai rata-rata yang terendah walaupun masih dikategorikan baik. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa keterampilan kerja serta pemahaman karyawan terhadap cara kerja area produksi sudah baik, namun masih kurang. Untuk menyempurnakan kekurangan ini perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan seperti mengadakan pendidikan, pelatihan atau instruksi sehingga dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk mewujudkan kemampuan dalam mencapai kualitas kerja yang baik dan mewujudkan hasil kerja yang baik.

2. Kuantitas Kerja