Tujuan Kegiatan GKM Gugus Kendali Mutu 1. Pengertian GKM

2.2.3. Tujuan Kegiatan GKM

Menurut JUSE 1991, tiga sasaran yang ditentukan sebagai garis pedoman yaitu : 1. Memperbaiki kemampuan kepemimpinan dan manajemen dari para mandor dan penyelia lini pertama pada perusahaan dan mendorong perbaikan dengan cara pengembangan diri. 2. Mempertinggi tingkat semangat pekerja dalam produksi dan sekaligus menciptakan suatu lingkungan dimana semua orang lebih sadar dengan mutu, masalah dan perlunya perbaikan. 3. Berfungsi sebagai inti pengendalian mutu di seluruh perusahaan. Selain itu menurut JUSE 1991, terdapat tiga ide pokok GKM sebagai bagian integral dari pengendalian mutu di seluruh perusahaan yaitu sebagai berikut: 1. Menyumbang kepada perbaikan dan pengembangan perusahaan. 2. Menghormati umat manusia dan membangun suatu tempat kerja yang bahagia dan cerah serta cukup berarti untuk bekerja di dalamnya. 3. Sepenuhnya memperlihatkan kemampuan manusia dan akhirnya menarik keluar hal-hal yang tidak mungkin. Pokok-pokok kegiatan GKM yaitu pengembangan diri, kegiatan sukarela, kegiatan kelompok, partisipasi setiap orang, penerapan teknik-teknik kendali mutu, kegiatan GKM pada perusahaan, menggiatkan dan menghidupkan kegiatan GKM secara terus-menerus, pengembangan bersama, kreativitas, dan kesadaran mutu, kesadaran masalah dan kesadaran perbaikan JUSE, 1991. Tujuan GKM adalah untuk meningkatkan semangat kerja pegawai yang sekaligus juga merupakan saluran yang bermanfaat dalam membawa perbaikan-perbaikan pada penampilan anggota kelompok dan keseluruhan anggota organisasi demi kemajuan semua pihak. Secara lebih terperinci tujuan GKM dapat diuraikan sebagai berikut Zainun, 2001 : 1. Merumuskan berbagai kebutuhan sosial dan kejiwaan pegawai. 2. Menumbuhkan semangat kerja dan semangat kerja sama. 3. Meningkatkan rasa ketertiban terhadap jabatan dan pekerjaan. 4. Menciptakan kemampuan kerja dalam kelompok untuk memecahkan masalah. 5. Membangun kesadaran dan kewaspadaan di kalangan anggota kelompok mengenai system kerja, pelayanan, gugus kerja, dan mutu hasil kerja. 6. Mendorong timbulnya konsep manajemen yang mandiri diantara anggota. 7. Memperbaiki hubungan atasan-bawahan. 8. Menumbuhkan sikap pencegahan timbulnya kesulitan sedini mungkin. 9. Mengembangkan sikap peka di kalangan anggota organisasi terhadap setiap kesempatan dan hambatan yang timbul di sekitar tubuh organisasi. 10. Memperbaiki daya dorong, penampilan, dan daya hasil setiap karyawan. 11. Menciptakan suatu iklim lingkungan kerja yang serasi dan menyenangkan

2.2.4. Cara Penerapan GKM