ditingkatkan dengan cara partisipasi positif, kedisiplinan, dan efektivitas kerja karyawan.
Nasution 2004 berpendapat bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan indikator yang paling peka bagi proses ekonomisasi dan
merupakan tolok ukur utama bagi kemajuan ekonomis yang dicapai. Peningkatan produktivitas secara keseluruhan akan menunjukkan potensi
pengadaan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar untuk setiap pekerja sehingga lebih besar unsur-unsur kebutuhan hidup rakyat yang dapat
dipenuhi sendiri. Peningkatan produktivitas berarti peningkatan pendapatan pekerja.
Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai keluaran dengan keseluruhan sumber daya masukan yang dipergunakan
per satuan waktu Simanjuntak, 1985. Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan
rencana, aplikasi penggunaan cara-cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya
kualitas yang tinggi. Selain itu pengukuran umum produktivitas tenaga kerja memerlukan kuantitas hasil dan kuantitas penggunaan masukan kerja
Sinungan, 2008. Produktivitas merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan karena apabila tenaga kerja dalam perusahaan mempunyai kerja
yang tinggi, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan dan hidup perusahaan akan terjamin.
Produktivitas kerja karyawan biasanya dinyatakan sebagai imbangan hasil rata-rata yang dicapai oleh tenaga kerja, selama jam kerja yang tersedia
dalam proses tersebut. Sehubungan dengan hal itu, konsep produktivitas pada dasarnya mancakup sikap mental dan perilaku yang berorientasi pada
perbaikan berkelanjutan dan mempunyai pandangan bahwa kinerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan kinerja hari esok harus lebih baik
dari prestasi hari ini Yuniarsih, 2008.
2.4.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja Simanjuntak 1985 adalah :
1. Kualitas dan kemampuan fisik karyawan Kualitas dan kemampuan fisik karyawan dipengaruhi juga
oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, mental dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan.
2. Sarana pendukung Sarana pendukung untuk meningkatkan produktivitas karyawan
digolongkan menjadi dua golongan yaitu : a. Menyangkut lingkungan kerja termasuk sarana dan peralatan
yang digunakan, tehnologi dan cara produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana lingkungan kerja
itu sendiri. b. Menyangkut kesehatan karyawan yang tercermin dalam sistem
pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan keselamatan kerja.
3. Supra sarana Apa yang terjadi didalam perusahaan dipengaruhi juga oleh
apa yang terjadi diluarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi yang akan digunakan prospek pemasaran, perpajakan, perijinan,
dan lain-lain. Selain itu hubungan antara pimpinan dan karyawan juga mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Bagaimana pandangan pimpinan terhadap bawahan, sejauh mana hak-hak karyawan mendapat perhatian sejauh mana karyawan
diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan.
2.4.2. Manajemen Produktivitas
Pada dasarnya produktivitas perusahaan merupakan akumulasi dari produktivitas karyawan-karyawan sehingga untuk perbaikan
produktivitas perusahaan diperlukan komitmen perbaikan yang seimbang antara aspek manusia motivasi dan aspek teknologi
teknologi. Menurut Nasution 2004, pada dasarnya setiap individu yang produktif memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Secara konsisten selalu mencari gagasan-gagasan yang lebih baik dan cara penyelesaian tugas yang lebih baik lagi.
2. Selalu memberi saran-saran untuk perbaikan secara sukarela. 3. Menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
4. Selalu melakukan perencanaan dan menyertakan jadwal waktu. 5. Bersikap positif terhadap pekerjaannya.
6. Dapat berlaku sebagai anggota kelompok yang baik sebagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik.
7. Dapat memotivasi dirinya sendiri melalui dorongan dari dalam. 8. Memahami pekerjaan orang lain yang lebih baik.
9. Mau mendengar ide-ide orang lain yang lebih baik. 10. Hubungan antarpribadi dengan semua tingkatan dalam organisasi
berlangsung dengan baik. 11. Sangat menyadari dan memperhatikan masalah pemborosan dan
biaya-biaya. 12. Mempunyai tingkat kehadiran yang baik tidak banyak absen
dalam pekerjaannya. 13. Sering kali melampaui standar yang telah ditetapkan.
14. Selalu mempelajari sesuatu yang baru dengan cepat. 15. Bukan merupakan tipe orang yang selalu mengalah dalam bekerja.
2.4.3. Hubungan Produktivitas, Kualitas dan Kemampu-labaan