dengan hormat kepada umat manusia. Percayailah kemauan sukarela orang lain dan biarkan mereka bekerja sendiri. Yakinlah
bahwa orang akan mempunyai motivasi untuk mengambil langkah berikutnya. Karyawan yang tidak ingin mengikuti kegiatan GKM
tidak boleh dipaksa.
3. Kegiatan Kelompok
Kegiatan GKM dibentuk oleh orang-orang yang bekerja di perusahaan yang sama untuk mengembangkan diri atas dasar yang
sama melalui kegiatan kendali mutu. Jumlah anggota GKM secara total minimum berjumlah empat orang dan maksimum sepuluh
orang dan didalamnya terdapat struktur organisasi gugus yang terdiri dari GKM Leader, Tema Leader, notulis dan anggota.
Seluruh karyawan dalam kelompok gugus saling bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan GKM.
Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel GKM dalam indikator kegiatan kelompok, total dari rata-rata nilai jawaban
sebesar 3,20. Nilai tersebut dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa kegiatan kelompok dalam melaksanakan
GKM sudah berjalan dengan baik. Para anggota bekerja sama dan saling mendukung dalam melakukan kegiatan GKM dengan rata-
rata nilai 3,26 dan dapat dikategorikan sangat baik. JUSE 1991 menyatakan bahwa pengendalian mutu memerlukan serangkaian
tindakan. Bekerja kelompok akan lebih baik dibandingkan dengan semua masalah diatasi sendiri.
Selama melakukan kegiatan GKM, setiap kelompok gugus memiliki perbedaan permasalahan yang dibahas. Kelompok gugus
memiliki tujuan untuk meminimalisasi masalah yang ada sehingga tujuan perusahaan tercapai. Hal ini dilakukan pula pada anggota
kelompok gugus, dimana para anggota mempunyai rasa memiliki terhadap peran masing-masing di dalam kelompok dan
berkolaborasi bersama-sama dalam menjalankan peran masing- masing untuk berkontribusi menggunakan bakat yang dimiliki serta
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan sehingga dapat mencapai tujuan kelompok untuk menyelesaikan masalah yang
sedang dibahas. Tiap karyawan sudah baik dalam memainkan peran di dalam kelompok gugus dengan rata-rata nilai 3,14 dan
sudah sangat baik menggunakan kemampuan dan bakat yang dimiliki untuk berkontribusi dengan rata-rata nilai 3,27. Anggota
gugus juga baik dalam berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dengan rata-rata nilai 3,15. Rekapitulasi beberapa hal
yang mencerminkan adanya kegiatan kelompok pada penerapan GKM di PT Sierad Produce, Tbk dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Penilaian Rataan Skor Indikator Kegiatan Kelompok
Keterangan : 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 = tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik
INDIKATOR STS
1 TS
2 S
3 SS
4 Rataan
Skor Kategori
Para anggota bekerja sama
dengan saling mendukung
3 43
20 3.26
Sangat Baik
Para anggota mempunyai
rasa memiliki terhadap peran
masing- masing
2 53
11 3.14
Baik
Para anggota bersama-sama
menggunakan bakat untuk
berkontribusi 48
18 3.27
Sangat Baik
Para anggota berpartisipasi
dalam pengambilan
keputusan 4
48 14
3.15 Baik
Indikator kegiatan
kelompok
9 192
63 3.20
Baik
Peran yang ada di dalam kelompok bermanfaat untuk membagi pekerjaan yang harus diselesaikan dalam rangka
penyelesaian masalah yang sedang dibahas, sehingga pembagian kerja dalam kegiatan GKM dapat dilakukan dengan teratur dan
membentuk kelompok kerja yang efektif. Hal ini sejalan dengan pernyataan Riyanto 2007 yang menyatakan bahwa kelompok
kerja efektif adalah kelompok yang mampu menjalankan tugasnya sesuai rencana, sehingga hasil kerja yang dicapai dapat
memberikan kepuasan kepada kelompok itu sendiri dan masing- masing pribadi hendaknya ikut aktif terlibat dan memiliki
komitmen dalam hal tujuan, strategi, dan program yang telah disepakati untuk menunjukkan kerja yang optimal serta secara
kreatif memberikan kontribusi mencapai tujuan.
4. Partisipasi Karyawan