Pendalaman Pemahaman Analisis Persepsi Karyawan terhadap GKM

anggota dengan rata-rata nilai 2,82. Selain itu karyawan juga dapat menjalankan fungsi tugasnya dalam kelompok dengan baik. Dengan menjalankan fungsi tugas dengan baik dapat dikatakan karyawan telah berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan GKM. Hal ini terbukti dengan rata-rata nilai menurut persepsi karyawan yaitu 2,92. Kegiatan GKM dilombakan setiap tahunnya oleh perusahaan. Hal ini merupakan kebijakan perusahaan untuk memotivasi karyawannya agar dapat terus bersemangat dalam melakukan kegiatan GKM. Salah satu kriteria penilaian pemenang adalah bagaimana keterlibatan anggota dalam kelompok. Hal ini mengacu pada partisipasi anggota dalam kelompok gugus. Maka dari itu partisipasi dari setiap karyawan dalam kelompok gugus menjadi hal yang sangat diperhatikan.

5. Pendalaman Pemahaman

Pendalaman pemahaman merupakan penerapan teknik-teknik kendali mutu. Mempelajari teknik kendali mutu tidak ada gunanya kecuali jika hal itu menyumbang kepada perbaikan. Para anggota GKM harus mampu menggunakan teknik yang dipelajari dalam melakukan kegiatan GKM JUSE, 1991. Berdasarkan hasil kuesioner pada variabel GKM dalam indikator pendalaman pemahaman, total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 2,89. Nilai tersebut dapat dikategorikan baik dan dapat diinterpretasikan bahwa pemahaman terhadap kegiatan GKM sudah baik dilakukan oleh karyawan yang menjadi anggota gugus. Pemahaman utama yang harus dimengerti oleh anggota gugus adalah bagaimana langkah-langkah dan alat yang digunakan dalam melakukan kegiatan GKM. Hal ini selaras dengan pendapat JUSE 1991 yang menyatakan bahwa teknik harus dipelajari untuk mengidentifikasi persoalan yang ada dalam lingkungan, menemukan penyelesaian, memperbaiki lingkungan dan memelihara lingkungan yang sudah diperbaiki tersebut. Indikator yang mencerminkan pendalaman pemahaman dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Penilaian Rataan Skor Indikator Pendalaman Pemahaman INDIKATOR STS TS S SS Rataan Skor Kategori 1 2 3 4 Memahami tentang GKM 13 46 7 2.91 Baik Melakukan langkah- langkah penanggulangan pada kegiatan GKM 12 49 5 2.89 Baik Menggunakan alat-alat penyelesaian masalah pada kegiatan GKM 16 41 9 2.89 Baik Dapat memahami aktivitas problem solving 17 42 7 2.85 Baik Indikator pendalaman pemahaman 58 178 28 2.89 Baik Keterangan : 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 = tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik Karyawan dapat memahami mengenai GKM. Dari hasil uji persepsi diperoleh rata-rata nilai 2,91 yang dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa karyawan telah memahami apakah pengertian GKM. Hal lainnya adalah mengenai teknik kendali mutu yang menerapkan langkah-langkah serta menggunakan alat dalam penyelesaian masalah. Rangkaian dalam teknik kendali mutu ini dapat dinamakan aktivitas problem solving. Menurut hasil uji kuesioner dapat dilihat bahwa karyawan benar melakukan kegiatan GKM dengan menggunakan langkah- langkah kendali mutu serta alat penyelesaian masalah yang ditetapkan oleh perusahaan. Nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 2,89 dan dapat dikategorikan baik. Rangkaian kegiatan yang didalamnya terdapat pelaksanaan langkah-langkah penanggulangan masalah dan penggunaan alat-alat penyelesaian masalah merupakan aktivitas problem solving. Anggota gugus tidak hanya sekedar mengetahui bagaimana kegiatan GKM dilakukan, namun harus dapat memahami kegiatan tersebut. Dari hasil uji persepsi dapat diketahui bahwa karyawan sudah baik dalam memahami aktivitas problem solving dengan nilai rata-rata 2,85. Aktivitas problem solving merupakan serangkaian aktivitas dalam melakukan kegiatan GKM. Dalam melakukan aktivitas ini terdapat tema masalah yang dibahas. Menurut Zainun 2001, anggota gugus sebaiknya memulai kegiatannya dengan masalah- masalah yang sederhana dahulu. Dalam menentukan dan memilih hal-hal yang akan dijadikan mata acara kegiatan GKM ini yang perlu diperhatikan adalah kesanggupan dan kemungkinan bagi anggota untuk menggarap dan menyelesaikan hal itu sampai tuntas. Anggota gugus berusaha memperoleh data dan fakta kemudian dikaji bersama untuk menghasilkan kesimpulan dan usul-usul perbaikan.

6. Prinsip Berkesinambungan