Perbaikan k egiatan monitoring dan penegakkan awig-awig pengelolaan
sumber daya perikanan pantai , dilakukan dengan meningkatkan peran serta dari
lembaga formal terutama pemerintah daerah. Peningkatan peran lembaga formal ini seperti pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Lombok Timur, dan lebih melibatkan pula dari pihak keamanan seperti polisi air dan udara Kabupaten Lombok Timur danatau pihak kepolisian setempat.
Hal ini, dikarenakan kelembagaan awig-awig yang ada saat ini masih menunjukkan ketergantungan yang tinggi terhadap lembaga formal, sehingga masih diperlukannya
peran lembaga formal untuk memicu insentif dari kegiatan monitoring, pelaksanaan, dan penegakkan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai, terutama
dalam membantu penyediaan biaya operasional. Selain itu, sampai saat ini, nelayan lokal terutama yang tergabung dalam KPPL Kawasan masih menganggap bahwa
dengan kertelibatan secara langsung pihak pemerintah, pelaksanaan dan penegakkan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai lebih kuat secara hukum dan
lebih dihormati oleh nelayan yang lain.
7.6 Simpulan
Hasil evaluasi implikasi pengelolaan sumber daya perikanan pantai di Kabupaten Lombok Timur, menunjukkan pelaksanaan awig-awig pengelolaan
sumber daya perikanan pantai sampai saat ini masih mengalami ketidakefektifan yang dikarenakan adanya kegagalan dalam proses pembentukan awig-awig; isi
peraturan; dan kegiatan monitoring dan penegakkan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai.
8. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan pantai menunjukan ketidakefektifan kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya
perikanan pantai di Kabupaten Lombok Timur terjadi karena ketidakefektifan proses pembuatan awig-awig pengelolaan sumber daya perikanan; peraturan
yang disepakti; dan kegiatan monitoring dan penegakkan awig-awig.
2. Hasil evaluasi dampak kelembagaan awig-awig terhadap sumber daya perikanan menunjukkan ketidakefektifan kelembagaan awig-awig pengelolaan sumber daya
perikanan pantai berdampak pada kegiatan pemanfaatan sumber daya perikanan pantai yakni nilai produksi sumber daya perikanan terus menurun yang diikuti
dengan peningkatan upaya penangkapan setiap tahun; nilai produksi yang telah melampaui MSY; nilai upaya yang melampaui kondisi MSY dan MEY; laju
degradasi dan laju depresiasi yang mendekati nilai ambang batas degradasi; penurunan nilai profit dan benefit, serta ketidakefisienan penggunaan teknologi.
3. Beberapa rekomendasi dari hasil evaluasi implikasi kebijakan pengelolaan sumber daya perikanan untuk perbaikan ketidakefektifan kelembagaan awig-awig
pengelolaan sumber daya perikanan pantai antara lain perbaikan pada proses pembuatan awig-awig; isi peraturan yang disepakati; dan kegiatan monitoring
dan penegakkan awig-awig.
8.2 Saran
Beberapa saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian yang ada, antara lain: 1. Perbaikan pada proses pembentukan dengan lebih melibatkan masyarakat lokal,
seperti nelayan perikanan tangkap, nelayan budidaya, nelayan pengolah hasil perikanan dan kelauatan, dan wanita nelayan;
2. Perbaikan pada isi peraturan yang disepakati dengan menambahkan batasan hari melaut, batasan penggunaan alat tangkap, dan peningkatan pemahaman kondisi
sumber daya perikanan dan lingkungan; 3. Perbaikan kegiatan monitoring dan penegakkan awig-awig dengan meningkatkan
peran serta lembaga formal terutama pemerintah daerah.