Metode Analisis Data METODE PENELITAN
Jenis alat tangkap yang digunakan untuk melakukan kegiatan penangkapan di wilayah perairan Kabupaten Lombok Timur bervasiasi seperti alat tangkap seperti
payang, purse seine, jaring insang H, jaring insang Ttp, jaring lingkar apung, jaring klitik, bagan tancap, bagan sampan, pancing rawai, pancing biasa, pancing tonda,
pancing ulur, pukat pantai dan bubu Tabel 4.3.
Hasil observasi di lapangan, nelayan lokal yang melakukan kegiatan penangkapan di wilayah perairan pantai banyak yang menggunakan alat tangkap dari
jenis pancing dan bagan sampan. Kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan lokal dengan alat tangkap pancing dan bagan sampan yang melakukan
kegiatan penangkapan di wilayah perairan pantai biasanya one day trip, yakni nelayan hanya melakukan satu kali penangkapan setiap hari. Jika kegiatan
penangkapan dilakukan pagi hari, maka hasil tangkapan didaratkan pada sore hari. Begitu sebaliknya, jika kegiatan penangkapan dilakukan malam hari, hasil
Tabel 4.3 Jumlah perahu tangkap di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan tempat pendaratan tahun 2012
No Pelabuhan
Jukung atau Perahu Motor
Kapal Jumlah
Pendaratan Perahu Sampan
Tempel Motor
Total
1 Tanjung Luar
10 965
179 1.154
2 Labuhan Haji
62 237
2 301
3 Labuhan Lombok
77 121
110 308
4 Batu Nampar
103 1.540
12 1.655
5 Sugian
212 203
39 454
6 Sakra Timur
15 72
3 90
Jumlah 479
3.138 345
3.962
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur 2012
Tabel 4.2 Jumlah alat tangkap yang dipergunakan di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan tipe dan tempat pendaratan tahun 2012
No Alat Tangkap
Tj. Luar
Lab. Haji
Lb. Lombok
Bt. Nampar
Sugian Sakra
Jumlah Timur
1 Payang
366 -
13 19
- -
398 2
Purse Seine 37
- 15
- -
- 52
3 Jaring Insang H
52 56
68 -
90 24
290 4
Jaring Insang Ttp 226
75 88
152 27
54 622
5 Jaring Lkr.Apung
12 -
- -
8 -
20 6
Jaring Klitik 280
84 128
425 52
34 1.003
7 Bagan Tancap
33 -
- 40
- -
73 8
Bagan Sampan -
- 25
- 7
- 32
9 Pancing Rawai
588 90
178 149
30 20
1.055 10 Pancing Biasa
409 215
92 205
334 175
1.430 11 Pancing Tonda
397 111
199 122
130 43
1.002 12 Pancing Ulur
245 103
172 85
52 31
688 13 Pukat Pantai
6 -
6 -
- -
12 14 B u b u
79 12
- 22
17 15
145
Jumlah 2.730
746 984
1.219 747
396 6.822
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur 2012
tangkapan didaratkan pagi hari. Nelayan lokal Kabupaten Lombok Timur bekerja sebagai pemilik kapal sekaligus anak buah kapal ABK.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya perikanan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur antara lain perikanan tangkap; budidaya ikan laut;
budidaya ikan air payau; dan budidaya ikan air tawar, dengan potensi sumber daya perikanan dari berbagai jenis ikan laut; ikan air tawar; mangrove; terumbu karang;
dan lamun. Potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Lombok Timur menyebar di Kecamatan Jerowaru, Kecamatan Keruak, Kecamatan Pringgabaya, dan
Kecamatan Sambelia DKP Kabupaten Lombok Timur 2010.
Bila dibandingkan antara jumlah produksi dengan jumlah keseluruhan alat tangkap yang beroperasi di wilayah perairan Kabupaten Lombok Timur dari tahun
2002-2011 Tabel 4.4, menujukkan produksi sumber daya perikanan laut pada tahun 2003 dan 2004 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2002.
Kemudian produksi mengalami peningkatan pada tahun 2005 sampai mencapai produksi tertinggi pada tahun 2008 sebesar 15.074,80 ton. Pada tahun 2009 hingga
2011 mengalami penurunan produksi kembali.
Salah satu pemicu fluktuasi jumlah produksi adalah adanya kenaikan jumlah alat tangkap setiap tahun Tabel 4.4. Terlihat pada tahun 2002 dan 2003 tidak ada
penambahan jumlah alat tangkap tetapi produksi menurun, sehingga nelayan cenderung untuk menurunkan jumlah alat tangkap yang ada pada tahun 2004. Pada
tahun 2005, jumlah alat tangkap meningkat hingga pada tahun 2008. Pada tahun 2009, 2010, dan 2011 terlihat bahwa jumlah alat tangkap terus meningkat yang
diikuti dengan penurunan hasil produksi perikanan laut. Keadaan ini, diduga bahwa kegiatan penangkapan di Kabupaten Lombok Timur telah melampaui titik maxsimum
sustainable yield
MSY. Dugaan ini didasarkan pada makin bertambah upaya dalam penangkapan menyebabkan produksi sumber daya perikanan penurun Fauzi 2010.
Selain itu, keadaan ini juga dipicu dari makin maraknya penangkapan ikan dengan bom dan potas di wilayah perairan pantai Kabupaten Lombok Timur Syaifullah
2009.
Potensi wilayah kegiatan budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur seluas 6.842,31 ha. Kegiatan budidaya perikanan laut yang dapat dikembangkan di
Kabupaten Lombok Timur meliputi mutiara, ikan kerapu, udang lobster, rumput laut, Tabel 4.4 Produksi perikanan laut dan jumlah alat tangkap di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2003-2007
Tahun Produksi ton
Jumlah Alat Tangkap unit
2002 13.168,70
5.331 2003
12.769,00 5.331
2004 12.563,30
5.207 2005
12.591,60 5.313
2006 12.691,50
5.395 2007
14.761,30 5.987
2008 15.074,80
6.304 2009
13.942,00 6.087
2010 13.384,80
6.090 2011
13.095,30 6.718
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, 2010
teripang, dan kerang-kerangan. Jenis sumber daya laut ini sesuai dengan kondisi perairan Kabupaten Lombok Timur yang berkarang dan landai. Potensi wilayah
pengembangan budidaya laut meliputi Kecamatan Jerowaru 3.420,00 ha; Kecamatan Keruak 452,00 ha; Kecamatan Labuhan Haji 157,00 ha; Kecamatan Pringgabaya
754,13 ha; dan Kecamatan Sambelia 2.059,18 ha Tabel 4.5.
Tabel 4.5 memperlihatkan pemanfaatan wilayah budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur masih sangat kurang. Pemanfaatan wilayah untuk budidaya mutiara
sebesar 52,58; budidaya rumput laut sebesar 11,63; lobster sebesar 2,35; dan ikan kerapu sebesar 1,28. Sedangkan wilayah untuk jenis teripang dan kerang-
kerangan masih belum termanfaatkan. Berdasarkan hasil observasi, budidaya mutiara ini menjadi peluang bisnis, karena memiliki nilai jual yang tinggi dan sudah memiliki
pasar international. Budidaya rumput laut, udang loster, dan ikan kerapu ini banyak dilakukan oleh nelayan yang berada di wilayah Teluk Ekas dan sudah memiliki pasar
tersendiri terutama budidaya rumput laut, telah memiliki pabrik yang siap menampung hasil produksinya.
Potensi wilayah untuk kegiatan budidaya air payau tambak di Kabupaten Lombok Timur seluas 3.500,00 ha dengan potensi produksi 24.500,00 tontahun.
Pemanfaatan wilayah budidaya air payau ini baru mencapai 269,50 ha 7,70 dari potensi wilayah yang ada. Produksi budidaya air payau di Kabupaten Lombok Timur
tahun 2011, meliputi udang windu sebesar 384,80 ton; udang vaname sebanyak 2.181,40 ton; dan ikan bandeng sebanyak 15 ton BKPM 2013.
Potensi wilayah budidaya air payau di Kabupaten Lombok Timur terbesar di wilayah Kecamatan Sambelia yakni 1.441,50 ha Tabel 4.6. Keadaan ini ditunjang
dengan kondisi alam dari perairan di Kecamatan Sambelia yang memiliki arus yang lebih tenang bila dibandingkan dengan wilayah perairan di kecamatan yang lain,
Tabel 4.5 Potensi wilayah budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur
Budidaya Laut Luas
Potensi Pemanfaatan
Budidaya Laut Peluang
Pengembangan Budidaya Laut
Wilayah Produksi
ha tontahun
ha ha
Mutiara 3.433,65
6,71 1.805,50
52,58 1.628,15
47,42 Ikan Kerapu
509,40 41.261,40
6,50 1,28
502,90 98,72
Udang Lobster 525,76
21.027,20 12,37
2,35 513,39
97,65 Rumput Laut
2.000,00 588.250,00
232,58 11,63
1.767,42 88,37
Teripang 194,00
115,80 0,00
0,00 194,00
100,00 Kerang-Kerangan
174,00 224,38
0,00 0,00
174,00 100,00
Sumber: Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, 2010
Tabel 4.6 Penyebaran wilayah potensi budidaya air payau
Kecamatan Luas Area ha
Jerowaru 1.408,50
Keruak 50,00
Sakra Timur 150,00
Labuhan Haji 75,00
Pinggabaya 375,00
Sambelia 1.441,50
Jumlah 3.500,00
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur, 2010
seperti di Kecamatan Jerowaru kondisi perairan lebih kepada teluk yang terlindungi, karena wilayah perairan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Sedangkan
pada wilayah perairan di Kecamatan Pringgabaya, Kecamatan Keruak, Kecamatan Sakra Timur, dan Kecamatan Labuhan Haji lebih diutamakan sebagai wilayah
penangkapan dan penyeberangan dari pada wilayah budidaya.
Potensi wilayah budidaya ikan air tawar di Kabupaten Lombok Timur hampir menyebar di seluruh Kecamatan. Budidaya ikan air tawar ini meliputi budidaya
kolam, minapadi, dan karamba Tabel 4.7. Tabel 4.7 memperlihatkan pemanfaatan wilayah budidaya air tawar masih 23,83 dari total luas wilayah potensi yang ada,
dengan pemanfaatan wilayah untuk kolam 16,38; minapadi 7,45; dan karamba 0,002 dari luas potensi wilayah yang ada.
Jenis ikan yang dibudidayakan di kolam antara lain ikan mas 3,10 ton; ikan nilai 52,91 ton; ikan patin 0,50 ton; ikan gurami 2,40 ton; ikan bawal 0,40 ton; dan
ikan lele 61,50 ton. Budidaya minapadi meliputi ikan mas 2,50 ton; dan ikan nilai 4,16 ton. Budidaya karamba meliputi ikan mas 3,10 ton; dan ikan nila 52,91 ton
BKPM 2013.
Potensi sumber daya perikanan lainnya yang dapat dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur adalah ekosistem bakau mangrove, terumbu karang
coral reef, dan lamun seagress. Luas ekosistem mangrove mencapai 1.589,82 ha yang tersebar di beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Timur, seperti Kecamatan
Jerowaru 364,81 ha; Kecamatan Keruak 40,00 ha; dan Kecamatan Sambelia 1.185,00 ha DKP Kabupaten Lombok Timur 2010.
Potensi terumbu karang merata hampir di seluruh perairan laut di Kabupaten Lombok Timur yang berada pada kedalaman 8,0
–34,0 meter dengan perkiraan luas mencapai 321,04 km
2
. Kondisi ekosistem terumbu karang pada beberapa lokasi cukup memperihatinkan seperti pada perairan Labuhan Lombok, Sambelia, Labuhan
Haji, dan Pemokong yang disebabkan oleh kegiatan pemanfaatan sumber daya perikanan yang tidak ramah lingkungan seperti penggalian terumbu karang untuk
bahan kapur, dan penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan potas. Walupun demikian, di beberapa lokasi seperti di Gili Sulat, Gili Lawang, Pantai Surga,
Tanjung Ringgit, Sarewe, dan Teluk Sunut kondisi terumbu karang relatif masih baik DKP Kabupaten Lombok Timur 2010.
Ekosistem lamun di wilayah perairan Kabupaten Lombok Timur termasuk kaya akan jenis, yakni hampir 11 jenis dari 12 jenis lamun yang ada di perairan
Indonesia, dengan wilayah penyebaran di perairan Serewe, Teluk Ekas, Pijot, Gili Petagan, Gili Sulut, dan Gili Lawang DKP Kabupaten Lombok Timur 2010.
Tabel 4.7 Potensi budidaya ikan air tawar
Budidaya Ikan Luas Potensi
Pemanfaatan Air Tawar
Wilayah ha ha
Kolam 1.771,35
805,57 16,38
Minapadi 3.138,00
366,25
7,45
Karamba 8,85
0,08
0,002
Jumlah 4.918,20
1.171,90 23,83
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan, 2010