Tabel 3.1 Indikator, parameter, dan data yang diperlukan dalam penelitian
Tujuan Indikator
Parameter Data yang Diperlukan
Analisis 1.
Analisis Kelembagaan Awig-awig
a. Peraturan yang disepakati
b. Situasi aksi c. Aktor
Bagaimana peraturan, larangan, dan sanksi yang
disepakati, siapa saja yang berperan serta dalam awig-
awig, bagaimana peran dari setiap aktor, bagaimana
pembagian tugas dan kewenangan
Peraturan, larangan, dan sanksi yang disepakati,
aktoryang turut serta dalam awig-awig, dan
bagaimana struktur organisasi
The Institutional Analysis and Development IAD
framework Adaptasi
Dolsak dan Ostrom, 2003
2. Evaluasi Dampak
Kelembagaan Awig-awig Terhadap Sumber Daya
Perikanan Pantai a. Kondisi sumber daya
perikanan pantai b. Kondisi pemanfaat
sumber daya perikanan pantai
c. Teknologi a.
MSY b. Penangkapan aktual
c. Rente sustainable d. Rente aktual
e. Degradasi f. Depresiasi
g. Efisiensi Data produksi perikanan,
harga ikan yang berlaku, biaya yang diperlukan
dalam melakukan upaya penangkapan
Analisis bioekonomi surplus produksi Gorgon-
Schaefer GS, Analisis Degradasi dan Depresiasi,
Data Envelopment Analysis
DEA Adaptasi Fauzi 2010, Fauzi
2010, Fauzi dan Anna 2005, Anna 2003, dan
Fare et.al. 2000.
3. Evaluasi Implikasi
Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
Pantai a. Analisis kelembagaan
awig-awig b. Evaluasi dampak
kelembagaan terhadap sumber daya perikanan
pantai Bagaimana interaksi yang
terjadi antara hasil analisis kelembagaan awig-awig
dengan evaluasi dampak kelembagaan terhadap
sumber daya perikanan Hasil dari analisis
kelembagaan awig-awig dan evalusi dampak
kelembagaan terhadap sumber daya perikanan
pantai The Institutional Analysis
and Development IAD framework
Adaptasi Dolsak dan Ostrom, 2003
4. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITAN
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Daerah Tingkat II di Propinsi Nusa Tenggara Barat dengan Selong sebagai Ibu Kota Kabupaten Gambar 3.1.
Kabupaten Lombok Timur memiliki luas wilayah 2.679,88 km
2
yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.605,55 km 59,91, dan wilayah lautan seluas 1.074,33
km 40,09. Kabupaten Lombok Timur dikelilingi oleh pulau-pulau kecil Gili yang berjumlah 37 Gili dengan 6 Gili yang berpenghuni BPS Kabupaten Lombok
Timur 2009.
Kabupaten Lombok Timur secara geografis terletak antara 116-117° Bujur Timur dan antara 8-9° Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Lombok Timur sebelah
Utara dibatasi oleh Laut Jawa dan Laut Flores; sebelah Selatan oleh Samudera Hindia; sebelah Barat oleh Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok
Barat; dan sebelah Timur oleh Selat Alas DKP Kabupaten Lombok Timur 2010.
4.1 Kondisi Topografi
Kabupaten Lombok Timur terletak pada ketinggian antara 0-3.726 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan lereng bervariasi mulai dari kelas
kemiringan lereng antara 0-2 sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40. Bagian Utara merupakan dataran tinggi, dengan kondisi pantai landai dan berpotensi
untuk pengembangan wisata bahari terumbu karang dan mangrove; bagian Tengah merupakan dataran rendah yang subur dengan kondisi pantai landai; bagian Selatan
merupakan dataran yang bergelombang dan berbukit-bukit, dengan kondisi pantai landai dan sebagian curam bertebing, serta berpasir putih, dan berpotensi untuk
pengembangan daerah wisata DKP Kabupaten Lombok Timur 2010. Secara administratif, Kabupaten Lombok Timur terbagi menjadi 20 kecamatan, 13
kelurahan dan 96 desa BPS Kabupaten Lombok Timur 2009. Berdasarkan pembagian ini, hanya 6 kecamatan dan 23 desa yang terletak di wilayah pesisir DKP
Kabupaten Lombok Timur 2010.
4.2 Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 1.105.671 yang terdiri dari pria 514.327 jiwa dan wanita 591.344 jiwa, sehingga seks rasio sebesar
87 per 100, artinya tiap 100 wanita terdapat 87 pria. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Dari jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Timur, jumlah penduduk di wilayah pesisir sebesar 189.953 jiwa atau sekitar 17 dari populasi total BPS Kabupaten
Lombok Timur 2009 Gambar 4.1.
Berdasarka hasil observasi di lapangan, kondisi pemukiman di wilayah pesisir terutama yang bekerja sebagai nelayan, rata-rata memiliki rumah panggung, yakni
rumah yang terbuat dari kayu yang dibangun 1-2 m dari atas permukaan tanah dengan kondisi tanpa kamar mandi, sehingga mereka masih banyak menggunakan
jasa sungai untuk keperluan MCK mandi, cuci, kakus. Hanya beberapa orang saja yang memiliki rumah lengkap dengan dapur, kamar mandi, dan dinding yang terbuat
dari batu bata, mereka biasanya orang-orang terpandang, seperti kepala desa, tokoh masyarakat, dan pedagang ikan Lampiran 2. Di Desa Tanjung Luar, beberapa
rumah ditemukan yang pada awalnya tinggi bangunan 2 m di atas permukaan tanah, tetapi saat ini, hanya tinggal 0,5 m di atas permukaan tanah. Kondisi ini diakibatkan
gelombang pasang tinggi yang melanda Kabupaten Lombok Timur pada awal tahun 2013.
Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Lombok Timur selama 5 tahun terakhir rata-rata 213 jiwakm
2
. Berdasarkan kepadatan penduduk, kecamatan di Kabupaten Lombok Timur dikelompokkan kedalam tiga kategori kepadatan, yaitu
tinggi 2.000 jiwakm
2
, meliputi Sakra, Masbagik, Sukamulia dan Selong; sedang 1.000
–2.000 jiwakm
2
meliputi Keruak, Sakra Barat, Sakra Timur, Terara, Montong Gading, Suralaga, Labuhan Haji dan Wanasaba; dan rendah 1000
jiwakm
2
meliputi Jerowaru, Sikur, Pringgasela, Pringgabaya, Suela, Aikmel, Sembalun dan Sambelia Kabupaten Lombok Timur 2014.
Jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Timur yang beragama Islam selama tahun 2009 sebanyak 1.095.489 orang, Kristen sebayak 137 orang, dan Hindu
sebanyak 539 orang. Dilihat dari ketersedian fasilitas peribadatan, Kabupaten Lombok Timur terkenal dengan sebutan seribu masjid, pada tahun 2009 tercatat
sebanyak 1.184 atau dengan kata lain selama kurun waktu dua tahun telah dibangun masjid sebanyak 72 unit, sedangkan Gereja dan Pura masing-masing 1 unit dan
berada di kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur 2014.
Di bidang pendidikan, pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui program Wajib Belajar mengharuskan penduduk usia sekolah 6-17 tahun dapat mengikuti
pendidikan formal SD sampai SLTP Kabupaten Lombok Timur 2014. Berdasarkan kategori umur, penduduk Kabupaten Lombok Timur termasuk kategori struktur
intermediate peralihan umur muda ke umur tua. Lebih dari 30 penduduk berusia di bawah umur 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 10
Gambar 4.2. Sehingga rasio ketergantungan cukup tinggi sekitar 57 per 100, yakni 100 orang usia produktif menanggung beban hidup 57 orang usia tidak produktif dan
belum produktif BPS Kabupaten Lombok Timur 2009.
Potensi sumber daya manusia di Kabupaten Lombok Timur berdasarkan ketersedian tenaga kerja dan keahlian yang dimiliki oleh rata-rata tenaga kerja yang
belum tersalurkan dari masing-masing kecamatan yang ada, sekitar 5-10 dengan rata-rata pendidikan terakhir SD-SMP dan banyak yang putus atau tidak sekolah
BPS Kabupaten Lombok Timur 2009. Gambar 4.1 Prosentase penduduk berdasarkan wilayah tempat tinggal
BPS Kabupaten Lombok Timur 2009
17 83
Wilayah Pesisir Wilayah Selain Pesisir
Persentase penduduk untuk 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha seperti bidang pertanian 48,80; industri pengolahan 13,46; usaha
perdagangan sebesar 17,15;bidang jasa 8,71; bidang kontruksi 2,80; angkutan dan komunikasi 6,05; dan lain-lainnya sebesar 3,03 Gambar 4.3. Dengan
demikian, dapat dikatakan masyarakat cendrung melakukan kegiatan bertani atau berusaha membuka suatu usaha kecil seperti pengrajin patung, anyaman bambu, dan
tenun timbul, terutama di wilayah terisolasiterpencil meskipun demikian dapat memberikan keuntungan bagi wilayah Lombok Timur BPS Kabupaten Lombok
Timur 2009.
Sedangkan, profesi sebagai nelayan terutama nelayan tangkap banyak dilakukan secara turun-temurun. Jika sang ayah bekerja sebagai nelayan tangkap,
maka minimal satu anak laki-laki dalam keluarga juga berprofesi sebagai nelayan, sehingga, pemahaman akan sumber daya perikanan dan kebiasan-biasaan dalam
melakukan kegiatan penangkapan oleh nelayan yang satu dengan nelayan yang lain tidak banyak perbedaan. Keadaan ini didukung dari data Kecamatan dan Desa
Pesisir, serta jumlah nelayan tahun 2006-2010 Tabel 4.1, terlihat bahwa telah terjadi penambahan jumlah nelayan hampir di setiap desa pesisir dari tahun 2006-
2010. Gambar 4.2 Prosentase penduduk berdasarkan bidang lapangan pekerjaan
BPS Kabupaten Lombok Timur 2009
48,80
13 17
8,7 2,8
6 3
Bidang Pertanian Industri Pengolahan
Usaha Perdagangan Bidang Jasa
Bidang Konstruksi Angkutan dan Komunikasi
Lain-lain
Gambar 4.3 Prosentase penduduk berdasarkan umur BPS Kabupaten Lombok Timur 2009
30 60
10 15 Tahun
15-65 Tahun 65 Tahun