Daratan Daratan
Perairan Tanjung Tiram
Daratan Daratan
TT1
TT2
TT3 TT1
TT2
TT3 TT 1
TT2
TT3
Sub-Stasiun Sub-Stasiun
Sub-Stasiun
Gambar 5 Stasiun pengambilan sampel lokasi Tanjung Tiram.
ML1 ML2
ML3
L
Sub-Stasiun 2
Muara Sungai Landipo
ML1 ML2
ML3
Sub-Stasiun 3
ML1 ML2
ML3
Sub-Stasiun 1
Gambar 6 Stasiun pengambilan sampel di sekitar Muara Landipo.
Serasah yang tertampung dalam litter-trap diambil atau dikumpulkan setiap 15 hari selama 6 bulan. Serasah yang sudah dikumpulkan kemudian dicuci
dengan air dan segera dikeringkan di bawah sinar matahari, kemudian dipisahkan berdasarkan setiap bagiannya antara daun, ranting, dan bungabuah. Serasah
tersebut ditimbang beratnya lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label, untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium. Di laboratorium, selain
dilakukan analisa unsur-unsur hara yang terkandung di dalam serasah juga dilakukan pengukuran berat kering serasah. Penentuan berat kering dilakukan
dengan mengeringkan sampel ke dalam oven pada suhu 70 C selama 4 hari atau
sampai berat sampel tersebut konstan, lalu ditimbang dengan timbangan berketelitian 0.05 gram.
3.3.3 Pengukuran Laju Dekomposisi Serasah
Penghitungan laju dekomposisi serasah dilakukan dengan meletakkan atau memasukkan serasah daun sebanyak 10 gram ke dalam kantong serasah litter-
bag sebanyak 15 kantong yang berukuran 20 cm x 30 cm yang terbuat dari nilon dengan mesh 2 mm. Selanjutnya kantong-kantong tersebut diikatkan pada akar
atau pangkal batang vegetasi mangrove agar tidak hanyut atau hilang terbawa arus pasang surut.
Gambar 7 Tipe perangkap serasah atau litter trap yang digunakan, dengan ukuran 1 meter x 1 meter.
Pengambilan sampel dan pengukuran laju dekomposisi dilakukan selang waktu 15 hari setelah perendaman yaitu hari ke 15, hari ke 30, hari ke 45, hari ke
60 dan hari ke 75. Penentuan waktu pengamatan ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan Nirwani 1999 yang menyatakan bahwa dekomposisi total
untuk daun, yakni 60 – 75 hari. Brotonegoro dan Abdulkadir 1978
mengemukakan bahwa dekomposisi total diperoleh selama 75 hari perendaman serasah.
Serasah yang tersisa dalam kantong dibersihkan dari lumpur yang masih melekat, selanjutnya dikeringkan lagi dalam oven pada suhu 70
o
C selama 4 hari atau sampai berat sampel konstan. Nilai berat yang digunakan untuk mengetahui
laju dekomposisi adalah bobot rata-rata.
3.3.4 Pengukuran detritus
Untuk mengetahui produksi detritus yang dihasilkan dari serasah mangrove, dilakukan dengan meletakkan atau memasukkan serasah daun
sebanyak 10 gram ke dalam kantong serasah litter-bag yang berukuran 20 cm x 30 cm yang terbuat dari nilon dengan mesh 2 mm. Selanjutnya kantong-kantong
tersebut dimasukkan lagi kedalam kantong plastik yang telah diberi lubang kecil pada beberapa bagian sehingga sisa hasil dekomposisi dalam kantong tidak akan
keluar. Hal ini dilakukan agar memudahkan mengumpulkan detritus yang tertinggal dari hasil dekomposisi.
Pengukuran detritus dilakukan dengan mengacu pada lamanya dekomposisi yang dialami daun mangrove. Sisa hasil dekomposisi dalam kantong
selanjutnya dikumpulkan dan ditimbang berat keringnya untuk mengetahui jumlah detritus yang dihasilkan dari 10 gram berat kering serasah.
3.4 Kualitas air dan sedimen
Data kualitas air diperoleh dengan melakukan sampling di masing-masing stasiun pengamatan. Parameter kualitas air yang diukur di lapangan meliputi suhu,
oksigen terlarut DO, bahan organik sedimen, pH dan salinitas. Kandungan nitrat dan fosfat serta bahan organik sedimen di analisis di laboratorium Fakultas