Turnover rate rata-rata perputaran unsur hara dinyatakan sebagai tingkat total dari sejumlah zat yang dilepas atau yang dimasukkan dalam suatu bagian
untuk suatu periode misal, gramha. Konsep turnover rate berguna membandingkan tingkatnilai pertukaran diantara bagian yang berbeda dari suatu
ekosistem. Odum 1971 mendefinisikan Turnover rate sebagai rasio dari kandungan yang ada misal rasio produksi serasah terhadap standing crop atau
litter-layer. Serasah yang telah terurai merupakan sumber utama unsur karbon, nitrogen baik untuk ekosistem hutan itu sendiri maupun ekosistem sekitarnya.
2.2.4 Proses Dekomposisi Serasah
Serasah dari dedaunan mangrove menyumbang unsur hara ke perairan yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme. Serasah yang kaya unsur hara lebih cepat
terdekomposisi daripada serasah yang mengandung sedikit unsur hara. Residu tumbuhan yang mempunyai kandungan dinding sel yang tinggi memiliki konsentrasi
unsur hara yang rendah.
Satchell 1974 dan Hornby et al. 1987, diacu dalam Yunasfi 2006 mengemukakan bahwa dekomposisi adalah kegiatan atau proses penguraian,
pemisahan bahan-bahan organik atau resolusi dan sesuatu menjadi bagian- bagian kecil; hancuran; busuk. Dekomposisi bisa berarti mekanisme
penghancuran struktur tanaman mati dari tahap masih melekat pada kehidupan tumbuhan sampai menjadi tahap humus dengan struktur sel yang kasar menjadi
bentuk yang hancur. Mason 1977 membagi proses-proses dekomposisi menjadi tiga yaitu
pelindihan leaching, penghawaan weathering dan aktivitas biologi. Ketiga proses tersebut berlangsung secara simultan. Leaching adalah mekanisme
hilangnya bahan-bahan yang dapat larut dari serasah atau detritus organik oleh hujan atau aliran air. Weathering adalah mekanisme pelapukan oleh faktor-faktor
fisik, seperti pengikisan dan penguapan air dari serasah oleh angin dan pergerakan gelombang. Aktivitas biologi adalah proses yang menghasilkan pecahan-pecahan
detritus bahan organik secara bertahap oleh mahluk hidup. Mahluk hidup yang melakukan dekomposisi dikenal sebagai dekomposer, pengurai atau saproba.
Dengan dekomposisi, komponen serasah yang berukuran besar ini kemudian dipecah menjadi molekul-molekul organik. Molekul-molekul ini antara lain
seperti polisakarida, asam organik, lignin, senyawa aromatik dan hidrokarbon alifatik, gula, alkohol, purin, asam amino, lipid protein dan asam nukleat yang
merupakan ciri dari kehidupan Landecker 1996. Keefektifan bakteri, fungi dan hewan tanah lainnya dalam proses dekomposisi ditentukan dari cepat atau
lambatnya penyusutan bobot serasah yang telah terdekomposisi. Air dan CO2 merupakan senyawa sederhana yang mudah dihasilkan melalui dekomposisi.
Proses dekomposisi serasah mangrove menghasilkan unsur hara yang diserap kembali oleh tumbuhan dan sebagian larut terbawa oleh air surut ke
perairan sekitarnya. Penguraian serasah mangrove dalam perairan pantai menghasilkan unsur hara seperti nitrogen organik dan senyawa fosfat. Di
Victoria, Australia materi yang berasal dari mangrove api-api A. marina ternyata sangat kaya unsur hara tersebut, terutama senyawa fosfat. Peranan mangrove
begitu aktif dan penting dalam proses daur unsur hara.
2.2.5 Rantai makanan Detritus