Kebiasaan makanan ikan PENDAHULUAN

3.8 Gonad somatik indeks GSI

Perkembangan gonad ikan belanak diamati dengan menentukan indeks gonad somatik. Untuk setiap perkembangan gonad yang telah ditetapkan, ditentukan dengan menggunakan rumus Ats 1957, diacu dalam Hardjamulia 1987 : ……………………………7

3.9 Hepatosomatik Indeks HSI.

Hepatosomatik Indeks ditentukan menurut González et al. 2004. ……………………………………8

3.10 Uji proksimat

Tujuan uji proksimat adalah untuk mengetahui secara kuantitatif komponen utama bahan. Disebut analisa proksimat, artinya analisa bertujuan memperkirakan approximate kandungan gizi suatu bahan. Komponen utama untuk bahan dan produk pangan terdiri dari komponen air kadar air, komponen abu kadar abu, komponen lemak kadar lemak, komponen protein kadar protein, komponen karbohidrat kadar karbohidrat. Untuk mendapatkan data makronutrien dari bahan sampel, dilakukan analisis proksimat untuk menggolongkan komponen yang ada pada bahan berdasarkan komposisi kimia dan fungsinya, Analisis proksimat dilakukan dengan menentukan persentase komponen protein, lemak dan karbohidrat yang ada pada sampel SNI 01-2891- 1992, diacu dalam Musfiroh et al. 2007. HSI Prinsip: 1. Analisa kadar air : Kandungan air di dalam bahan contoh dihitung berdasarkan susut bobot contoh yang dikeringkan pada suhu 105 ºC sampai diperoleh bobot yang konstan. 2. Contoh dikeringkan pada suhu 105 ºC sampai diperoleh bobot yang konstan. 3. Analisa kadar karbohidrat : Hidrolisa karbohidrat menjadi monosakarida yang mereduksi Cu2+ menjadi Cu+. Kelebihan Cu2+ dititrasi secara iodometri. 4. Analisa kadar serat kasar : Ekstraksi sampel dengan asam atau basa untuk memisahkan serat kasar dari bahan lain 5. Analisa kadar lemak : Lemak dalam sampel dihidrolisis terlebih dahulu dengan larutan asam untuk membebaskan lemak yang terikat kemudian lemak dapat diekstrak dengan pelarut non-polar. 6. Analisa kadar abu : Residu sampel yang dipijarkan pada suhu 550−600 °C menggunakan tanur, dihitung dalam bobot. 7. Analisa kadar protein : senyawa nitrogen diubah menjadi ammonium sulfat oleh H2SO4 pekat. Ammonium sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang dibebaskan diikat dengan asam borat lalu dititrasi dengan larutan baku asam. 3.11 Analisis Data 3.11.1 Analisis Kualitas Perairan Untuk menentukan kondisi kualitas perairan di setiap lokasi pengamatan digunakan cara skoring indeks kualitas lingkungan IKL yang dimodifikasi dari indeks kualitas air mengacu kepada Ramakrishnaiah et al. 2009. IKL merupakan perhitungan yang digunakan dalam upaya meringkas dan menyederhanakan data parameter kualitas lingkungan sehingga dapat memberikan informasi yang berguna tentang kondisi lingkungan. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia dan biologi yang diperoleh dibandingkan dengan standar kondisi lingkungan optimum, sedangkan kondisi ideal kerapatan vegetasi berdasarkan Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove KepMen LH 2004a.