Teknik Penentuan Responden METODE PENELITIAN

48

3.4. Teknik Penentuan Responden

Teknik penentuan responden dalam rangka menggali informasi dan pengetahuan terkait data yang diperlukan dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan karakterisitik data dan respondennya. Masyarakat transmigran yang dijadikan responden terlebih dahulu dibagi ke dalam 3 tiga kelompok cluster, yaitu kelompok petani yang mendapat alokasi lahan 5,0 HaKK terdiri atas 2 kelompok dan 3,5 HaKK 1 kelompok . Kelompok I, terdiri dari petani di Desa Batumarta IISP 2 mewakili 5 Desa dengan kepemilikan lahan 5,0 HaKK yang terletak di wilayah Kabupaten OKU, Kelompok II, terdiri dari petani di Desa Batumarta 6 mewakili 6 Desa dengan kepemilikan lahan 5,0 HaKK yang terletak di wilayah Kabupaten OKUT, dan Kelompok III, terdiri dari petani di Desa Sri MulyaSP 14 mewakili 5 Desa dengan kepemilikan lahan 3,5 HaKK yang terletak di wilayah Kabupaten OKU. Penentuan lokasi sampel yang mewakili kelompok ditentukan secara purposive, sedangkan sampel untuk responden dari tiap kelompok diambil secara acak dan jumlahnya disesuaikan secara proporsional. Responden untuk mengkaji faktor pemenuhan kebutuhan stakeholders terdiri atas masyarakat, pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat dan peneliti. Responden masyarakat dipilih secara cluster random sampling berdasarkan alokasi kepemilikan lahan. Responden dari pemerintah, pengusaha, tokoh masyarakat, dan lembaga penelitian sebanyak 13 orang dipilih secara purposive sampling . Penentuan skenario dan strategi implementasi dilakukan dengan FGD. Responden yang terlibat dalam penentuan faktor kunci dan penentuan skenario dan kebijakan sebanyak 21 orang yang mewakili: Depnakertrans, Dinas Nakertrans Sumatera Selatan, dan DinasInstansi terkait di dua kabupaten terdiri dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Perkebunan, Dinas Sosial dan Pengembangan Masyarakat, Bappeda, Bapedalda dan seorang Pakar dari Universitas Sriwijaya. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mendatangi instansi terkait di tingkat propinsi, kabupaten dan kecamatan. Data sekunder ini antara lain adalah data statistik, potensi wilayah, serta hasil-hasil penelitian dan kajian tentang pembangunan dan kebijakan pembangunan wilayah serta data hasil olahan lainnya. 49 3.5 Teknik Analisis Data 3.5.1 Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Dan Pengembangan Kawasan Wisata Taman Eden 100 Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

4 107 116

Suatu Perbandingan Performans Reproduksi dan Produksi antara Sapi Brahman, Peranakan Ongole dan Bali di Daerah Transmigrasi Batumarta Sumatera Selatan

0 60 527

Model Analisis Kebijakan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Berkelanjutan (Studi Kasus Kawasan Transmigrasi Rasau Jaya, Kabupaten Pontianak)

1 6 208

Model Kebijakan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Berkelanjutan Di Lahan Kering (Studi Kasus di Kawasan Transmigrasi Kaliorang Kabupaten Kutai Timur)

2 24 203

Model pengembangan perkebunan karet berkelanjutan pada kawasan transmigrasi batumarta provinsi Sumatera Selatan

2 35 215

Suatu Perbandingan Performans Reproduksi dan Produksi antara Sapi Brahman, Peranakan Ongole dan Bali di Daerah Transmigrasi Batumarta Sumatera Selatan

0 3 259

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN)

2 19 103

PENGEMBANGAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI MASYARAKAT TRANSMIGRASI BERBASIS POTENSI LINGKUNGAN: Studi Pengembangan Model Pelatihan Tenaga Kerja Bangunan pada Kawasan KTM Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.

0 0 70

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KARET DI SUMATERA SELATAN

0 0 9

DAMPAK POLA PEREMAJAAN PARTISIPATIF TERHADAP PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 12