Struktur Model Penduduk Pemodelan Perkebunan Karet Berkelanjutan

112 dalam sistem ini. Ouput yang tidak dikehendaki merupakan masukan bagi pengambil kebijakan untuk dikelola agar dapat menjadi input yang terkendali. Gambar 17 Diagram black-box pengembangan perkebunan karet di kawasan transmigrasi Batumarta

5.4.2. Struktur Model Penduduk

Langkah-langkah dalam formulasi struktur model pengembangan perkebunan karet berkelanjutan kawasan Transmigrasi Batumarta adalah: 1 merumuskan batasan model dengan asumsi-asumsi, 2 mengkonstruksi diagram lingkar sebab-akibat causal loop, 3 menyusun struktur model, dan 4 mengimplementasikan model dengan menggunakan software Powersim untuk laju Pengembangan Perkebunan Karet di Kawasan Transmigrasi Batumarta Output yang Dikehendaki  Peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat  Produktivitas kebun meningkat dan berkelanjutan  Kesempatan kerja meningkat  Kelembagaan ekonomi berfungsi Input Tidak Terkendali  Kesesuaian lahan  Harga hasil produksi  Pertumbuhan penduduk  Akseptabilitas masyarakat terhadap komoditi tertentu Input Terkendali  Pengetahuan Petani  Fasilitasi pemerintah  Pemanfaatan lahan  Tenaga kerja  Teknologi  Manajemen usahatani  Biaya produksi Output yang Tidak Dikehendaki  Konflik antar stakeholder dan antar wilayah  Fragmentasi lahan yang dipercepat  Degradasi lahan dan Kerusakan lingkungan Manajemen Pembangunan Input Lingkungan Faktor eksternal:  Kebijakan pemerintah  Perekonomian nasional  Iklim mikro 113 pertumbuhan penduduk, dan microsoft excel software untuk proyeksi perubahan penggunaan lahan. Untuk memahami struktur dan perilaku sistem yang akan membantu dalam pembentukan model dinamika kuantitatif formal digunakan diagram sebab akibat causal loop dan diagram alir flow diagram. Diagram sebab akibat dibuat dengan cara menentukan variabel penyebab yang signifikan dalam sistem dan menghubungkannya dengan menggunakan garis panah ke variabel akibat, dan garis panah tersebut dapat berlaku dua arah jika kedua variabel saling mempengaruhi. Pada subsistem penduduk, terdapat tiga variabel yang mempengaruhi yakni kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk masuk dan penduduk keluar. Kelahiran dipengaruhi oleh pasangan usia subur. Kematian dipengaruhi oleh usia harapan hidup. Laju net migration penduduk masuk dikurangi penduduk keluar dipengaruhi oleh aspek ekonomi yakni besarnya pendapatan masyarakat. Jumlah penduduk mempengaruhi beberapa aspek pada subsistem lainnya yakni pemanfaatan lahan, ekologi, dan ekonomi. Diagram lingkar sebab-akibat model subsistem penduduk disajikan pada Gambar 18. Penduduk Kelahiran + + Kematian - + Harapan hidup - + Migrasi Kepadatan + + Daya beli Kesuburan + + + + Tenaga kerja + + Rumah Lahan permukiman + + Pendapatan Pengangguran + + + Gambar 18 Diagram Lingkar Model Penduduk 114 Pada model subsistem penduduk ini digunakan jumlah penduduk untuk menggambarkan keadaan kependudukan. Nilai rate penduduk konstanta diperoleh dari laju pertumbuhan penduduk berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai laporan.

5.4.3 Simulasi

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Dan Pengembangan Kawasan Wisata Taman Eden 100 Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara

4 107 116

Suatu Perbandingan Performans Reproduksi dan Produksi antara Sapi Brahman, Peranakan Ongole dan Bali di Daerah Transmigrasi Batumarta Sumatera Selatan

0 60 527

Model Analisis Kebijakan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Berkelanjutan (Studi Kasus Kawasan Transmigrasi Rasau Jaya, Kabupaten Pontianak)

1 6 208

Model Kebijakan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Berkelanjutan Di Lahan Kering (Studi Kasus di Kawasan Transmigrasi Kaliorang Kabupaten Kutai Timur)

2 24 203

Model pengembangan perkebunan karet berkelanjutan pada kawasan transmigrasi batumarta provinsi Sumatera Selatan

2 35 215

Suatu Perbandingan Performans Reproduksi dan Produksi antara Sapi Brahman, Peranakan Ongole dan Bali di Daerah Transmigrasi Batumarta Sumatera Selatan

0 3 259

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS PROVINSI SUMATERA SELATAN (PENDEKATAN TIPOLOGI KLASSEN)

2 19 103

PENGEMBANGAN PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI MASYARAKAT TRANSMIGRASI BERBASIS POTENSI LINGKUNGAN: Studi Pengembangan Model Pelatihan Tenaga Kerja Bangunan pada Kawasan KTM Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat.

0 0 70

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KARET DI SUMATERA SELATAN

0 0 9

DAMPAK POLA PEREMAJAAN PARTISIPATIF TERHADAP PERKEMBANGAN PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 0 12