53 Oleh sebab itu, sebuah skenario harus memuat seluruh faktor, tetapi untuk
setiap faktor hanya memuat satu tahapan dan tidak memasukkan pasangan keadaan yang mutual incompatible, c setiap skenario mulai dari alternatif
paling optimis sampai alternatif paling pesimis diberi nama, dan d memilih skenario yang paling mungkin terjadi.
6. Penyusunan implikasi skenario merupakan kegiatan terakhir dalam analisis prospektif yang meliputi: a skenario yang terpilih pada tahap sebelumnya
dibahas kontribusinya terhadap tujuan studi, b skenario tersebut didiskusikan implikasinya, dan c tahap selanjutnya menyusun rekomendasi kebijakan dari
implikasi yang sudah disusun Hardjomidjojo, 2004.
3.5.4 Analisis Sistem Dinamik
Analisis sistem dinamik pembangunan kawasan transmigrasi Batumarta menggunakan variabel yang telah dianalisis pada tahapan sebelumnya. Variabel
yang merupakan faktor penentu keberlanjutan pembangunan kawasan tersebut dianalisis sistem keterkaitannya dan perilaku modelnya di masa mendatang.
Pembangunan model
pengembangan kawasan
transmigrasi Batumarta
berkelanjutan dilakukan dengan pendekatan partisipatif. Dengan demikian, dilakukan pelibatan stakeholders dalam proses pengembangan kawasan.
Model pengembangan kawasan transmigrasi Batumarta dibangun berdasarkan struktur model sebagaimana hubungan antar variabel yang disajikan
dalam bentuk hubungan sebab-akibat. Hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam bentuk persamaan matematis sesuai dengan hubungan
masing-masing variabel dan jumlah variabel yang menyusun suatu fungsi tertentu. Proses teknis dalam penyusunan model dinamik meliputi: rancang bangun
model, penentuan parameter, indikator dan data dan informasi yang diperlukan, metode analisis data, pembuatan model, simulasi model, dan perbaikan model.
Secara grafik, tahapan pemodelan disajikan pada Gambar 5. Identifikasi sistem merupakan tahap yang penting untuk menentukan
variabel-variabel dalam sistem. Variabel-variabel tersebut terdiri atas variabel output
yang dikehendaki, variabel input terkontrol, variabel output yang tidak dikehendaki, variabel input yang tidak terkontrol, dan variabel lingkungan.
54 Hubungan antar aspek penyusun sistem pengembangan kawasan, selanjutnya akan
disusun dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat. Untuk memahami struktur dan perilaku sistem yang akan membantu dalam
pembentukan model dinamika kuantitatif formal digunakan diagram sebab akibat causal loop dan diagram alir flow diagram. Diagram sebab akibat dibuat
dengan cara menentukan variabel penyebab yang signifikan dalam sistem dan menghubungkannya dengan menggunakan garis panah ke variabel akibat, dan
garis panah tersebut dapat berlaku dua arah jika kedua variabel saling mempengaruhi.
Gambar 5 Tahapan pemodelan sistem dinamik
Selanjutnya model yang dihasilkan tersebut dianalisis menggunakan sistem dinamis dengan program Powersim Constructor. Program Powersim akan dapat
memberikan gambaran tentang perilaku sistem dan dengan simulasi dapat ditentukan alternatif terbaik dari sistem yang kita bangun. Setelah itu, dilakukan
analisis untuk mendapatkan kesimpulan, dan kebijakan apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasimengubah perilaku sistem yang terjadi.
IDENTIFIKASI SISTEM 1.
Diagram lingkar sebab- akibat causal loop
2. Diagram Alir