30
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil
Kabupaten Sleman merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta DIY yang mempunyai obyek dan daya tarik wisata yang cukup beragam.
Potensi kepariwisataan Kabupaten Sleman sudah tidak diragukan lagi keberadaannya dan banyak yang merupakan tujuan wisata unggulan bagi Provinsi DIY. Apabila
dilihat dari Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan DIY tahun 2012, Kabupaten Sleman ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata daerah, dengan pertimbangan :
1. Memiliki fungsi utama pariwisata atau potensi pengembangan pariwisata. 2. Memiliki sumberdaya Pariwisata potensial untuk menjadi daya tarik wisata
unggulan dan memiliki citra yang sudah dikenal secara luas. 3. Memiliki potensi pasar baik skala nasional maupun internasional.
4. Memiliki posisi dan peran potensional sebagai penggerak investasi. 5. Memiliki lokasi strategis yang berperan menjaga persatuan dan keutuhan
wilayah. 6. Memiliki fungsi dan peran strategis dalam menjaga fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup. 7. Memiliki fungsi dan peran strategis dalam usaha pelestarian dan pemanfaatan
aset budaya. 8. Memiliki kesiapan dan dukungan masyarakat.
9. Memiliki kekhususan dari wilayah. 10. Berada di wilayah tujuan kunjungan pasar wisatawan utama dan wisatawan
potensioal daerah, nasional maupun internasional. Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut maka Kabupaten Sleman
termasuk dalam kawasan strategis A, B dan C. Dimana kawasan strategis A yang berada di kawasan lereng gunung Merapi merupakan kawasan wisata alam dan desa
wisata, sedangkan kawasan strategis B yang meliputi candi Prambanan dan Ratu Boko merupakan kawasan wisata purbakala dan budaya, dan kawasan strategis C yang
berada di kecamatan Godean dan Moyudan merupakan kawasan wisata pedesaan.
Meskipun secara umum Kabupaten Sleman masuk dalam ketiga kawasan strategis yang mempunyai ciri tersebut, namun sebagai daerah otonom Kabupaten
Sleman juga mempunyai rencana induk sendiri yang tetap mengacu pada rencana induk provinsi. Rencana Induk Kepariwisataan Kabupaten Sleman pada saat penelitian
ini berlangsung sudah selesai disusun tetapi belum ditetapkan melalui peraturan daerah. Meskipun demikian sudah dapat dipastikan bahwa dokumen tersebut sudah
tidak mengalami banyak perubahan.
5.1.1. Kebijakan Pariwisata Kabupaten Sleman
Kebijakan merupakan arah atau tuntunan dalam pelaksanaan suatu kegiatan oleh suatu pemerintah yang diekspresikan dalam sebuah pernyataan umum mengenai
tujuan yang ingin dicapai, yang menuntun tindakan dari para pelaksana, baik di pemerintahan maupun di luar pemerintahan, dalam mewujudkan harapan yang telah
ditetapkan tersebut. Dalam kontek pariwisata maka kebijakan pariwisata merupakan suatu identifikasi dan penetapan dari tujuan kepariwisataan yang ingin dicapai yang
tertuang dalam proses perencanaan yang komprehensif, dengan melibatkan stakeholder swasta dan masyarakat.
Lebih mendalam lagi kebijakan pariwisata merupakan suatu strategi pengembangan sektor pariwisata yang mengacu pada tujuan dan pedoman terpadu
sebagai basis apa yang akan dilakukan di masa mendatang. Dalam penyusunan strategi tersebut dengan mempertimbangkan prioritas dan kemampuan dari organisasi
penyelenggara urusan pariwisata tersebut. Strategi yang komprehensif sudah dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Sleman melalui rencana induk pengembangan.
Dalam rangka pengembangan pariwisata di Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman telah menyusun Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
RIPK tahun 2012-2016 sebagai basis kebijakan kepariwisataan daerah. Didalam RIPK tersebut dijelaskan mengenai arah dari kebijakan pengembangan pariwisata di
Kabupaten Sleman dengan mendasarkan pada isu-isu strategis sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, antara lain
destinasi pariwisata, pemasaran pariwisata, industri pariwisata dan kelembagaan pariwisata. Dari keempat isu-isu strategis tersebut untuk Pemerintah Daerah