menghasilkan pasir ratusan truk.Truk-truk pengangkut pasir inilah yang menjadi salah satu sebab sepinya kunjungan wisatawan melalui pintu masuk Kepuharjo.
Gambar 5.13. Pasir Panas Aliran Sungai Gendol
Sumber : dokumentasi peneliti
5. Makam Mbah Maridjan
Makam Mbah Maridjan terletak di Dusun Srunen, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan. Perlu diketahui bahwa Mbah Maridjan merupakan Juru Kunci Merapi
yang turut menjadi korban terjangan awan panas di Dusun Kinahrejo pada tanggal 26 Oktober 2010. Letak makam Mbah Maridjan memang relative jauh dan tempat
tinggalnya, dan berada di desa lain. Pada erupsi besar tanggal 5 Nopember 2010 makam Mbah Maridjan sempat diberitakan hilang. Hal itu karena lokasi makam
tertimbun abu vulkanik yang relative tebal. Namun sesudah dibersihkan dan abu, makam dapat terlihat kembali dan menjadi lokasi ziarah.
Gambar 5.14. Makam mBah Maridjan
Sumber : dokumentasi peneliti
6. Pemakaman Massal Korban Erupsi 2010
Orang-orang yang menjadi korban tewas letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 dalam kondisi sangat memprihatinkan dan sulit dikenali. Oleh karena tidak hisa
diidentifikasi identitasnya, maka korban-korban tersebut dirnakamkan dalam satu hang di area pekuburan Dusun Petimg dengan di ben tanda prasasti nama-nama korban di
atas makam tersebut yang beijumlah 21. Lokasi makam ada di pinggir jalan wisata Jeep.
Gambar 5.15. Pemakaman Massal
Sumber : dokumentasi peneliti
7. Kawasan Bunker Kali Adem
Bunker Kaliadem pada erupsi tahun 2010 tertimbun hamparan material setebal lebih kurang 4 meter, sedang jalur jalan tertimbun setebal 1,5 meter. Baru pada
pertengahan Bulan Maret tahun 2013
mi bunker tersebut digali dan ditampakungkapkan kembali oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Kepuharjo
menggunakan alat berat, dan rencananya Bunker tersebut akan dikelola oleh Pemerintah Desa Kepuharjo sebagai tujuan wisata.
Di dalam bunker mi pada erupsi 2006 digunakan berlindung oleh dua orang relawan yang teijebak awan panas, namun ternyata bunker tersebut tidak mampu
menahan panasnya suhu, sehingga dua orang relawan tersebut tewas di dalam bunker. Di dekat bunker tersebut semula terdapat Batu Gajah yaitu batu yang terlempar dari
erupsi Merapi tahun 1971 yang dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Namun batu tersebut sekarang juga masih tertimbun material.