stakeholder sektor pariwisata, dan 3 efektivitas pengeloaan pariwisata-bencana dengan berdasarkan model kolaboratif governance.
Dari temuan ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam rangka menunjang pembangunan kepariwisataan nasional khusunya yang berkaitan dengan penanganan
pariwisata pasca bencana secara berkelanjutan. Disamping itu dapat juga memberi kontribusi pada pengembangan iptek khususnya pada Ilmu Administrasi Publik
terutama dalam penguatan paradigma new public governance.
26
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian tentang pariwisata-bencana ini termasuk dalam penelitian kualitatif, hal ini mengingat bahwa penelitian ini lebih banyak menggambarkan dan menjelaskan
suatu fenomena yang diamati dan tidak mengadakan perhitungan dengan menggunakan teknik statistik. Secara jelas Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip
oleh Moleong 1995:3 mendefinisikan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif lebih sesuai dipakai pada penelitian yang bertujuan untuk melakukan eksplorasi dan berusaha menggali
pemahaman tentang fenomena atau wilayah yang belum tergambarkan secara jelas dan juga berusaha untuk memahami pengalaman situasi yang diberikan oleh sekelompok
masyarakat atau individu.
4.2. Lokasi Penelitian
Lokasi dari studi pariwisata-bencana ini adalah di kawasan Lava Tour di lereng gunung Merapi, tepatnya di beberapa dusun di Desa Umbulharjo Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman. Lokasi ini cocok dijadikan sebagai lokasi penelitian karena sesuai dengan kasus yang diambil dalam penelitian ini yaitu menyangkut obyek
dan daya tarik wisata yang muncul setelah terjadinya bencana alam.
4.3. Fokus Penelitian
Penentuan fokus penelitian berkaitan erat dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Ada dua maksud tertentu yang akan dicapai dalam menetapkan fokus,
yaitu sebagai pembatas studi dan untuk memenuhi kriteri inklusi-eksklusi atau mamasukkan-mengeluarkan suatu informasi yang baru diperoleh di lapangan
Moleong, 1995:62-63. Dengan bimbingan dan arahan suatu fokus, diharapkan dapat diketahui secara persis data mana yang perlu dikumpulkan dan data mana yang
walaupun mungkin menarik karena tidak relevan sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan. Dengan penetapan fokus yang jelas
dan mantap, diharapkan dapat diperoleh data yang tepat dan bermanfaat bagi analisis penelitian. Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan penelitian maka penelitian
pariwisata-bencana ini difokuskan pada kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta dan masyarakat dalam mengelola pariwisata baru yang diakibatkan terjadinya bencana
alam pasca bencana. Agar dapat menghasilkan deskripsi yang padat maka penelitian akan dilakukan
secermat mungkin dan selengkap-lengkapnya. Namun agar penelitian lebih tajam menjawab masalah yang diteliti, lebih konsisten dan observasi tidak melebar, maka
perlu untuk ditentukan fokus penelitian sebagai berikut : 1.
Kebijakan kolaborasi pariwisata bencana 2.
Identifikasi stakeholder pariwisata bencana 3.
Peran stakeholder dalam shared vision 4.
Peran stakeholder dalam partisipasi 5.
Peran stakeholder dalam jejaring 6.
Peran stakeholder dalam kemitraan
4.4. Sumber dan Jenis Data
Dalam penelitian yang bersifat kualitatif sumber data dapat berupa perorangan yang diwujudkan dalam bentuk kata-kata dan tindakan orang tersebut, disamping itu
juga sumber tertulis dalam bentuk dokumen, foto, dan dokumen data statistik. Sumber dari perorangan yang berbentuk kata-kata dan tindakan merupakan sumber data utama
sedangkan selebihnya adalah sebagai sumber data pendukung. Sumber data utama diperoleh melalui informan yang tersebar di seluruh stakeholder baik di pemerintah
daerah, swasta dan masyarakat. Pemilihan informan ditetapkan dengan kriteria tertentu untuk memperoleh data yang relevan dan bermanfaat bagi penelitian ini.
Sedangkan sumber data lain yang berupa dokumen tertulis, foto dan dokumen data statistik tidak dapat diabaikan keberadaannya. Dokumen tertulis dapat berupa
buku, majalah ilmiah, arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi dari pemerintah. Disamping sumber yang berupa dokumen tertulis, foto juga dapat dipakai sebagai alat
untuk berbagai keperluan, foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan dapat digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya bisa dianalisis secara
induktif. Sumber data pada penelitian kualitatif juga dapat berupa dokumen data