Pemahaman terhadap visi volcano tour Merapi lebih besar dibandingkan dengan visi kepariwisataan Kabupaten Sleman, hal ini dapat dimengerti karena
memang yang langsung bersentuhan adalah responden yang berada di kawasan volcano tour Merapi. Pemahaman terhadap visi yang lebih dari separoh merupakan
modal untuk bisa dikembangkan lebih lanjut pada peningkatan partisipasi dalam penyediaan layanan pariwisata di kawasan volcano tour Merapi.
5.2.4. Model Kolaborasi Dalam Shared Vision
Kolaborasi yang terjalin diantara ketiga stakeholder dalam shared vision adalah meyangkut perumusn visi kepariwisataan, pelibatan stakeholder, sosialisasi visi-misi
dan tingkat pemahaman visi-misi. Secara umum kolaborasi dalam shared vision bersifat top down karena dokumen visi-misi merupakan produk pemerintah, meskipun
dalam proses perumusannya melibatkan sebagian besar stakeholder. Karena bersifat top down maka hubungan yang terjadi antara pemerintah dengan swasta maupun
masyarakat diwarnai hubungan yang bercorak komando. Hubungan yang bersifat komando jelas terlihat dalam memberikan fasilitasi
maupun dalam pelaksanaan sosialisasi. Hal ini dilakukan untuk lebih cepat tersosialisasi kepada masyarakat dan masyarakat pariwisata memahami apa yang
diinginkan dari pemerintah daerah. Media yang dipakai dalam sosialisasi juga menggunakan media yang bersifat direktif seperti leaflet, media elektronik dan
sejenisnya. Kondisi yang seperti ini diakui oleh Kabid Pengembangan Pariwisata sebagai berikut :
Upaya untuk melakukan sosialisasi kami lakukan dengan melalui media massa yang mempunyai jangkauan yang luas dan sedapat mungkin
masyarakat langsung bisa menerima dan memahaminya. Memang pada waktu kesempatan tertentu kami sampaikan kepada stakeholder tetapi
kami lebih memilih agar masyarakat mau menerimanya toh mereka sudah kita libatkan dalam proses perumusan. Upaya yang paling kami
rasakan dengan memakai media penyebaran melalui leaflet yang kita kirim ke seluruh stakeholder, kami berkeyakinanan mereka pasti mau
mensukseskan visi-misi yang telah kami tetapkan wong rumusan itu juga hasil dari akomodasi pemikiran mereka. Wawancara, 24 Oktober 2014
Hubungan yang terjadi diantara swasta dan masyarakat lebih menunjukkan hubungan yang bersifat koordinatif, hal ini dikarenakan memang diantara keduanya
tidak hubungan organisatoris apapun. Pihak swasta lebih menunjukkan aktivitas yang bersifat proaktif sedangkan masyarakat di sekitar ODTW lebih menunjukkan perilaku
yang bersifat melayani. Masyarakat di sekitar ODTW berinisiatif dan memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang menjadi informasi dari pihak bira perjalanan wisata
yang mewakili dari pihak swasta. Keduanya terlibat hubungan yang positif dan selalu melakukan koordinasi untuk keperluan para wisatawan.
Interaksi yang terjadi diantara ketiga pilar governance tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar. 5.25. Kolaborasi Dalam Shared Vision
Sumber : Hasil temuan di lapangan
5.2.5. Kolaborasi Dalam Partisipasi
Partisipasi merupakan keterlibatan dari stakeholder dalam ikut serta memberikan pelayanan dan mengembangkan pariwisata-bencana volcano tour Merapi.
Visi bersama yang telah dirumuskan dan menjadi obsesi bersama bagi pelaku wisata di kawasan volcano tour Merapi dapat meningkatkan partisipasi karena sudah
mempunyai arahan gerak yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Partisipasi masyarakat atau swasta dalam pelayanan pariwisata meliputi partisipasi dalam
pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan program atau kegiatan dan partisipasi dalam evaluasi penyelengaraan program pelayanan secara menyeluruh.
5.2.5.1. Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan
Bentuk partisipasi yang dilakukan oleh seluruh stakeholder sesuai dengan porsi dan tanggung jawabnya masing-masing. Pemerintah daerah khususnya Bapeda,
Disbudpar maupun BPBD Sleman sebagai fasilitator dari seluruh program dan kegiatan pemerintah daerah merancang kegiatan yang sedapat mungkin bermanfaat