Data perikanan pantai Pengumpulan Data .1 Data pulau kecil dan ekosistem laut

Setiap tipe pulau yang dikumpulkan datanya digunakan juga sebagai model yang mewakili variasi ekosistem laut. Model pulau kecil tipe tektonik dipilih dari lokasi yang berlainan untuk memperoleh variasi kondisi ekosistem laut. Model pulau kecil tipe vulkanik dipilih berdasarkan perbedaan tingkat aktivitas vulkanik yaitu pulau kecil dengan gunungapi aktif sampai dengan pulau kecil tipe vulkanik tidak aktif yang terdenudasi lanjut. Sementara itu, model pulau kecil tipe terumbu dipilih berdasarkan perbedaan ukuran pulau. Secara garis besar, pulau-pulau kecil yang dipilih sebagai model diseleksi berdasarkan pada 1 tipe pulau, 2 kelengkapan data yaitu citra penginderaan jauh dan peta, 3 variasi proses geomorfologis yang berlangsung, dan 4 keragaman ekosistem laut. Pengumpulan data pulau kecil tipe tektonik di KotaKabupaten Batam dikelompokkan menjadi lima yaitu model 1 terdiri atas Pulau Bokor dan Pulau Mentiang; model 2 meliputi Pulau Jandaberhias dan Pulau Lengkang; model 3 mencakup Pulau Dangsi dan Pulau Calang; model 4 terdiri atas Pulau Awi dan Pulau Ngenang; dan model 5 adalah Pulau Hantu, dan Pulau Ranu Gambar 6. Pengumpulan data pulau kecil tipe vulkanik di Kabupaten Sitaro terdiri atas Pulau Tagulandang, Pulau Pasighe, dan Pulau Ruang Gambar 7, dan di Kabupaten Sikka terdiri atas Pulau Besar, Pulau Palue, Pulau Babi, Pulau Parumaan, dan Pulau Kondo Gambar 8. Pengumpulan data pulau kecil tipe terumbu di Kabupaten Sikka terdiri atas Pulau Pomana-besar dan Pulau Pomana-kecil Gambar 8.

3.3.2 Data perikanan pantai

Pengumpulan data perikanan pantai dimaksudkan untuk verifikasi hasil identifikasi karakteristik biogeofisik substrat dasar perairan laut dangkal dari analisis geomorfologi daratan. Verifikasi ditempuh dengan menganalisis kaitan antara karakteristik biogeofisik pulau kecil dengan kesehatan perikanan pantai. Data ikan dikumpulkan melalui penyelaman dengan metode pengukuran visual visual measurement assesment, wawancara dengan nelayan dan karyawan Dinas Perikanan setempat dan instansi terkait, dan dari database atau hasil laporan. Pengamatan langsung di lapangan melalui penyelaman dengan mencatat jenis spesies, jumlah tiap spesies, dan ukuran spesies yang dijumpai pada kedalaman 3 m dan 10 m sepanjang 50 m Tabel 11.. Ukuran species dibedakan menjadi empat macam yaitu A: 0-10 cm; B: 10-20 cm; C: 20-30 cm, dan D 30 cm. Kedalaman penyelaman dibedakan berdasarkan intensitas sinar matahari yaitu 3 m 58 atau pada bagian lereng atas terumbu atau gudus reef crest dan 10 m atau pada bagian lereng bawah terumbu atau tubir reef slope English and Baker, 1997 untuk mewakili pertumbuhan terumbu yang baik dan yang kurang baik. Cakupan daerah pengambilan data menurut jarak lebar pandang penyelam. Hasil pengumpulan data ikan karang disajikan di Lampiran 11. Tabel 11 Pengumpulan data ikan Komposisi ikan Lokasi Cara perolehan a. jenis spesies b. jumlah spesies c. ukuran spesies Di tiga tipe pulau dengan kondisi karakteristik biogeofisik berbeda Penyelaman dan wawancara Stasiun pengambilan sampel ikan dipilih di tiga tipe pulau di Kabupaten Sikka yaitu pulau tipe vulkanik, pulau tipe terumbu, dan pulau tipe atol, dengan jenis bentuklahan berbeda yang berarti pada kondisi karakteristik biogeofisik berbeda. Stasiun pengambilan sampel ikan untuk pulau kecil tipe vulkanik dipilih di Pulau Palue dan Pulau Babi. Pulau Palue adalah pulau kecil tipe vulkanik ekstrusif dengan gunungapi aktif. Stasiun Pulau Palue-Timur berada di pantai yang relatif lebih rendah dari gangguan endapan piroklastik dan sampel diambil hanya pada kedalaman 10 meter karena keterbatasan waktu. Pulau Babi adalah pulau kecil tipe vulkanik yang dikelilingi oleh bentuklahan terumbu pinggiran bergoba. Stasiun Pulau Babi Selatan berhadapan dengan bentuklahan terumbu pinggiran yang sempit dengan pengaruh bentuklahan rawa payau dan bentuklahan rataan pasang surut. Stasiun Pulau Babi Utara berhadapan dengan bentuklahan terumbu pinggiran yang lebih lebar Gambar 9 a dan b. Stasiun pengambilan sampel ikan untuk pulau tipe terumbu dipilih di Pulau Pomana-besar di bagian selatan dan barat. Stasiun Pulau Pomana-besar Selatan berhadapan dengan bentuklahan terumbu pinggiran yang mewakili perkembangan terumbu tahap awal, sedangkan stasiun Pulau Pomana-besar Barat berhadapan dengan bentuklahan terumbu paparan bergoba yang mewakili perkembangan terumbu tahap lanjut Gambar 9 c. Stasiun pengambilan sampel ikan untuk pulau tipe atol dipilih di Pulau Gunung-sari pada dua lokasi. Stasiun Gunung-sari Dalam yaitu berada di bagian dalam terumbu cincin atol dan stasiun Gunung-sari Luar yaitu berada di bagian luar terumbu cincin. Di bagian dalam terumbu cincin, terumbu karang 59 berkembang berbentuk karung terbuka menghadap ke atas dengan kedalaman sekitar 30 m, sedangkan di bagian luar terumbu cincin, terumbu karang berkembang membentuk lereng terjal Gambar 9 d. a Pulau Palue b Pulau Babi c Pulau Pomana-besar d G Pulau unung-sari Gambar 9 Lokasi stasiun pengambilan sampel ikan di Kabupaten Sikka. Lokasi stasiun

3.3.3 Citra penginderaan jauh satelit