Landsat-7 Data Penginderaan Jauh Satelit

khusus dengan mendahulukan obyek-obyek yang telah diketahui. Saat interpretasi, hal yang tidak boleh terlupakan adalah bahwa karakteristik citra dan kualitas citra pra pengolahan harus sudah diketahui oleh penafsir Zee, 1990. Pemilihan jenis kanal menjadi pertimbangan dalam penggunaan data penginderaan jauh satelit yang memiliki sistem sensor multispektral. Pada masing- masing kanal mempunyai informasi spektral berbeda dan perbedaan ini dapat dimanfaatkan untuk membedakan antara obyek satu terhadap obyek yang lain. Untuk mengetahui hubungan antar kanal dalam merepresentasikan obyek yang sama sering digunakan parameter koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi kedua kanal dapat dihitung, dan apabila didapatkan nilai yang rendah berarti bahwa kedua kanal ini mempunyai kecenderungan berbeda dalam merepresentasikan obyek yang sama. Dalam hal pembentukan citra komposit Red Green Blue RGB, Chaves 1982, dalam Jensen, 1986 mengembangkan parameter Optimum Index Factor OIF yang secara statistik menghitung pembagian antara jumlah standard deviasi nilai-nilai spektral pada tiga kanal dengan jumlah nilai absolut koefisien korelasi antara tiap dua dari tiga kanal. Nilai OIF yang tinggi merupakan bentuk komposit yang memiliki keragaman informasi spektral terbanyak. Dalam kegiatan ini dipergunakan data penginderaan jauh hasil dari perekaman satelit, khususnya data Landsat, SPOT, dan QuickBird yang akan dibahas lebih lanjut.

2.4.1 Landsat-7

Landsat-7 diluncurkan pada tanggal 15 April 1999 dengan wahana peluncur roket Delta II. Pada bulan Juli 2003, sensor Scan Line Corrector SLC pada Landsat-7 tidak berfungsi yang mengakibatkan hasil rekamannya terdapat stripping di sisi kiri dan kanan setiap scene dan hanya 30 citra di bagian tengahnya dalam keadaan baik. Keunggulan citra Landsat-7 dibandingkan dengan seri sebelumnya adalah ditambahnya kanal pankromatik kanal 8 dengan resolusi spasial 15 meter dan pada kanal 6 terdapat perekaman dengan sistem low gain dan high gain untuk analisis laut dan darat. Adanya keunggulan ini, maka Landsat-7 disebut juga Enhanced Thematic Mapper plus ETM + . Adapun keterbatasan citra ini adalah adanya liputan awan sebagai akibat sistem perekaman optik, dan resolusi spasial 15 meter masih termasuk kasar untuk tujuan pemetaan dengan skala besar. Karakteristik Landsat ETM + disajikan pada Tabel 4 dan spesifikasinya pada Tabel 5. 39 Tabel 4 Karakteristik kanal Landsat ETM + Ka nal Panjang gelombang μm Resolusi spasial m Karakteristik 1 0,45 – 0,515 Biru 30 Penetrasi maksimum pada air berguna untuk pemetaan batimetri pada air dangkal. Berguna untuk pembedaan antara tanah dan vegetasi. 2 0,525–0,605 Hijau 30 Sesuai untuk mengindera puncak pantulan vegetasi dan bermanfaat untuk perkiraan pertumbuhan tanaman. 3 0,63–0,69 Merah 30 Sesuai untuk membedakan absorbsi klorofil yang penting untuk membedakan tipe vegetasi. 4 0,75 – 0,90 Inframerah dekat 30 Berguna untuk menentukan kandungan biomas, tipe vegetasi, pemetaan garis pantai dan mem-bedakan antara tanaman-tanah dan lahan-air. 5 1,55 – 1,75 Inframerah tengah I 30 Menunjukkan kandungan kelembaban tanah dan vegetasi. Penetrasi awan tipis. Bagus untuk kekontrasan antara tipe vegetasi. 6 10,4 – 12,5 Infra merah termal 60 Berguna untuk mendeteksi gejala alam yang berhubungan dengan panas. Citra malam hari berguna untuk pemetaan termal dan untuk perkiraan kelembaban tanah. 7 2,09 – 2,35 Inframerah tengah II 30 Sama dengan absorbsi kanal yang disebabkan oleh ion hidroksil dalam mineral. Rasio antara kanal 5 dan 7 berguna untuk pemetaan perubahan batuan secara hidrotermal yang berhubungan dengan endapan mineral dan sensitif terhadap kandungan kelembaban vegetasi. 8 0,52 – 0,90 Pankromatik 15 Resolusi spasial yang tinggi bermanfaat untuk identifikasi obyek lebih detail. Sumber: disarikan dari EROS Data Centre 1995. Pemrosesan data Landsat ETM + dari stasiun bumi hingga sampai ke pengguna adalah berbentuk data yang langsung diterima dari satelit melalui X band dalam dua paket data yang masing-masing ditransmisikan dengan laju 75 Mbps melalui kanal I dan Q. Kanal I membawa data untuk kanal 1 sampai 5 dan kanal 6 untuk low gain, sedang kanal Q membawa data untuk kanal 7 dan kanal 8, serta kanal 6 untuk high gain Suhermanto, 2001. Level 0R merupakan raw data, dilengkapi dengan beberapa informasi di antaranya kalibrasi, radiometris, dan ketinggian dengan format High Density File HDF. Level 1R terkoreksi radiometris dengan format HDF. Level 1G telah dikoreksi radiometris dan diresampling untuk koreksi geometris dan teregistrasi pada proyeksi peta. Level 1G ini memiliki 40 karakteristik resolusi radiometris 8 bit, tersedia 7 sistem proyeksi peta, tiga pilihan model resampling, dan dilakukan koreksi sistematik. Tabel 5 Spesifikasi Landsat ETM + Tipe Spesifikasi Karakteristik orbit: Ketinggian Inklinasi Orbit Melintas ekuator Periode orbit Periode ulang 705 km 98,2° Sinkron matahari hampir polar 9.30 waktu setempat 99 menit 16 hari Karakteristik teknik sensor: Tipe penyiam Resolusi spasial Resolusi radiometrik Panjang gelombang Jumlah kanal Liputan Lebar liputan Stereo Dapat diprogram Programmable Opto–mechanical Pan: 15 m, MS: 30 m, Termal: 60 m 8 bit 256 level 0,45 – 12,5 µm 8 183 km x 170 km 183 km tidak ya Sumber: disarikan dari EROS Data Center 1995.

2.4.2 SPOT