Hasil analisis geomorfologi berupa peta bentuklahan Pulau Pomana-besar dan Pomana-kecil disajikan pada Gambar 27 dan 28. Pulau Pomana-besar terdiri
atas bentuklahan-bentuklahan tombolo, cuspate foreland, perbukitan plato, terumbu pelataran bergoba, dan terumbu dinding tanduk. Pulau Pomana-kecil
terdiri atas bentuklahan-bentuklahan cuspate foreland, gisik, perbukitan mesa, terumbu pelataran bergoba, dan terumbu dinding tanduk. Pulau Pomana-besar
dan Pulau Pomana-kecil mempunyai ekosistem terumbu karang yang relatif luas dan luas masing-masing bentuklahan disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23 Luas bentuklahan Pulau Pomana Pomana-besar Pomana-kecil
No Bentuklahan Luas Ha
Luas Ha 1
Terumbu pelataran bergoba 9.135
9.70 9.79
48.44 2
Terumbu dinding tanduk 25.657
27.24 4.244
21.00 9 Gisik
0.00 1.476 7.30
10 Tombolo 5.406
5.74 0.00
11 Cuspate foreland
1.421 1.51
2.252 11.14 13 Lagun
1.678 1.78
1.531 7.58
14 Daratan 50.9
54.04 0.912
4.51 Total
94.19 100.00
20.21 100.00
Total Terumbu
34.79 36.94
14.03 69.42
Sumber : Data primer
4.1.3.2 Karakteristik biogeofisik
Model pulau kecil tipe terumbu, yaitu Pulau Pomana-besar dan Pulau Pomana-kecil di Kabupaten Sikka terletak di Laut Flores dan berada di antara
pulau-pulau kecil tipe vulkanik Gambar 7. Di perairan Pulau Pomana-kecil ini area terumbu karang lebih luas daripada daratannya, dan mangrove dan lamun
tidak dijumpai. Pulau Pomana-besar dengan luas 50,9 Ha memiliki morfologi perbukitan
dan elevasi tertinggi 300 m dpal. Perbukitan ini dikembangkan untuk perkebunan jagung dan kacang-kacangan pada bagian lahan yang mempunyai solum tanah
relatif paling tebal 20 – 30 cm di perbukitan tersebut, terutama pada musim penghujan. Pulau Pomana-kecil dengan luas 0,9 Ha memiliki morfologi
perbukitan dengan elevasi tertinggi 200 mdpal dan ditutupi oleh semak belukar. Unsur interpretasi warna yang cerah sebagai refleksi dari batu gamping
terumbu dan vegetasi yang jarang dapat menjadi indikasi pada identifikasi awal pulau kecil tipe terumbu. Sementara itu, informasi jenis batuan yaitu gamping
terumbu dapat diperoleh melalui Peta Geologi atau cek lapangan.
102
Gambar 27 Peta bentuklahan Pulau Pomana-besar.
Gambar 28 Peta bentuklahan Pulau Pomana-kecil. 103
Secara geomorfologis, keadaan umum Pulau Pomana dicirikan oleh perbukitan berupa dua punggungan bukit dan satu bukit kecil. Perbukitan ini
dicirikan oleh morfologi bukit berteras dengan arah umum Timurlaut. Pola ini berasal dari proses tektonik yaitu pengangkatan yang berlangsung pada batu
gamping terumbu. Hasil pengangkatan ini membentuk tiga pulau kecil yang termasuk pulau kecil tipe terumbu. Morfologi pulau secara umum berbentuk
memanjang atau tidak melingkar. Pulau Pomana diduga merupakan tiga pulau yang terpisah. Dua pulau yang lebih besar yang telah terhubungkan oleh tombolo
yang dinamakan Pulau Pomana-besar, dan satu pulau lebih kecil yang dinamakan Pulau Pomana-kecil. Bentuklahan tombolo adalah cuspate foreland
yang telah menghubungkan dua pulau. Saat kini, ketiga pulau kecil ini telah terhubungkan oleh bentuklahan terumbu sehingga membentuk gugus-pulau.
Secara umum morfologi perbukitan mendominasi Pulau Pomana, sedangkan daerah dataran relatif sempit, yang berupa bentuklahan tombolo,
cuspate foreland, dan gisik pantai. Dataran terbentuk dari endapan batu gamping
terumbu hasil abrasi air laut. Dataran relatif luas dijumpai di antara dua perbukitan besar di Pulau Pomana-besar. Sementara itu, dataran sempit
dijumpai di bagian Timur dan Selatan Pulau Pomana-besar. Dataran lain berupa dataran pantai yang relatif sangat sempit.
Proses abrasi di tepi pantai pulau-pulau kecil ini menyisakan tebing terjal atau cliff Gambar 26 a dan b. Pantai dengan tebing terjal mendominasi pantai di
Pulau Pomana-besar dan Pulau Pomana-kecil. Tebing pantai ini membentuk gerong laut notch yang mencerminkan kerja gelombang yang kuat. Hal ini
menjadi salah satu penyebab mengapa mangrove dan lamun sulit tumbuh dan berkembang. Di samping posisi pantainya berhadapan dengan gelombang besar,
sedimentasi lumpur rendah, dan potensi pembentukan air payau yang rendah. Daerah dataran pantai berupa bentuklahan tombolo dan cuspate foreland dan
dimanfaatkan oleh penduduk sebagai permukiman. Masyarakat menggunakan sumber air tawar yang muncul di lereng perbukitan.
4.1.3.3 Pengolahan data