Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong Uraian Proses Produksi

PT Asahan Crumb Rubber adalah industri crumb rubber yang berlokasi di Medan dan di ekspor ke costumer seperti Good Year, Bridgestone, Yokohama, Giti, Michelin dan lain-lain, kemudian diimpor juga ke luar negeri seperti Kanada, Hongkong, Afrika, Vietnam dan lain-lain. Produk yang dihasilkan berupa barang setengah jadi, PT Asahan Crumb Rubber memproduksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan Baku, Bahan Tambahan dan Bahan Penolong

Adapun bahan yang digunakan dalam proses pengolahan karet ini dibagi dalam tiga jenis yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan.

2.6.2. Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan oleh PT Asahan Crumb Rubber untuk memproduksi karet cacahan, karet selendang dan crumb rubber bale terbagi atas bahan baku, bahan penolong dan juga bahan tambahan.

2.6.2.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh PT. Asahan Crumb Rubber berasal dari perkebunan rakyat abdeling yang berupa karet kering Sheet, Lumps, dan Bale yang berada di wilayah Sumatera Utara, dimana karet yang dipergunakan adalah Universitas Sumatera Utara pohon karet yang tumbuh di perkebunan rakyat yang berada di Sumatera Utara dan diambil oleh Suplier yang memasoknya untuk perusahaan karet.

2.6.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan adalah : 1. Air, merupakan bahan penolong paling utama dalam proses pencucian karet cacahan diproses hammer mill. Demikian juga dengan proses gilingan.

2.6.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan adalah: 1. Plastik yang digunakan untuk: a. Untuk membungkus getah bale. b. Untuk membatasi antara lapisan getah bale pertama dan selanjutnya. c. Untuk mempacking getah untuk jenis SWRINKWRAPE. 2. Pallet kayu digunakan untuk alas peralatan getah bale yang mana 1 pallet terdiri 36 bale.

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Pabrik PT. Asahan Crumb Rubber memiliki bentuk hasil akhir produk berupa karet setengah jadi. Penjelasan proses produksi yang akan dijelaskan adalah proses pembuatan karet setengah jadi yang terdiri dari beberapa tahap proses yang harus dilalui yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Pencucian Bahan baku yang diperoleh dari masyarakat berupa getah karet dimasukkan ke dalam bak pencucian terlebih dahulu untuk memisahkan kotoran ataupun sampah-sampah yang melekat pada getah karet tersebut. 2. Pencacahan Getah karet yang sudah dicuci kemudian dibawa ke mesin breaker I menggunakan bucket conveyor untuk dicacah pada mesin breaker I hingga menjadi bentuk yang lebih kecil. Setelah dicacah getah tersebut dialirkan ke bak sirkulasi I untuk dicuci dengan cara disemprot menggunakan air yang deras. Setelah dari bak sirkulasi I dimasukkan kedalam mesin breaker II untuk dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil. Kemudian hasil cacahan dari mesin breaker II dimasukkan ke dalam bak sirkulasi II untuk dicuci dengan cara disemprot menggunakan air yang deras. Selanjutnya hasil cacahan getah tersebut dibawa ke mesin hammer mill menggunakan conveyor untuk dicacah menjadi cacahan-cacahan yang berdiameter kecil dan kemudian hasil cacahan yang dialirkan kedalam bak sirkulasi III dan IV untuk memisahkan kotoran- kotoran yang menempel pada hasil akhir cacahan menjadi lebih bersih. 3. Penggilingan Setelah dari bak sirkulasi IV hasil cacahan karet dibawa ke mesin gilingan I menggunakan bucket conveyor untuk dilakukan proses penggilingan pertama. Selanjutnya hasil penggilingan pertama dibawa ke mesin gilingan II menggunakan conveyor ban untuk dilakukan penggilingan kedua. Hasil penggilingan kedua selanjutnya dibawa ke mesin cutter menggunakan Universitas Sumatera Utara conveyor ban untuk dipotong sebanyak 20 petak dengan berat 16-17 kg. Setelah itu karet selendang dicuci kembali di dalam bak cutter untuk menghilangkan kotoran. Selanjutnya dibawa ke mesin gilingan III dengan menggunakan conveyor ban untuk proses penggilingan ketiga dimana karet selendang yang dimasukkan ke dalam mesin gilingan III sebanyak 2 buah karet selendang. Proses penggilingan dilakukan sampai pada penggilingan keenam pada mesin gilingan VI. Hasil gilingan karet selendang kemudian digulung oleh operator dengan alat penggulungan secara manual. Kemudian hasil gulungan ditimbang dengan menggunakan timbangan duduk dengan berat gulungan 16-17 kg . 4. Penjemuran Setelah melalui proses penggilingan hasil karet selendang kemudian dijemur selama 17 hari atau lebih untuk mendapatkan kualitas karet kering yang baik. Pada proses penjemuran ini dilakukan pemeriksaan tanggal pengiriman, jenis produksi SIR, type kemasan, costumer dan ukuran nomor lot oleh bagian quality control. Blangket yang telah dijemur selama 17 hari diturunkandiangkat dari tempat penjemuran, dimana penurunan blangket berdasarkan instruksi mandor crumb dan diperiksa kebersihannya secara visual. Selanjutnya blangket yang sudah diturunkan dipotong kembali sesuai standar lalu dimasukkan ke dalam bak cutter untuk dicuci agar bersih dari kotoran- kotoran yang menempel pada blangket tersebut. Universitas Sumatera Utara 5. PengeringanDryer Blangket yang sudah dipotong dan dicuci kemudian disusun dalam continer box untuk dimasakdikeringkan di dalam dryer sampai kering. Bale yang sudah kering di dalam dryer dibongkar lalu diletakkan di atas meja bongkar. Lalu bale diperiksa kualitasnya secara visual. 6. Penimbangan Setelah diperiksa bale ditimbang seberat 35 ± 0,05Kg. Kemudian dipress untuk membentuk bandalabalok. Lalu bandala ditimbang dan diperiksa kerataan permukaannya dengan permukaan atas kemasan oleh operator finish good. 7. PackingPengemasan Proses selanjutnya yaitu mengemas crumb yang dilakukan oleh operator packing. Dimana selama proses pengemasan juga diperhatikandiperiksa kerapiannya. Selanjutnya crumb yang sudah dikemas disusun pada pallet sesuai dengan customer di gudang penyimpanan sebelum dikirim ke para customer.

2.7. Mesin

2.7.1. Mesin Produksi

Mesin merupakan semua peralatan yang memerlukan penggerak power sedangkan peralatan adalah semua peralatan yang tidak memerlukan penggerak power. Mesin produksi yang digunakan oleh PT. Asahan Crumb Rubber untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain: Universitas Sumatera Utara